Temukan Penyebab Urine Berbusa, 6 Penyakit yang Mungkin Jadi Penyebabnya dan Cara Mengatasinya secara Alami

Kamis, 15 Mei 2025 oleh aisyiyah

Temukan Penyebab Urine Berbusa, 6 Penyakit yang Mungkin Jadi Penyebabnya dan Cara Mengatasinya secara Alami

Urine Berbusa: Jangan Panik Dulu! Kenali 6 Kemungkinan Penyebabnya

Pernahkah Anda mendapati urine Anda berbusa? Mungkin Anda langsung khawatir. Memang, urine yang berbusa bisa jadi tanda adanya masalah kesehatan. Tapi, jangan langsung panik! Ada banyak kemungkinan penyebabnya, dan tidak semuanya berbahaya.

Urine adalah hasil sisa metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui saluran kemih. Normalnya, urine memang bisa sedikit berbusa, terutama jika pancaran urine cukup kuat. Namun, jika urine Anda *selalu* berbusa setiap kali buang air kecil, inilah saatnya untuk lebih waspada. Mari kita bahas beberapa kemungkinan penyebabnya.

6 Kemungkinan Penyebab Urine Berbusa

Berikut ini adalah beberapa kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan urine menjadi berbusa:

1. Kurang Minum (Dehidrasi)

Saat tubuh kekurangan cairan, urine menjadi lebih pekat. Kondisi ini bisa meningkatkan konsentrasi protein di dalam urine. Protein ini bersifat seperti sabun (surfaktan), sehingga memicu munculnya busa.

2. Diabetes yang Tidak Terkontrol

Kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes bisa merusak ginjal. Kerusakan ini, yang disebut nefropati diabetik, membuat protein bocor ke dalam urine (proteinuria). Protein inilah yang kemudian menyebabkan urine berbusa.

3. Masalah pada Ginjal

Ginjal berfungsi menyaring zat-zat penting agar tidak terbuang bersama urine. Jika ginjal bermasalah, protein seperti albumin bisa lolos dan masuk ke dalam urine (albuminuria), menyebabkan urine berbusa.

4. Kanker Darah (Multiple Myeloma)

Multiple myeloma adalah jenis kanker yang menyerang sel plasma darah. Kanker ini bisa menyebabkan produksi protein berlebihan yang kemudian masuk ke dalam urine dan membuatnya berbusa. Antibodi yang dihasilkan kanker ini bersifat toksik bagi filter ginjal.

5. Infeksi Kronis

Infeksi kronis seperti hepatitis atau HIV juga bisa menyebabkan urine berbusa. Infeksi ini bisa menyebabkan kelebihan protein dalam urine, baik karena infeksi langsung mempengaruhi ginjal atau menyebabkan peradangan yang mengganggu fungsi ginjal.

6. Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh sendiri. Kondisi ini bisa memberikan tekanan dan kerusakan pada ginjal, sehingga protein lebih mudah lolos ke dalam urine.

Penting untuk diingat bahwa urine berbusa tidak selalu berarti Anda sakit parah. Namun, jika Anda sering mengalaminya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.

Urine berbusa memang bisa bikin khawatir, tapi jangan panik dulu ya! Ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi dan mencegahnya. Yuk, simak tips berikut ini!

1. Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh - Dehidrasi bisa menjadi salah satu penyebab urine berbusa. Pastikan kamu minum air putih yang cukup setiap hari, minimal 8 gelas atau sekitar 2 liter. Bawa botol minum ke mana pun kamu pergi agar lebih mudah mengingat untuk minum.

Contohnya, jika kamu berolahraga, tambahkan asupan cairanmu lebih banyak lagi untuk mengganti cairan yang hilang melalui keringat.

2. Jaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil - Bagi penderita diabetes, menjaga kadar gula darah tetap stabil sangat penting untuk mencegah kerusakan ginjal. Konsultasikan dengan dokter mengenai pola makan dan pengobatan yang tepat.

Misalnya, hindari makanan dan minuman manis yang bisa membuat kadar gula darah melonjak tiba-tiba.

3. Batasi Konsumsi Protein - Konsumsi protein berlebihan bisa membebani ginjal. Batasi asupan protein harianmu sesuai dengan kebutuhan tubuh. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk mengetahui jumlah protein yang ideal untukmu.

Contohnya, jika kamu seorang atlet, kebutuhan proteinmu mungkin lebih tinggi dibandingkan orang biasa, tetapi tetap perlu diperhatikan agar tidak berlebihan.

4. Rutin Berolahraga - Olahraga teratur membantu menjaga kesehatan ginjal dan melancarkan sirkulasi darah. Lakukan olahraga ringan hingga sedang secara teratur, minimal 30 menit setiap hari.

Contohnya, kamu bisa berjalan kaki, jogging, bersepeda, atau berenang.

5. Hindari Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol Berlebihan - Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat merusak ginjal dan meningkatkan risiko berbagai penyakit. Jika kamu memiliki kebiasaan ini, usahakan untuk menguranginya atau berhenti sama sekali.

Contohnya, coba ganti rokok dengan permen karet atau aktivitas lain yang bisa mengalihkan perhatianmu.

Dokter, saya Nurhadi, apakah urine berbusa selalu berarti saya punya penyakit ginjal?

Menurut Dr. Siti Fadilah Supari, Sp.PD-KGH, seorang ahli ginjal dan hipertensi, "Tidak selalu, Pak Nurhadi. Urine berbusa bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti dehidrasi atau pancaran urine yang kuat. Namun, jika urine Anda terus-menerus berbusa, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya."

Mbak, saya bernama Ani, apakah diabetes yang tidak terkontrol bisa menyebabkan kerusakan ginjal?

Menurut Prof. Dr. dr. Agung Pranoto, MPH, Sp.PD-KEMD, seorang ahli endokrinologi, "Betul sekali, Mbak Ani. Diabetes yang tidak terkontrol bisa menyebabkan komplikasi serius, salah satunya adalah kerusakan ginjal atau nefropati diabetik. Penting bagi penderita diabetes untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil agar terhindar dari komplikasi ini."

Pak, saya Budi, apakah infeksi kronis seperti HIV bisa menyebabkan urine berbusa?

Menurut Dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, seorang ahli penyakit dalam dan hematologi-onkologi, "Benar, Pak Budi. Infeksi kronis seperti HIV dapat memengaruhi fungsi ginjal dan menyebabkan protein bocor ke dalam urine, sehingga urine menjadi berbusa. Penting bagi penderita HIV untuk mendapatkan penanganan yang tepat agar infeksi terkontrol dan tidak merusak organ tubuh lainnya."

Bu, saya Rina, apakah penyakit autoimun bisa menyebabkan masalah pada ginjal?

Menurut Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, seorang ahli penyakit dalam dan alergi-imunologi, "Ya, Ibu Rina. Penyakit autoimun dapat menyerang berbagai organ tubuh, termasuk ginjal. Serangan sistem kekebalan tubuh pada ginjal dapat menyebabkan kerusakan dan mengganggu fungsinya, sehingga protein dapat lolos ke dalam urine dan menyebabkan urine berbusa."