Rahasia Pejuang KPR Lunasi Cicilan Rumah Lebih Cepat, Ringan, Aman, dan Anti Boncos, Cerita dan Kiat Inspiratif

Minggu, 13 April 2025 oleh aisyiyah

Rahasia Pejuang KPR Lunasi Cicilan Rumah Lebih Cepat, Ringan, Aman, dan Anti Boncos, Cerita dan Kiat Inspiratif

Cerita dan Kiat Para Pejuang KPR Lunasi Cicilan Rumah

Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang turut berimbas pada ekonomi dalam negeri, banyak masyarakat yang membeli rumah dengan KPR merasa cemas. Ancaman PHK dan ketidakpastian lainnya menjadi momok menakutkan, terutama bagi mereka yang sedang berjuang melunasi cicilan rumah.

Ketakutan di Tengah Ketidakpastian

Lynda (30), seorang pejuang KPR selama lima tahun, mengungkapkan kekhawatirannya. “Jujur, saya takut sekali dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu ini. Takut bunga bank naik, takut kena PHK. Kalau bunga naik, makin susah,” ujarnya. Beban biaya perawatan rumah yang tidak murah juga menambah berat langkahnya. Meski begitu, Lynda tetap berusaha tegar dan berhati-hati dalam mengelola keuangan.

Saat ini, Lynda masih mencicil KPR melalui bank Himbara dan merasa bunganya cukup tinggi. Ia berencana pindah ke bank swasta atau BSI karena mendengar informasi bunga yang lebih stabil. “Kata teman saya, di BSI atau BCA lebih murah. Di Himbara mahal, saya hitung-hitung kok rugi,” ungkapnya. Namun, Lynda tetap cermat dan berhati-hati dalam mengambil keputusan, mengingat situasi ekonomi yang fluktuatif.

Tips dari Lynda: Perencanaan Matang Kunci Sukses KPR

Lynda berbagi tips bagi calon pejuang KPR. Pertama, pastikan gaji pokok atau pemasukan tetap. Jangan masukkan penghasilan tambahan saat menghitung kemampuan cicilan. Kedua, pilih rumah dengan lokasi strategis dan perhatikan reputasi pengembang jika membeli di perumahan. Hal ini akan memengaruhi biaya perawatan rumah di kemudian hari. Perhatikan juga faktor-faktor penting seperti potensi banjir dan kelengkapan surat-surat. Ketiga, pilih bank dengan bunga rendah dan pelajari skema KPR dengan seksama. Lynda menambahkan, “Kalau belum siap komitmen jangka panjang, lebih baik ngontrak dulu sambil melihat perkembangan ekonomi.”

Pindah Bank: Solusi Suci Atasi Bunga KPR yang Terus Meningkat

Berbeda dengan Lynda, Suci (33) memilih pindah bank di tengah masa cicilan KPR. Ia dan suami memutuskan pindah dari bank Himbara ke BSI karena bunga yang terus meningkat. “Di bank BUMN, bunga KPR selalu naik. Akhirnya, waktu pandemi, kami pindah ke BSI karena menawarkan bunga flat,” ujar Suci. Dengan bunga flat, Suci merasa lebih tenang karena bisa memperkirakan total cicilan hingga lunas.

Suci menyarankan pejuang KPR untuk mempertimbangkan pindah ke bank dengan sistem bunga flat. Namun, ia juga mengingatkan untuk tetap berhati-hati dan cermat sebelum mengambil keputusan.

Menabung dan Membangun Rumah Sendiri: Pilihan Foly untuk Ketenangan Pikiran

Foly (32) memilih jalan berbeda. Ia menabung secara bertahap untuk mewujudkan impian memiliki rumah tanpa KPR. “Saya tidak terbiasa berhutang, apalagi sebagai karyawan swasta yang rentan PHK,” jelasnya. Foly menabung sejak 2018 hingga 2024 untuk membeli tanah di Cirebon, daerah asalnya, dengan harga di bawah Rp100 juta. Ia kemudian membangun rumah secara bertahap dengan bantuan tukang harian. Total biaya pembelian tanah dan pembangunan rumah tidak sampai Rp300 juta, meskipun masih dengan konsep rumah tumbuh.

Foly menekankan pentingnya menabung dan hidup sederhana. Ia mencatat detail pemasukan dan pengeluaran setiap hari, serta mencari penghasilan tambahan. “Uang tabungan saya investasikan di reksadana agar tidak tergerus inflasi,” tegasnya. Foly menyarankan anak muda untuk menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan sebelum memutuskan memiliki rumah. “Kalau belum sanggup KPR, lebih baik ngontrak atau beli tanah dulu, lalu bangun rumah dengan sistem rumah tumbuh,” sarannya.

Bagaimana cara memilih KPR yang tepat bagi karyawan dengan gaji UMR, Pak Budiono? (Ditanyakan oleh Ani)

Budiono (Pengamat Ekonomi): Bagi karyawan bergaji UMR, penting untuk menghitung rasio cicilan terhadap pendapatan dengan cermat. Idealnya, cicilan KPR tidak melebihi 30% dari pendapatan bulanan. Pilihlah KPR dengan tenor panjang untuk meringankan beban cicilan bulanan, dan manfaatkan fasilitas subsidi pemerintah jika tersedia.