Temukan 5 Rekomendasi Makan Malam Spesial di Semarang, Cita Rasa Lokal yang Bikin Rindu, Dijamin Nagih Terus!

Sabtu, 24 Mei 2025 oleh aisyiyah

Temukan 5 Rekomendasi Makan Malam Spesial di Semarang, Cita Rasa Lokal yang Bikin Rindu, Dijamin Nagih Terus!

5 Rekomendasi Makan Malam di Semarang: Cita Rasa Lokal yang Bikin Rindu

Semarang, kota yang kaya akan sejarah dan budaya, ternyata juga menyimpan surga kuliner malam yang siap memanjakan lidah. Lebih dari sekadar wisata, Semarang menawarkan pengalaman gastronomi yang tak terlupakan, terutama saat matahari mulai tenggelam. Makanan-makanan khas ini bukan hanya tentang rasa, tapi juga tentang cerita dan kenangan yang melekat di hati.

Di tengah kesibukan Simpang Lima, pesona Kota Lama, dan kehangatan Jalan Gajahmada, tersimpan berbagai kelezatan yang selalu dirindukan. Mulai dari angkringan sederhana hingga warung kaki lima legendaris, semuanya memiliki daya tarik tersendiri yang membuat kita ingin kembali lagi dan lagi. Beberapa tempat bahkan telah menjadi ikon kuliner Semarang yang wajib dikunjungi para pencinta kuliner malam.

Kali ini, kami akan mengajak Anda menjelajahi lima rekomendasi tempat makan malam di Semarang yang menawarkan cita rasa lokal autentik dan bikin kangen. Siap-siap merasakan pengalaman kuliner yang tak hanya memuaskan perut, tapi juga membangkitkan nostalgia!

1. Cafe Blendoek Jalan Garuda: Ikon Kuliner dengan Suasana yang Bikin Betah

Cafe Blendoek (Instagram @angkringanblendoek)

Berdiri sejak tahun 2014 dan sempat berpindah lokasi beberapa kali, Cafe Blendoek (sebelumnya dikenal sebagai Angkringan Blendoek) kini menetap di Jalan Garuda Nomor 2, Kota Lama Semarang. Keunikan lokasinya yang bersebelahan dengan gereja tua di Kota Lama menjadikannya ikon kuliner malam yang populer. Tempat ini menawarkan suasana yang nyaman untuk bersantap malam sekaligus menjadi tempat berkumpulnya berbagai generasi.

Di Cafe Blendoek, Anda bisa menikmati nasi bungkus dengan berbagai pilihan lauk, sate-satean, gorengan, dan jajanan pasar yang disajikan hangat. Tersedia juga berbagai minuman tradisional seperti wedang jahe rempah dan teh tarik, menciptakan pengalaman makan yang menyatu dengan tradisi. Hiburan musik akustik live setiap malam semakin menambah daya tarik tempat ini.

Keragaman pilihan makanan di kafe ini mencerminkan kekayaan rasa lokal yang dijaga dan dikemas secara sederhana, namun tetap autentik. Selain itu, banyaknya outlet kuliner di sekitarnya, seperti Pawon Dusun dan Vins Kopi, melengkapi kawasan ini sebagai pusat kuliner malam yang menarik. Cafe Blendoek berhasil mempertahankan eksistensinya sebagai angkringan khas rakyat yang dicintai berbagai kalangan.

2. Nasi Ayam Bu Sami: Cita Rasa Tradisional di Tengah Keramaian Kota

Nasi Ayam Bu Sami (Gmaps Umar Fariq)

Buka mulai pukul 23.00 hingga 05.30 WIB di kawasan Simpang Lima, Nasi Ayam Bu Sami menawarkan rasa klasik yang sulit ditolak. Hidangan nasi ayam dengan opor ayam, sambal goreng krecek, dan telur bacem disajikan hangat dengan cita rasa gurih khas Jawa. Dengan harga mulai dari Rp12.000, nasi ayam ini menjadi pilihan ekonomis yang memuaskan.

