Waspada! IHSG Terancam Jeblok ke 5.000? Analisis & Prediksi Terbaru
Selasa, 8 April 2025 oleh aisyiyah
Badai IHSG: Mungkinkah Menuju Level 5.000?
JAKARTA – Kabar kurang menyenangkan datang dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dengan diskon yang cukup besar, IHSG seakan mencerminkan prospek yang pesimistis, bahkan muncul perkiraan bahwa badai ini bisa membawa IHSG turun ke level 5.000.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Erindra Krisnawan dan Wilastita Muthia Sofi, mengungkapkan bahwa saat ini IHSG diperdagangkan pada Price to Earnings Ratio (PE) 11,4 kali. Angka ini setara dengan standar deviasi (SD) -1,8 terhadap rata-rata 10 tahun. Selisih yield laba mencapai 154 basis poin (bps) terhadap yield obligasi 10 tahun, terlebar sejak Juni 2012.
“Kondisi pasar saat ini mengingatkan kita pada tahun 2015, awal masa jabatan Presiden Joko Widodo. Ada beberapa kemiripan seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi dan laba perusahaan, defisit fiskal yang melebar, dan peluncuran kebijakan baru pemerintah,” tulis Erindra dan Muthia dalam riset mereka.
Namun, ada secercah harapan. Kabar baiknya, neraca perdagangan Indonesia saat ini lebih kuat, didorong oleh peningkatan ekspor. Jika tren positif ini berlanjut, stabilitas nilai tukar rupiah bisa terjaga. Meskipun begitu, risiko tetap mengintai, terutama volatilitas harga komoditas seperti batu bara dan CPO.
Tantangan dan Proyeksi IHSG
Dengan minimnya katalis pertumbuhan, Erindra dan Muthia memproyeksikan pelemahan laba secara beruntun pada kuartal II-2025 dan stagnan pada kuartal III-2025. IHSG sendiri diprediksi bergerak di kisaran 5.900-6.700 pada kuartal II-2025.
Menyikapi kondisi ini, target IHSG hingga akhir 2025 diturunkan dari 7.850 menjadi 7.350, mencerminkan rasio PE sebesar 13 kali. Skenario optimis (bull case) menempatkan IHSG di level 7.660, sementara skenario pesimis (bear case) di level 7.090.
Skenario IHSG:
- Target Akhir 2025: 7.350 (PE 13x)
- Bull Case: 7.660
- Bear Case: 7.090