Terungkap! Penyebab Sopir BRV Lawan Arah di Tol Pekalongan, Tabrak Bus, Akibatkan Kecelakaan Maut, Kronologi Mengejutkan
Selasa, 15 April 2025 oleh aisyiyah
Terungkap Penyebab Sopir BRV Lawan Arah di Tol Pekalongan hingga Tabrak Bus
Dugaan kuat penyebab kecelakaan tragis yang melibatkan Honda BRV melawan arus dan menabrak bus PO Fransindo Trans di Tol Pekalongan akhirnya terungkap. Kasatlantas Polres Pekalongan, AKP Rony Hidayat, menjelaskan bahwa sopir BRV, yang diketahui bernama Fauzi Ramdani (29), berada di bawah pengaruh obat penenang saat kejadian nahas tersebut. Baik Fauzi maupun penumpangnya, Muhamad Hardiansyah (29), meninggal dunia akibat kecelakaan ini.
“Hasil tes laboratorium dari sampel darah pengemudi BRV menunjukkan indikasi positif benzodiazepine, sejenis obat penenang,” ungkap AKP Rony kepada awak media di Gerbang Tol Bojong, Pekalongan, Senin (14/4/2025). Kecelakaan itu sendiri terjadi pada Sabtu (12/4/2025) pukul 18.20 WIB di KM 332 jalur B.
Rony menambahkan bahwa obat penenang tersebut seharusnya dikonsumsi di bawah pengawasan dokter karena dapat menyebabkan kecanduan dan mengganggu fungsi otak, termasuk menimbulkan rasa kantuk. “Obat ini bisa menurunkan kerja otak dan memicu rasa kantuk,” jelasnya.
Sayangnya, motif Fauzi nekat melawan arus sejauh 13 km, dari rest area KM 319 hingga lokasi kejadian di KM 332, masih menjadi misteri. “Kami belum bisa mengungkap motifnya karena baik pengemudi maupun penumpang BRV meninggal dunia,” ujar Rony. Ia juga membantah spekulasi bahwa aksi nekat tersebut dilakukan untuk menghindari razia. “Tidak ada razia dari kepolisian maupun Bea Cukai di lokasi tersebut,” tegasnya.
Terkait temuan rokok tanpa cukai di dalam BRV, Rony menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Reskrim Polres Pekalongan dan Bea Cukai untuk penyelidikan lebih lanjut. Karena pengemudi yang juga merupakan penyebab kecelakaan telah meninggal dunia, kasus ini dinyatakan ditutup sesuai aturan hukum yang berlaku.
“Sesuai aturan, jika pelaku kecelakaan meninggal dunia, kasusnya gugur demi hukum,” tutup Rony.
Sebelumnya diberitakan, BRV yang dikemudikan Fauzi melaju melawan arus di jalur B setelah keluar dari rest area KM 319. Aksi nekat ini berujung pada tabrakan maut dengan bus Fransindo Trans. Hardiansyah, penumpang BRV, tewas di tempat, sementara Fauzi sempat dilarikan ke rumah sakit namun akhirnya meninggal dunia karena luka berat.
Apakah ada kemungkinan lain selain obat penenang yang menyebabkan sopir BRV melawan arus, Bu Ani?
(Dijawab oleh Prof. Dr. Ani Setyawati, Sp.KJ, Psikiater) Meskipun hasil tes menunjukkan adanya benzodiazepine dalam darah pengemudi, kita tidak bisa sepenuhnya mengesampingkan faktor lain. Bisa saja ada kondisi medis lain yang belum terdeteksi, atau bahkan kombinasi beberapa faktor seperti kelelahan, gangguan konsentrasi, atau tekanan emosional. Investigasi lebih lanjut sebenarnya diperlukan untuk memastikan penyebab pasti, namun karena pengemudi telah meninggal dunia, hal ini menjadi lebih sulit.