Setiap suapan nasi ayam Bu Sami membangkitkan kenangan akan masakan rumahan yang akrab di lidah. Kuah santan yang ringan namun meresap ke setiap elemen sajian menjadi daya tarik utama. Warung ini selalu ramai dikunjungi, membuktikan bahwa kuliner bukan hanya tentang makanan, melainkan juga tentang pengalaman menyeluruh yang menyatukan rasa, suasana, dan nostalgia.

3. Pisang Plenet Pak Yuli: Legenda Manis di Jantung Kota

Pisang Plenet Pak Yuli (Gmaps Fadhila Hasna Athaya (Dhila))

Terletak di Jalan Gajahmada dan buka mulai pukul 17.00 hingga tengah malam, Pisang Plenet Pak Yuli telah menjadi bagian dari tradisi makan malam warga Semarang. Camilan ini terbuat dari pisang kepok yang dipipihkan dan dibakar, lalu diberi topping seperti meses, keju, selai, atau kacang.

Tekstur renyah di luar dan lembut di dalam memberikan sensasi menggigit yang unik, terutama saat dipadukan dengan topping manis gurih sesuai selera. Meski sederhana, pisang plenet berhasil mempertahankan popularitasnya selama puluhan tahun.

Dengan harga yang terjangkau dan suasana jalan kota yang menemani, jajanan ini cocok dinikmati sambil bersantai di trotoar. Konsistensi rasa dan penyajian membuat Pisang Plenet Pak Yuli menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin menutup malam dengan rasa manis penuh kenangan.

4. Sate Kambing Pak Untung: Kelezatan yang Tak Pernah Mengecewakan

Sate Kambing Pak Untung (Gmaps Gumayo A)

Sate kambing Pak Untung menjadi incaran para penggemar daging kambing empuk dengan aroma rempah yang kuat. Dimasak dengan teknik khusus, sate ini menyajikan kelembutan daging tanpa bau prengus yang sering menjadi masalah bagi kuliner serupa.

Setiap tusuk sate dilumuri bumbu kecap khas yang kaya rasa dan dilengkapi dengan irisan cabai serta bawang merah segar. Proses pembakarannya menggunakan arang alami yang memberikan sentuhan smokey yang menggugah selera.

Sate kambing Pak Untung memberikan sensasi hangat dan mengenyangkan, sangat cocok dinikmati saat udara Semarang mulai sejuk. Porsinya yang pas dan bumbunya yang meresap membuat banyak pengunjung ketagihan. Warung ini menciptakan pengalaman makan malam yang lezat dan membekas di memori.

5. Nasi Gandul Pak Memet: Kuah Gurih yang Bikin Nagih

Nasi Gandul Pak Memet (Gmaps Putri Widya ST)

Membawa cita rasa khas Pati ke Semarang, Nasi Gandul Pak Memet menawarkan kombinasi nasi, kuah santan encer, dan lauk jeroan sapi seperti kikil, lidah, hingga babat. Hidangan ini disajikan di atas daun pisang, menambah aroma alami yang memperkuat sensasi makan.

Warung ini buka menjelang malam, menjadikannya pilihan sempurna untuk makan malam berat dengan sentuhan khas. Keunikan nasi gandul terletak pada kuahnya yang tidak terlalu kental namun kaya rempah, menyelimuti nasi dengan rasa gurih yang mendalam.

Dengan tekstur daging yang empuk dan bumbu yang meresap, nasi gandul Pak Memet berhasil memadukan kelezatan tradisional dengan nuansa nostalgia yang membuat siapa pun merasa dekat dengan akar kuliner Jawa. Sajian ini cocok untuk yang ingin menyantap makanan berat namun tidak terlalu berminyak.

