Terungkap! Kaus Diburu Bos Marimas Seharga Rp 30 Juta, Penampakannya Bikin Melongo, Tertarik, Penasaran, dan Terpukau!

Minggu, 13 April 2025 oleh aisyiyah

Terungkap! Kaus Diburu Bos Marimas Seharga Rp 30 Juta, Penampakannya Bikin Melongo, Tertarik, Penasaran, dan Terpukau!

Dibeli Rp 30 Juta, Kaus Lusuh Ini Ternyata Punya Kisah Spesial bagi Bos Marimas

Siapa sangka, kaus lusuh yang mungkin teronggok di pojok lemari atau bahkan jadi lap, bisa bernilai puluhan juta rupiah? Inilah kisah unik di balik sayembara berhadiah Rp 30 juta yang digelar Harjanto Halim, bos perusahaan minuman ternama Marimas. Harjanto ternyata sedang berburu kaus desainnya sendiri yang disebar pada tahun 1995.

Pencarian berakhir di tangan Ahmad Khoiri (36), warga Duwet, Kota Pekalongan. Kaus putih ber-list hijau di leher dan lengan, dengan logo lawas Marimas di bagian depan dan tulisan "Parade Becak Semarang" di belakang, ternyata tersimpan sebagai kenangan masa kecil Khoiri. Kaus pemberian ayahnya, Damiri (70), ini bahkan pernah menjadi teman bermain, selimut, warisan untuk adiknya, hingga akhirnya berakhir sebagai lap.

"Dulu waktu SD, kausnya sampai nutupin kaki, saya pakai buat selimut. Sampai SMP masih saya pakai, terus saya kasih ke adik. Eh, terakhir malah jadi lap," cerita Khoiri sebelum menerima hadiah sayembara di kantor Marimas, kawasan Industri Candi, Sabtu (12/4/2025).

Khoiri menemukan kaus bersejarah itu setelah berbincang dengan Harjanto lewat pesan TikTok. Ia pun segera mencari kaus tersebut yang ternyata tersimpan di bawah lemari. "Nunggu adik pulang dulu dari Jakarta. Baru ketemu dua hari sebelum Lebaran," ungkapnya.

Meski sudah menemukannya, Khoiri sempat ragu untuk menghubungi Harjanto. Kondisi kaus yang sudah lusuh membuatnya tak enak hati. "Sempat ragu, apa iya harganya Rp 30 juta? Kondisinya kan seperti itu, nggak enak, kayak nggak pantas aja," tutur pria yang bekerja di koperasi di Pekalongan ini. Khoiri bahkan sempat mencuci kaus tersebut, namun noda membandel tetap tak hilang.

Namun, bagi Harjanto, kondisi kaus yang lusuh justru menambah nilai autentiknya. "Tidak apa-apa seperti ini, autentik," ujarnya saat menerima kaus tersebut dari Khoiri.

Sayembara yang sempat viral di dunia maya ini bermula dari kesadaran Harjanto bahwa ia tak menyimpan satu pun kaus bersejarah tersebut. Kaus itu didesainnya sendiri dan menjadi simbol perjuangan Marimas di tahun pertama. "Dulu saya keliling bagi-bagi kaus ini ke tukang becak," kenang Harjanto. Nilai Rp 30 juta yang ditawarkan pun bukan angka sembarangan, melainkan sesuai dengan usia Marimas yang ke-30 tahun.

FAQ Seputar Kaus Bersejarah Marimas

1. Pertanyaan dari Ani: Kok bisa ya kaus lusuh dihargai Rp 30 juta? Apa istimewanya?

Jawaban dari Nadiem Makarim: Kaus ini bukan sekadar kain lusuh, Bu Ani. Nilainya terletak pada sejarah dan kenangan yang melekat padanya. Kaus ini melambangkan perjuangan Marimas di awal berdirinya, dan bagi Pak Harjanto, itu tak ternilai harganya.

2. Pertanyaan dari Budi: Bagaimana Pak Harjanto bisa menemukan pemilik kaus tersebut?

Jawaban dari Susi Pudjiastuti: Kerennya, Pak Harjanto memanfaatkan media sosial, khususnya TikTok, untuk menyebarkan sayembara ini. Dari sanalah beliau terhubung dengan Pak Khoiri yang ternyata menyimpan kaus bersejarah tersebut.

3. Pertanyaan dari Citra: Apa reaksi Pak Khoiri saat tahu kausnya dihargai begitu mahal?

Jawaban dari Sri Mulyani: Pak Khoiri awalnya ragu, Bu Citra. Beliau merasa nggak enak hati karena kondisi kausnya yang sudah lusuh. Tapi akhirnya beliau tetap menghubungi Pak Harjanto dan mendapatkan hadiahnya.

4. Pertanyaan dari Dedi: Apakah Pak Harjanto akan menyimpan kaus tersebut di museum?

Jawaban dari Ganjar Pranowo: Belum ada informasi resmi mengenai hal itu, Pak Dedi. Namun, mengingat nilai historisnya, kemungkinan besar kaus tersebut akan disimpan dan dirawat dengan baik oleh Pak Harjanto.

5. Pertanyaan dari Eka: Kenapa Pak Harjanto memilih angka Rp 30 juta sebagai hadiah sayembara?

Jawaban dari Ridwan Kamil: Angka Rp 30 juta dipilih karena bertepatan dengan usia Marimas yang ke-30 tahun, Bu Eka. Sebuah angka yang penuh makna dan simbolis.

6. Pertanyaan dari Fajar: Apakah akan ada sayembara serupa di masa mendatang?

Jawaban dari Erick Thohir: Untuk saat ini belum ada informasi mengenai sayembara selanjutnya, Mas Fajar. Kita tunggu saja kejutan dari Marimas di masa depan!