Misteri "Indonesia Gelap", Prabowo Berusaha Buka Dialog, Apa yang Terjadi?
Senin, 7 April 2025 oleh aisyiyah
Prabowo Berharap Dialog dengan Pengusung Narasi "Indonesia Gelap": Mari Berbicara
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan niatnya untuk berdialog dengan tokoh maupun kelompok masyarakat yang sebelumnya menyuarakan isu "Indonesia Gelap" dan seruan "kabur aja dulu" yang sempat viral beberapa waktu lalu. Prabowo menginginkan pertemuan ini dilakukan secara tertutup, agar tercipta suasana dialog yang lebih fokus dan produktif.
"Saya ingin berdialog, ingin bertemu dengan mereka. Mari kita bahas bersama. Mungkin lebih baik tidak di hadapan publik. Saya ingin mendengar langsung dari tokoh-tokoh yang merasa Indonesia sedang gelap," ungkap Prabowo dalam sebuah wawancara dengan tujuh jurnalis senior di kediamannya, Hambalang, Bogor, Jumat (6/4).
Prabowo melanjutkan, "Jika memang ada yang merasa Indonesia gelap, mari kita bersama-sama berupaya meneranginya. Bukan malah menyerukan 'kabur aja dulu'. Saling menyalahkan, menyebut Jokowi salah atau Prabowo goblok, tidak akan menyelesaikan masalah."
Optimisme di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Di tengah sorotan terhadap kondisi ekonomi global, terutama setelah kebijakan tarif resiprokal AS terhadap berbagai negara termasuk Indonesia, Prabowo menunjukkan optimismenya. Ia mengingatkan bahwa Indonesia telah berpengalaman menghadapi berbagai krisis, mulai dari tahun '68, '98, 2008, hingga pandemi Covid-19 di tahun 2020. Kunci untuk melewati semua tantangan tersebut, menurut Prabowo, adalah kerukunan antar seluruh elemen masyarakat.
"Kita hadapi dan kita bisa atasi. Namun, kuncinya adalah kerukunan," tegas Prabowo.
Pertanyaan Seputar Program Makan Bergizi Gratis
Prabowo juga menanggapi keraguan sebagian pihak terhadap program makan bergizi gratis yang ia canangkan. Ia mempertanyakan, apa salahnya memberikan makanan bergizi kepada anak-anak yang kekurangan gizi dan mengalami stunting. Prabowo mengaku prihatin melihat kondisi anak-anak di desa-desa yang pertumbuhan fisiknya terhambat akibat kurang gizi.
"Kalau saya ingin memberi makan anak yang lapar, apa salahnya?" tanya Prabowo retoris.
Prabowo menceritakan pengalamannya saat mengunjungi desa-desa. "Saya bertemu anak-anak yang terlihat seperti berusia lima tahun, padahal usianya sudah sepuluh tahun. Badannya kecil karena stunting. Kita menghadapi angka stunting yang cukup tinggi, lalu apa yang harus kita lakukan?" Prabowo menyampaikan keprihatinannya dengan nada tanya.