Sherly Asyik Menyelam, Mereka Malah Tenggelam di Senayan?! Apa yang Sebenarnya Terjadi? (Halaman 1)
Minggu, 6 April 2025 oleh aisyiyah
Di Laut Sherly Menyelam, di Senayan Mereka Tenggelam
Menyelami Ketulusan, Tenggelam dalam Pencitraan
Kisah Sherly Laos, Gubernur Maluku Utara, yang menyelam di laut Halmahera dengan kostum putri duyung, menyentuh hati banyak orang. Bayangkan, tanpa tabung oksigen, tanpa alat bantu selam, ia begitu tenang menjelajahi keindahan bawah laut. Bukan untuk mencari sensasi atau viral di media sosial, tetapi semata-mata untuk memperkenalkan potensi wisata bahari daerahnya. Sebuah aksi yang begitu sederhana, namun menyimpan makna yang begitu dalam.
Di tengah hiruk-pikuk dunia politik yang penuh dengan pencitraan, Sherly tampil beda. Ketulusan dan dedikasinya bagai oase di tengah gurun. Ia memilih jalan sunyi yang bermakna, jauh dari hingar bingar panggung politik yang seringkali kehilangan arah.
Tenggelam di Senayan
Berbanding terbalik dengan Sherly yang menyelami lautan dengan kesadaran penuh, ada fenomena "tenggelamnya" para wakil rakyat di Senayan. Bukan tenggelam secara harfiah, tetapi tenggelam dalam pusaran pencitraan, konflik kepentingan, dan kehilangan jati diri.
Kita sering menyaksikan bagaimana para wakil rakyat lebih banyak tampil di media, bukan untuk menyuarakan aspirasi rakyat, tetapi justru menjadi corong kebijakan eksekutif. Mereka berebut mikrofon, berbicara seolah paling tahu segalanya, tanpa refleksi dan empati.
Bahkan, ada yang dengan bangga menyebut dirinya "korea-korea", sebuah istilah yang awalnya terdengar puitis, namun kini justru mengaburkan makna integritas. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan loyalitas buta kepada ketua partai. Padahal, dalam sistem demokrasi, seharusnya wakil rakyat setia kepada rakyat, bukan kepada individu atau golongan tertentu.
Ketika DPR berubah fungsi menjadi perpanjangan tangan partai, ketika suara anggota dewan tak ubahnya gema ruang rapat elit, maka "tenggelamnya" wakil rakyat di Senayan bukanlah kiasan belaka, melainkan sebuah kenyataan yang memprihatinkan.
Gubernur Konten dan Jebakan FYP
Di sisi lain, kita juga dihadapkan pada fenomena "gubernur konten". Setiap hari, berseliweran video mereka di media sosial: menangis saat memberi bantuan, marah-marah karena masalah sepele, dan beragam aksi lainnya. Semua direkam, semua dibagikan, bukan untuk mendorong perubahan sistemik, tetapi demi masuk For Your Page (FYP) di TikTok.
Aksi Sherly menyelam di laut Halmahera menjadi tamparan keras bagi para pejabat yang terjebak dalam pusaran pencitraan. Ia menunjukkan bahwa ketulusan dan tindakan nyata jauh lebih berharga daripada sekedar konten viral di media sosial. Semoga kisah Sherly bisa menginspirasi para pemimpin untuk lebih fokus bekerja nyata bagi rakyat, bukan sekadar mencari panggung di dunia maya.