Wasiat Titiek Puspa yang Mengejutkan, Rahasia Keluarga yang Tak Terbantahkan, Kisah Haru yang Menyentuh Hati, Pesan Mendalam untuk Generasi Penerus , Kaltim Post
Minggu, 13 April 2025 oleh aisyiyah
Bukan Sekadar Permintaan, Wasiat Putih Titiek Puspa yang Tak Terbantahkan
Kepergian sang legenda, Titiek Puspa, meninggalkan duka mendalam bagi dunia musik Indonesia. Namun, di tengah kesedihan, ada satu kisah yang begitu menyentuh hati dan membuat suasana pemakamannya terasa berbeda. Sebuah pesan sederhana, namun sarat makna, yang disampaikan Titiek Puspa semasa hidupnya, mewujud menjadi pemandangan lautan putih yang mengharukan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2025).
Ternyata, pelantun lagu “Bimbi” yang melegenda ini telah menyampaikan wasiatnya kepada keluarga tercinta. Ia menginginkan agar para pelayat yang mengantarkannya ke peristirahatan terakhir mengenakan pakaian serba putih. "Eyang, sejak lima tahun lalu, punya pesan khusus. 'Nanti kalau aku mati, kalian datang, saudaraku datang pakai (baju) putih, ya'," ungkap Petty, putri Titiek Puspa, dengan suara lirih, mengenang sang ibunda.
Bagi Petty dan keluarga, amanah ini bukanlah sekadar permintaan biasa. Lebih dari itu, sebuah wasiat sakral yang tak berani mereka bantah. "Kami orang Jawa. Apa yang Eyang katakan, buat saya anaknya, itu lebih dari sekadar instruksi. Itu amanat yang kalau dilanggar, bahaya," lanjut Petty, suaranya bergetar menahan haru.
Lautan Putih di Tanah Kusir
Suasana haru begitu terasa di pemakaman. Lautan putih memenuhi TPU Tanah Kusir. Keluarga, sahabat dekat, hingga sejumlah selebritas seperti Inul Daratista dan Vina Panduwinata, semua hadir dengan busana putih, memenuhi permintaan terakhir sang maestro.
Air mata tak terbendung saat jenazah Titiek Puspa perlahan diturunkan ke liang lahat. Petty, yang semula tegar, akhirnya tak kuasa menahan isak tangisnya. Para pelayat lain pun turut larut dalam kesedihan, termasuk Inul Daratista yang terlihat menangis dalam pelukan sang suami, Adam Suseno.
Puncak haru terjadi saat tabur bunga di atas pusara. Doa dan isak tangis berbaur menjadi satu, mengiringi kepergian sang legenda dalam prosesi perpisahan yang menyayat hati.
Apa makna di balik permintaan Titiek Puspa agar pelayat mengenakan pakaian putih? (Ditanyakan oleh Ani dari Semarang)
(Dijawab oleh Rhoma Irama, Musisi): Warna putih melambangkan kesucian dan kedamaian. Dalam budaya kita, putih juga sering dikaitkan dengan penghormatan terakhir. Saya kira, Eyang Titiek ingin kepergiannya diiringi dengan suasana damai dan penuh doa tulus dari orang-orang yang mengasihinya.