Rahasia Dapur Aidah, Resep Jajanan Pasar Lebaran yang Ludes Terjual (Intip Kreasinya!)

Selasa, 8 April 2025 oleh aisyiyah

Rahasia Dapur Aidah, Resep Jajanan Pasar Lebaran yang Ludes Terjual (Intip Kreasinya!)

Berkah Lebaran Mengalir Deras ke Dapur Aidah, Jajanan Pasarnya Ludes Diserbu Pembeli

Lebaran memang momen spesial, tak terkecuali bagi para pelaku UMKM. Di sebuah desa di Lamongan, dapur seorang pembuat jajanan pasar bernama Aidah terus mengepul, menebarkan aroma manis yang mengundang selera. Pesanan membludak, membawa berkah melimpah di hari kemenangan.

Adzan subuh baru saja berkumandang, sekitar pukul 04.45 WIB, namun dapur di rumah produksi "Dapur Aidah" yang terletak di Jalan Ahmad Dahlan RT 01 RW 01 Desa Bulubrangsi, Kecamatan Laren, sudah riuh dengan aktivitas. Ikhtilafah (43), sang pemilik, bersama timnya telah sibuk mempersiapkan beragam bahan untuk membuat adonan aneka kue jajanan pasar. Tak ada waktu untuk bersantai, pesanan terus mengalir deras dari warga yang ingin menyuguhkan hidangan istimewa bagi keluarga dan kerabat yang datang bersilaturahmi.

"Alhamdulillah, di musim lebaran ini jajanan produksi kami laris manis. Banyak yang memesan untuk suguhan Lebaran atau oleh-oleh untuk sanak saudara," ujar Ikhtilafah saat berbincang dengan wartawan, Minggu (6/4/2025).

Ikhtilafah mengaku, produksi jajanan pasarnya meningkat pesat dibandingkan hari biasa. Meskipun selama bulan Ramadan produksinya sudah cukup tinggi untuk memenuhi permintaan bazar jajanan takjil di desanya, namun saat Lebaran, jumlahnya bisa mencapai dua kali lipat.

“Kalau bulan Ramadan, satu jenis kue bisa terjual sekitar 50 buah di bazar. Nah, kalau Lebaran, bisa sampai 100 buah per hari, bahkan lebih,” ungkapnya.

Lemet Mutiara dan Bikang: Juara di Hati Pelanggan

Dari sekian banyak jajanan yang diproduksi, Lemet Mutiara dengan isian kacang hijau dan kue Bikang menjadi primadona yang paling banyak diburu pelanggan. Keduanya seakan menjadi ikon "Dapur Aidah" yang selalu ludes diborong pembeli.

Selain Lemet Mutiara dan Bikang, "Dapur Aidah" juga menawarkan beragam pilihan jajanan pasar lainnya, seperti Singo Pelangi, Kue Moci, Bubur Cenil atau Cendil, dan masih banyak lagi. Ikhtilafah selalu berusaha memenuhi permintaan pelanggan, menciptakan variasi rasa yang memanjakan lidah.

Pesanan Merambah Desa Tetangga

Tak hanya warga desa setempat, pelanggan "Dapur Aidah" kini sudah meluas hingga ke desa-desa tetangga. Di hari biasa, pesanan biasanya datang ketika ada acara-acara khusus seperti pernikahan atau perayaan lainnya.

Soal harga, tak perlu khawatir. Jajanan pasar di "Dapur Aidah" dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp 1.500 hingga Rp 3.000 per buah. Sementara untuk aneka bubur, harganya mulai dari Rp 5.000 per porsi.

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dirintis Ikhtilafah sejak masa pandemi COVID-19 ini kini semakin dikenal dan dicintai masyarakat. Dengan mengutamakan rasa, kebersihan, dan kualitas, "Dapur Aidah" tak hanya menghadirkan kelezatan, tetapi juga memberikan berkah bagi Ikhtilafah dan keluarganya.