Temukan Kemudahan Ibadah Haji, Bus Shalawat Siap Melayani Jemaah Haji Indonesia 24 Jam Penuh di Makkah, Perjalanan Ibadah Lancar

Senin, 12 Mei 2025 oleh aisyiyah

Temukan Kemudahan Ibadah Haji, Bus Shalawat Siap Melayani Jemaah Haji Indonesia 24 Jam Penuh di Makkah, Perjalanan Ibadah Lancar

Bus Shalawat Siaga 24 Jam untuk Jemaah Haji Indonesia di Makkah

Gelombang jemaah haji Indonesia telah tiba di Makkah Al-Mukarramah, siap melanjutkan rangkaian ibadah setelah menyelesaikan bagian di Madinah. Kabar baiknya, untuk memastikan kelancaran ibadah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan layanan transportasi istimewa: Bus Shalawat!

Bayangkan, setelah lelah beribadah, Anda tidak perlu khawatir mencari transportasi. Bus Shalawat siap mengantar dan menjemput jemaah dari hotel menuju Masjidil Haram, dan sebaliknya. Layanan ini sepenuhnya gratis, merupakan bagian dari fasilitas resmi yang disediakan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama.

Menurut informasi dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) RI, Bus Shalawat beroperasi tanpa henti, 24 jam sehari. Ini berarti, kapan pun Anda ingin beribadah di Masjidil Haram, transportasi selalu tersedia.

"Di Makkah, kami siapkan Bus Shalawat yang akan beroperasi 24 jam untuk mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram," ujar Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Muchlis M Hanafi, di Makkah, Minggu (11/5/2025).

Lebih dari itu, layanan Bus Shalawat tahun ini dirancang lebih inklusif, khususnya bagi jemaah lanjut usia (lansia) dan mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

"Kami siapkan layanan inklusi, dengan menghadirkan Bus Shalawat yang ramah dengan jemaah lansia dan berkebutuhan khusus," lanjut Muchlis.

Saat ini, terdapat 32 unit Bus Shalawat yang didesain khusus agar mudah diakses oleh penyandang disabilitas dan pengguna kursi roda. Bus-bus ini menggunakan desain low deck, yaitu lantai rendah yang memudahkan akses keluar masuk kursi roda. Di dalam bus, tersedia ruang khusus untuk menyimpan kursi roda, sehingga jemaah merasa aman dan nyaman selama perjalanan.

Untuk menjamin keamanan dan pengawasan, seluruh armada bus dilengkapi dengan GPS dan CCTV, yang dipantau langsung oleh petugas PPIH.

"Seluruh armada telah dipasang GPS dan CCTV yang dapat diakses oleh petugas," kata Muchlis.

Pengoperasian Bus Shalawat diatur berdasarkan zona pemondokan jemaah. Jemaah yang tinggal di area Syisah dan Raudhah akan menggunakan Terminal Syib Amir. Jemaah yang menginap di wilayah Jarwal akan dilayani melalui Terminal Jabal Ka'bah. Sementara jemaah di kawasan Misfalah akan menggunakan Terminal Ajyad.

Untuk menjalankan layanan Bus Shalawat, PPIH bekerja sama dengan lima perusahaan otobus ternama di Arab Saudi, yaitu Abu Sarhad, Dallah, Durrat Al Munawwara, Mawakeb Al Khair, dan Rawahel Al Mashaer.

Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi, Mujib Roni, mengingatkan bahwa layanan Bus Shalawat sudah termasuk dalam Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang telah dibayarkan. Oleh karena itu, jemaah tidak perlu memberikan tips atau uang tambahan kepada sopir atau petugas.

"Tidak ada uang tips, bakseyis, apalagi pungutan liar," tegas Mujib.

Dengan Bus Shalawat yang nyaman, aman, dan ramah untuk semua kalangan, diharapkan jemaah haji Indonesia dapat melaksanakan ibadah di Masjidil Haram dengan lebih lancar dan tenang. Layanan ini adalah wujud perhatian pemerintah terhadap pelayanan prima selama musim haji.

Sahabat Haji, agar perjalanan ibadah Anda semakin lancar dan nyaman, berikut beberapa tips penting dalam memanfaatkan layanan Bus Shalawat selama di Makkah:

1. Kenali Zona Pemondokan Anda - Setiap zona pemondokan memiliki terminal Bus Shalawat masing-masing. Pastikan Anda tahu terminal mana yang sesuai dengan lokasi penginapan Anda. Misalnya, jika Anda menginap di Syisah, terminal Anda adalah Syib Amir.

2. Perhatikan Jadwal Sholat - Bus Shalawat beroperasi 24 jam, namun pada saat menjelang dan sesudah sholat, biasanya akan lebih padat. Pertimbangkan untuk berangkat lebih awal atau sedikit menunda agar tidak terlalu berdesakan.

3. Prioritaskan Lansia dan Jemaah Berkebutuhan Khusus - Jika Anda melihat lansia atau jemaah berkebutuhan khusus kesulitan naik atau mencari tempat duduk, berikan prioritas kepada mereka. Ini adalah bagian dari ibadah kita.

4. Jaga Barang Bawaan Anda - Selalu perhatikan barang bawaan Anda, terutama saat bus sedang ramai. Hindari membawa barang berharga yang berlebihan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

5. Manfaatkan Informasi dari Petugas - Petugas PPIH selalu siap membantu Anda. Jangan ragu untuk bertanya jika Anda bingung atau membutuhkan informasi terkait rute, jadwal, atau hal lainnya terkait Bus Shalawat. Mereka ada untuk membantu kelancaran ibadah Anda.

6. Ingat, Ini Layanan Gratis - Layanan Bus Shalawat sudah termasuk dalam biaya haji Anda. Jangan memberikan tips atau uang tambahan kepada sopir atau petugas. Fokuslah pada ibadah Anda.

Apakah Bus Shalawat benar-benar gratis, Pak Budi?

Menurut Bapak Mujib Roni, Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi, layanan Bus Shalawat sudah termasuk dalam Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang telah dibayarkan. Jadi, jemaah tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan.

Bagaimana jika saya, Ibu Ani, kesulitan berjalan jauh untuk mencapai Masjidil Haram?

Bapak Muchlis M Hanafi, Direktur Layanan Haji Luar Negeri, menyampaikan bahwa Bus Shalawat tahun ini lebih inklusif, khususnya bagi jemaah lansia dan berkebutuhan khusus. Bus-bus ini didesain ramah dengan kursi roda dan memiliki ruang khusus untuk penyimpanan kursi roda.

Terminal mana yang harus saya tuju jika menginap di daerah Jarwal, Mas Joko?

Berdasarkan informasi dari PPIH, untuk jemaah yang menginap di wilayah Jarwal, Anda akan dilayani melalui Terminal Jabal Ka'bah.

Apakah Bus Shalawat aman, Mbak Rina?

Bapak Muchlis M Hanafi menjelaskan bahwa seluruh armada Bus Shalawat telah dilengkapi dengan GPS dan CCTV yang dapat dipantau langsung oleh petugas PPIH. Ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan pengawasan selama operasional.

Perusahaan otobus apa saja yang bekerja sama dengan PPIH, Dik Dimas?

PPIH bekerja sama dengan lima perusahaan otobus ternama di Arab Saudi, yaitu Abu Sarhad, Dallah, Durrat Al Munawwara, Mawakeb Al Khair, dan Rawahel Al Mashaer.