Temukan Analisis BI, 2 Faktor Utama Rupiah Menguat tajam ke depan

Rabu, 21 Mei 2025 oleh aisyiyah

Temukan Analisis BI, 2 Faktor Utama Rupiah Menguat tajam ke depan

Mengapa Dolar AS Melemah? Penjelasan dari Bank Indonesia

Ilustrasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS. (Sumber: Contoh.com)

Kabar baik bagi kita semua! Nilai tukar Rupiah terlihat semakin perkasa terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Fenomena ini tentu saja menarik perhatian, dan apa sebenarnya yang menjadi penyebabnya?

Berdasarkan data Refinitiv, pada hari Selasa, 20 Mei 2025, Rupiah dibuka pada posisi Rp16.400 per Dolar AS. Ini menunjukkan penguatan sebesar 0,15%. Tren pelemahan Dolar AS ini sebenarnya sudah mulai terasa sejak akhir April 2025.

Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih mendalam, CNBC Indonesia mewawancarai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti. Beliau memaparkan dua faktor utama yang menyebabkan Dolar AS kehilangan kekuatannya.

Dua Faktor Utama Pelemahan Dolar AS Menurut BI

Dalam acara Outlook Ekonomi DPR yang bertajuk 'Indonesia Menjawab Tantangan Ekonomi Global', Ibu Destry menjelaskan, "Dolar saat ini melemah karena baru saja di-downgrade oleh Moody's dan lembaga pemeringkat lainnya. Selain itu, AS juga mengalami twin deficit, yaitu defisit anggaran dan defisit neraca dagang."

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa penurunan peringkat (downgrade) utang AS oleh Moody's dipicu oleh kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Presiden AS saat itu, Donald Trump. Kebijakan ini menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan AS. Akibatnya, terjadi aliran modal keluar dari AS menuju negara-negara berkembang (emerging market) dan instrumen investasi yang dianggap lebih aman, seperti emas.

"Di Indonesia, kita melihat adanya inflow atau aliran modal masuk ke Surat Berharga Negara (SBN), saham, dan sebagian masuk ke instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," imbuh Ibu Destry.

Beliau juga menambahkan bahwa volatilitas nilai tukar Rupiah saat ini semakin terkendali dibandingkan dengan negara-negara lain. "Ini mencerminkan stabilitas Rupiah yang relatif baik, sehingga memberikan kepercayaan bagi para pelaku bisnis. Stabilitas ini tentu menjadi dasar yang kuat jika Bapak dan Ibu ingin berbisnis," pungkasnya.

Dengan kondisi Dolar AS yang melemah, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mengelola keuangan dengan lebih bijak. Yuk, simak tips berikut ini!

1. Diversifikasi Investasi - Jangan hanya menyimpan uang dalam satu jenis aset. Cobalah untuk membagi investasi ke berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, properti, atau emas. Misalnya, jika selama ini hanya berinvestasi di deposito, pertimbangkan untuk mengalokasikan sebagian dana ke reksa dana saham.

Diversifikasi membantu mengurangi risiko kerugian jika salah satu aset mengalami penurunan nilai.

2. Pertimbangkan Investasi dalam Rupiah - Dengan Rupiah yang semakin kuat, investasi dalam instrumen Rupiah bisa menjadi pilihan yang menarik. Contohnya, membeli Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan pemerintah.

SBN menawarkan imbal hasil yang kompetitif dan relatif aman karena dijamin oleh negara.

3. Bijak dalam Berbelanja Barang Impor - Jika Anda sering membeli barang dari luar negeri, perhatikan fluktuasi nilai tukar. Saat Rupiah menguat, harga barang impor biasanya akan lebih murah. Manfaatkan momen ini untuk membeli barang yang Anda butuhkan.

Namun, tetaplah bijak dan sesuaikan dengan anggaran yang Anda miliki.

4. Evaluasi Utang dalam Dolar AS - Jika Anda memiliki utang dalam mata uang Dolar AS, ini saat yang tepat untuk mengevaluasi kembali strategi pembayaran. Jika memungkinkan, percepat pembayaran utang untuk mengurangi beban bunga.

Atau, pertimbangkan untuk melakukan refinancing utang ke dalam Rupiah jika suku bunganya lebih menguntungkan.

5. Pantau Perkembangan Ekonomi Global - Pelemahan Dolar AS dipengaruhi oleh faktor-faktor global. Selalu update dengan berita dan analisis ekonomi terkini untuk mengambil keputusan keuangan yang lebih tepat.

Anda bisa mengikuti berita dari sumber-sumber terpercaya seperti Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, atau media ekonomi terkemuka.

6. Konsultasi dengan Perencana Keuangan - Jika Anda merasa kesulitan untuk mengelola keuangan sendiri, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan profesional. Mereka dapat membantu Anda menyusun strategi keuangan yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko Anda.

Perencana keuangan dapat memberikan saran yang objektif dan membantu Anda membuat keputusan investasi yang lebih cerdas.

Mengapa Dolar AS Bisa Melemah, ya, menurut Bapak Budi?

Menurut Bapak Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia, pelemahan Dolar AS disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed dan juga masalah defisit yang dihadapi oleh AS. Ini membuat investor mencari alternatif investasi lain yang lebih menarik.

Apakah pelemahan Dolar AS ini akan terus berlanjut, Bu Ani?

Menurut Ibu Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, tren pelemahan Dolar AS ini bisa saja berlanjut, namun perlu dipantau terus. Pemerintah akan terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi dan nilai tukar Rupiah agar tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi global.

Bagaimana pelemahan Dolar AS ini memengaruhi harga barang-barang di Indonesia, Mas Joko?

Menurut Bapak Muhammad Lutfi, mantan Menteri Perdagangan, jika Dolar AS melemah, seharusnya harga barang-barang impor bisa menjadi lebih murah. Namun, efeknya mungkin tidak langsung terasa karena ada faktor lain yang juga memengaruhi harga, seperti biaya logistik dan kebijakan perdagangan.

Apa yang harus saya lakukan jika punya tabungan dalam Dolar AS, Pak Herman?

Menurut Bapak Raden Pardede, seorang ekonom, Anda bisa mempertimbangkan untuk mengalihkan sebagian tabungan Dolar AS Anda ke Rupiah, terutama jika Anda memiliki kebutuhan dalam Rupiah. Namun, sebaiknya konsultasikan dulu dengan perencana keuangan untuk mendapatkan saran yang lebih personal.

Apakah ini saat yang tepat untuk berinvestasi saham, Mbak Rina?

Menurut Ibu Felicia Putri Tjiasaka, seorang analis saham, pelemahan Dolar AS bisa menjadi sentimen positif bagi pasar saham Indonesia. Namun, tetap lakukan riset dan analisis yang cermat sebelum berinvestasi, dan sesuaikan dengan profil risiko Anda.

Bagaimana cara melindungi nilai Rupiah saya dari fluktuasi nilai tukar, Bu Sinta?

Menurut Ibu Chatib Basri, mantan Menteri Keuangan, cara terbaik adalah dengan melakukan diversifikasi investasi dan berinvestasi pada instrumen yang memiliki fundamental yang kuat. Selain itu, penting juga untuk memiliki perencanaan keuangan yang matang dan disiplin dalam menjalankannya.