Puasa Syawal Tak Berurutan, Bagaimana Hukumnya, Panduan Lengkap, Dalil & Penjelasannya Bagi Umat Muslim
Kamis, 10 April 2025 oleh aisyiyah
Puasa Syawal: Tak Harus Berurutan, Raih Keutamaannya!
Setelah menjalani ibadah puasa Ramadan yang penuh berkah, umat Muslim dianjurkan untuk melanjutkan dengan puasa sunnah Syawal. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang berpuasa Ramadan, lalu menyambungnya dengan enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR Muslim). Keutamaan yang luar biasa ini tentu sayang untuk dilewatkan.
Sebagaimana dijelaskan dalam buku "Puasa Bukan Hanya saat Ramadhan" karya Ahmad Sarwat, mayoritas ulama sepakat bahwa puasa Syawal hukumnya sunnah. Pelaksanaannya pun tak jauh berbeda dengan puasa sunnah lainnya. Idealnya dilakukan selama enam hari di bulan Syawal. Namun, tak sedikit yang bertanya-tanya, apakah enam hari tersebut harus dilakukan secara berurutan?
Fleksibel, Tak Wajib Berurutan
Jawabannya, tidak. Buku "Dahsyatnya 7 Puasa Wajib, Sunnah, & Thibbun Nabawi" karya Maryam Kinanthi N mengutip fatwa Ibnu Utsaimin yang menyatakan bahwa puasa sunnah, termasuk Syawal, boleh dikerjakan berurutan maupun terpisah. Meskipun berurutan lebih dianjurkan karena menunjukkan semangat dalam beribadah dan menghindari penundaan yang bisa berujung pada terlalaikannya amalan.
"Boleh melaksanakan puasa sunnah secara berurutan atau terpisah-pisah. Namun, mengerjakannya dengan berurutan, itu lebih utama karena menunjukkan sikap bersegera dalam melaksanakan kebaikan,"
Senada dengan itu, buku "Menjadi Takwa dengan Puasa" oleh Fajar Jurnianto juga menegaskan bahwa mayoritas ulama tidak mewajibkan puasa Syawal secara berturut-turut. Tidak ada dalil khusus yang mengatur tata cara pelaksanaannya, sehingga fleksibilitas diberikan selama masih dalam bulan Syawal.
Niat Puasa Syawal: Sebuah Panduan
Untuk memulai puasa Syawal, kita dianjurkan untuk melafalkan niat. Berikut niat puasa Syawal sebagaimana tercantum dalam buku "Kedahsyatan Puasa" karya M Syukron Maksum:
Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Artinya: "Aku niat puasa besok pagi pada bulan Syawal, sunah karena Allah Ta'ala."
Batas Waktu Puasa Syawal
Berdasarkan Kalender Hijriah Kementerian Agama, bulan Syawal 1446 H dimulai pada 31 Maret dan berakhir pada 28 April 2025. Jadi, kita masih memiliki waktu untuk melaksanakan puasa sunnah Syawal hingga 28 April 2025.
FAQ Puasa Syawal
Siti Aminah bertanya: Kalau saya lupa niat di malam hari, bolehkah saya niat puasa Syawal setelah subuh?
KH. Mustofa Bisri Menjawab: Boleh, Siti. Asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum. Niatkan saja saat kamu ingat.