Susu Almond, Dari Buku Resep Arab ke Coffee Shop Kekinian yang Wajib Kamu Coba

Jumat, 18 April 2025 oleh aisyiyah

Susu Almond, Dari Buku Resep Arab ke Coffee Shop Kekinian yang Wajib Kamu Coba

Susu Almond: Perjalanan Panjang dari Resep Arab Kuno hingga Coffee Shop Kekinian

Bayangkan, sedang asyik di coffee shop, lalu barista menawarkan untuk mengganti susu latte Anda dengan susu almond. Rasanya sudah familiar, ya? Bersama susu kedelai dan oat, susu almond kini menjadi pilihan populer, walau seringkali dengan harga ekstra. Di Indonesia, susu almond seringkali diasosiasikan dengan gaya hidup sehat kelas menengah atas. Tapi, tahukah Anda, di balik kemasan modernnya, tersimpan sejarah panjang dan kompleks yang menarik untuk diungkap.

Dari Solusi Bertahan Hidup Hingga Simbol Kemewahan

Jauh sebelum menjadi tren kekinian, susu almond telah hadir sejak abad ke-10 di Baghdad. Bayangkan, minuman ini sudah populer di kalangan masyarakat Islam, Kristen, dan Yahudi. Awalnya, susu almond bukanlah simbol gaya hidup, melainkan solusi praktis. Susu hewani mudah basi tanpa kulkas, dan larangan konsumsi produk hewani di masa pra-Paskah bagi umat Kristen membuat susu almond menjadi alternatif yang penting. Tak hanya diminum langsung, susu almond juga diolah menjadi sup, saus, dan dessert.

Menariknya, pada abad ke-13, susu almond bertransformasi menjadi simbol kemewahan, tercatat dalam kitab resep kuno Kitab al-Tabikh karya Ibnu Sayyar al-Warraq. Di masa yang sama, manfaat kesehatan almond mulai terungkap, bahkan Ibnu Sina, bapak kedokteran dunia, merekomendasikannya. Kini, kita tahu susu almond bermanfaat untuk kesehatan kulit, rambut, tekanan darah, berat badan, tulang, dan jantung, serta menjadi alternatif bagi mereka yang intoleran laktosa.

Perjalanan Global dan Dilema Modern

Dari Timur Tengah, susu almond menyebar ke Eropa, India, Sri Lanka, Tiongkok, dan Jepang, didorong oleh perdagangan dan pengaruh imperium Islam. Di India dan Sri Lanka, susu almond bahkan menjadi bagian dari upacara keagamaan dan pengobatan Ayurveda. Namun, proses pembuatannya yang rumit membuat susu almond menjadi barang mewah, hanya terjangkau oleh kalangan tertentu.

Barulah di abad ke-20, kesadaran akan gaya hidup sehat mendongkrak popularitas susu almond, hingga akhirnya diproduksi massal di abad ke-21. Sayangnya, produksi massal ini menimbulkan dilema lingkungan. Pertanian almond, terutama di California, membutuhkan air dalam jumlah besar, membebani sumber daya air di tengah isu kekeringan. Selain itu, muncul kritik terkait kondisi pekerja, penggunaan pestisida berlebihan, dan dampaknya terhadap populasi lebah.

Antara Popularitas dan Kelestarian

Meskipun kontroversial, industri susu almond terus berkembang. Di Indonesia, popularitasnya meningkat seiring tren gaya hidup sehat dan budaya ngopi. Susu almond memang menawarkan alternatif sehat, namun kita perlu bijak mempertimbangkan dampak lingkungannya. Mungkin, untuk saat ini, kita perlu memperlakukan susu almond sebagai minuman istimewa, bukan untuk gaya-gayaan, melainkan demi menjaga bumi kita.

Berikut beberapa tips untuk menikmati susu almond dengan bijak, mempertimbangkan kesehatan dan kelestarian lingkungan:

1. Konsumsi Secukupnya - Jangan berlebihan dalam mengonsumsi susu almond. Ingat, segala sesuatu yang berlebihan tidak baik. Mulailah dengan porsi kecil dan sesuaikan dengan kebutuhan Anda.

2. Pilih Merek yang Ramah Lingkungan - Carilah merek susu almond yang berkomitmen pada praktik pertanian berkelanjutan dan memperhatikan dampak lingkungan. Biasanya informasi ini tercantum pada kemasan.

3. Buat Susu Almond Sendiri - Jika memungkinkan, cobalah membuat susu almond sendiri di rumah. Ini lebih hemat dan Anda bisa mengontrol bahan-bahan yang digunakan.

4. Eksplorasi Alternatif Lain - Selain susu almond, ada banyak alternatif susu nabati lainnya seperti susu kedelai, susu oat, atau susu beras. Cobalah dan temukan yang paling sesuai dengan selera dan kebutuhan Anda.

5. Dukung Produk Lokal - Jika memungkinkan, pilihlah susu almond yang diproduksi lokal untuk mengurangi jejak karbon dari proses transportasi.

6. Baca Label dengan Seksama - Perhatikan kandungan gula, aditif, dan bahan lainnya dalam susu almond kemasan. Pilihlah produk dengan kandungan gula rendah dan bahan-bahan alami.

Apakah susu almond lebih sehat daripada susu sapi? - Ayudia

(Dijawab oleh dr. Zaidul Akbar) Kedua jenis susu memiliki manfaat masing-masing. Susu almond rendah kalori dan lemak jenuh, sementara susu sapi kaya kalsium dan protein. Pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan dan kondisi kesehatan individu.

Bagaimana dampak lingkungan dari produksi susu almond? - Rian

(Dijawab oleh Ridwan Kamil) Produksi susu almond, terutama di California, membutuhkan air dalam jumlah signifikan dan dapat berdampak pada ketersediaan air di wilayah tersebut. Penting untuk mendukung praktik pertanian berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif ini.

Bisakah saya membuat susu almond sendiri di rumah? - Siti

(Dijawab oleh Chef Arnold Poernomo) Tentu saja! Merendam almond semalaman, lalu menghaluskannya dengan air dan menyaringnya. Anda bisa menambahkan pemanis alami seperti kurma atau madu sesuai selera.

Apa saja manfaat susu almond untuk kesehatan? - Bambang

(Dijawab oleh dr. Tirta) Susu almond kaya akan vitamin E, antioksidan yang baik untuk kulit dan rambut. Juga dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengontrol berat badan.

Bagaimana cara memilih susu almond yang berkualitas? - Dewi

(Dijawab oleh Najwa Shihab) Cermati label kemasan. Pilih susu almond tanpa gula tambahan, bahan pengawet minimal, dan berasal dari sumber yang terpercaya. Jika memungkinkan, pilih produk organik dan ramah lingkungan.