Supaya pengalaman kuliner malam kamu di Semarang makin seru dan tak terlupakan, yuk simak beberapa tips berikut ini!

1. Rencanakan Rute Kuliner - Sebelum berangkat, coba deh cari tahu dulu tempat-tempat makan yang ingin kamu kunjungi. Buat daftar dan atur rute supaya lebih efisien. Misalnya, kalau kamu mau ke Simpang Lima, sekalian aja mampir ke Nasi Ayam Bu Sami yang legendaris itu!

Dengan merencanakan rute, kamu bisa menghemat waktu dan tenaga, jadi bisa lebih fokus menikmati setiap hidangan.

2. Siapkan Uang Tunai - Meskipun banyak tempat makan sekarang menerima pembayaran digital, tapi nggak ada salahnya tetap bawa uang tunai. Soalnya, beberapa warung kaki lima atau angkringan mungkin belum menyediakan fasilitas pembayaran non-tunai.

Dengan punya uang tunai, kamu jadi lebih fleksibel dan nggak perlu khawatir kalau tiba-tiba sinyal internet lagi nggak bersahabat.

3. Ajak Teman atau Keluarga - Makan malam sendirian memang enak, tapi lebih seru lagi kalau ditemani orang-orang terdekat. Selain bisa berbagi cerita, kamu juga bisa saling mencicipi berbagai macam makanan.

Misalnya, kamu bisa ajak keluarga atau teman-teman buat nyobain Pisang Plenet Pak Yuli bareng-bareng. Pasti makin asyik!

4. Jangan Lupa Bawa Obat-obatan Pribadi - Kalau kamu punya alergi makanan atau kondisi kesehatan tertentu, jangan lupa bawa obat-obatan pribadi yang diperlukan. Ini penting banget supaya kamu bisa tetap menikmati kuliner malam tanpa khawatir.

Selain itu, bawa juga hand sanitizer atau tisu basah untuk menjaga kebersihan tangan sebelum makan.

Apa saja sih kuliner malam yang paling direkomendasikan di Semarang menurut pendapat Karina?

Menurut Chef Juna Rorimpandey, kuliner malam Semarang yang wajib dicoba itu Nasi Ayam Bu Sami, Pisang Plenet Pak Yuli, dan Sate Kambing Pak Untung. "Rasanya otentik dan bikin kangen," ujarnya.

Sampai jam berapa ya Warung Nasi Ayam Bu Sami buka, kata Bambang?

Kata Bapak Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, "Nasi Ayam Bu Sami itu bukanya dari jam 11 malam sampai jam setengah 6 pagi. Cocok banget buat yang kelaparan tengah malam."

Apa makanan khas Semarang yang harus dicoba saat malam hari menurut Melinda?

"Selain lumpia yang terkenal, malam hari coba deh Nasi Gandul," kata Bondan Winarno, seorang pakar kuliner. "Kuahnya yang gurih dan jeroannya itu bikin nagih!"

Apakah ada angkringan yang buka malam hari di Semarang, tanya Herman?

"Tentu ada! Angkringan Blendoek di Jalan Garuda itu salah satu yang paling populer," jawab Ade Rai, seorang tokoh publik Semarang. "Suasananya asyik dan makanannya enak-enak."

Berapa kira-kira budget yang harus disiapkan untuk kulineran malam di Semarang, kata Sri?

Menurut Tirta Lie, seorang food blogger, "Budgetnya relatif terjangkau kok. Mulai dari Rp3.000 untuk camilan sampai Rp35.000 untuk makanan berat. Tergantung pilihan kamu."

Apakah Nasi Gandul Pak Memet sama dengan nasi gandul di Pati, menurut Joko?

"Nasi Gandul Pak Memet itu membawa cita rasa khas Pati ke Semarang," kata William Wongso, seorang maestro kuliner Indonesia. "Meskipun ada sedikit perbedaan, tapi otentisitasnya tetap terjaga."