Rahasia Terungkap! Duonychus, Dinosaurus "Kukang Purba" dengan Cakar Raksasa yang Mematikan
Selasa, 8 April 2025 oleh aisyiyah
Duonychus: Dinosaurus Unik Mirip Kukang dengan Dua Jari Raksasa
Bayangkan seekor kukang raksasa, berbulu, berperut buncit, dan memiliki dua cakar besar di masing-masing tangannya. Kedengarannya aneh? Itulah Duonychus, dinosaurus herbivora yang baru-baru ini ditemukan dan menambah daftar keunikan dunia dinosaurus. Meskipun termasuk dalam kelompok Therizinosaur, yang merupakan keturunan dinosaurus pemakan daging, Duonychus justru berevolusi menjadi pemakan tumbuhan dengan ciri-ciri yang sangat khas.
Si Dua Cakar dari Mongolia
Fosil Duonychus ditemukan di Gurun Gobi, Mongolia, dalam batuan berusia lebih dari 90 juta tahun. Penemuan awalnya terjadi pada tahun 2012 oleh tim dari Akademi Ilmu Pengetahuan Mongolia, tetapi baru diidentifikasi sebagai spesies baru setelah penelitian bertahun-tahun. Dinosaurus ini diberi nama Duonychus tsogtbaatari. "Duo" dan "onychos" berasal dari bahasa Yunani yang berarti "dua cakar", sementara "tsogtbaatari" merupakan penghormatan kepada paleontolog Mongolia, Khishigjav Tsogtbaatar.
Kejutan Dua Jari dan Lapisan Keratin
Yoshitsugu Kobayashi, ahli paleontologi dari Universitas Hokkaido dan penulis utama studi yang dipublikasikan di jurnal iScience ini, mengaku terkejut saat pertama kali melihat fosil tersebut di tahun 2013. "Saya langsung tercengang melihat dinosaurus ini hanya punya dua jari, dan salah satunya masih memiliki lapisan keratin!" ujarnya. Keratin, bahan yang sama dengan penyusun kuku manusia, menunjukkan bahwa cakar Duonychus sebenarnya lebih panjang dan melengkung dari yang terlihat pada fosil tulangnya.
Dengan cakarnya yang diperkirakan mampu mencengkeram cabang dan tumbuhan berdiameter sekitar 10 cm, Duonychus yang berbobot sekitar 260 kg ini bisa mencari makan dengan mudah. "Ini pertama kalinya kami menemukan lapisan keratin yang masih terawat dari dinosaurus theropoda sebesar ini," tambah Kobayashi.
Cara Makan Mirip Kukang Modern
Duonychus diperkirakan memiliki cara makan yang mirip dengan kukang modern. Pergelangan tangannya yang lentur dan cakar besar yang tak bisa ditarik, kemungkinan besar digunakan untuk menarik daun dan cabang ke dekat mulutnya. Setelah ditelan, tumbuhan akan dicerna di perutnya yang besar dan membulat, didukung oleh pinggul lebar dan tulang rusuk yang melebar – seperti kukang raksasa prasejarah.
Misteri Hilangnya Satu Jari
Semua therizinosaur yang ditemukan sebelumnya memiliki tiga jari. Lalu, mengapa Duonychus hanya punya dua? Pengurangan jumlah jari ini mungkin merupakan adaptasi untuk fungsi tertentu, seperti menggenggam atau bahkan sebagai senjata. "Lengan dan tangan theropoda berevolusi dengan berbagai cara untuk tujuan yang berbeda-beda," jelas Kobayashi. Contohnya, Alvarezsaurus memiliki satu cakar besar untuk menggali dan mungkin membuka sarang serangga.
Evolusi Tangan Theropoda yang Beragam
Kobayashi menjelaskan bahwa kemampuan berjalan dengan dua kaki memberi kebebasan bagi evolusi tangan dan lengan theropoda. Pada Tyrannosaurus rex, rahang besar menggantikan peran tangan dalam berburu, sehingga tangannya mengecil. Namun, pada theropoda lain, tangan berevolusi untuk tujuan khusus, seperti pada Duonychus yang menggunakannya untuk meraih tanaman.
Cakar Multifungsi: Makan dan Bertahan
Selain untuk makan, cakar Duonychus juga berfungsi sebagai alat pertahanan. Zichuan Qin, paleontolog dari Universitas Birmingham, berpendapat, "Cakar seperti ini sangat efektif untuk mencengkeram, dan mungkin juga digunakan dalam perkelahian antar sesama Duonychus." Stephan Lautenschlager, paleontolog lain, menambahkan bahwa bentuk melengkung cakar yang diperkuat keratin sangat cocok untuk menarik cabang. Karena keratin dapat tumbuh kembali, cakar ini menjadi alat yang tahan lama.
Penemuan Duonychus memperkaya pemahaman kita tentang evolusi dinosaurus. Bentuk tubuhnya yang unik, cakar besar yang hanya dua, dan perilaku makannya yang mirip kukang menunjukkan betapa beragamnya kehidupan dinosaurus di masa lalu. Seperti kata Kobayashi, "Kuncinya ada pada selubung keratin." Dari sana, kita dapat mempelajari cara hidup dan strategi bertahan dinosaurus jutaan tahun lalu.