MBG Bisa Buka 1,5 Juta Lapangan Kerja, Menaker Siap Berikan Dukungan Penuh untuk Indonesia
Rabu, 16 April 2025 oleh aisyiyah
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Berpotensi Ciptakan 1,5 Juta Lapangan Kerja
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak hanya bertujuan meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga berpotensi besar membuka lapangan kerja. Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Kesepakatan ini diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, di Kantor Kemnaker Jakarta, Senin (14/4).
“Kemnaker berkomitmen penuh mendukung MBG karena potensinya dalam menyerap tenaga kerja sangat besar,” ujar Yassierli. Ia berharap sinergi ini dapat memperkuat pembangunan ketenagakerjaan yang inklusif dan responsif terhadap isu gizi, serta mendukung terciptanya tenaga kerja yang sehat, produktif, dan kompetitif.
Yassierli menjelaskan bahwa berbagai fasilitas Kemnaker, seperti Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP), Balai Pengembangan Kesempatan dan Perluasan Kerja (BPPK), dan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas, dapat dimanfaatkan sebagai pusat edukasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Kemnaker memiliki fasilitas balai-balai yang dapat mendukung pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja yang terlibat. Kami yakin MBG akan sukses jika didukung oleh personel yang kompeten,” katanya.
Dadan Hindayana menambahkan bahwa MBG merupakan program investasi sumber daya manusia (SDM) terbesar pemerintah yang membutuhkan dukungan tenaga kerja yang masif. Dengan target 30 ribu SPPG di seluruh Indonesia, MBG diperkirakan dapat menciptakan 1,5 juta lapangan kerja langsung di sektor penyediaan makanan bergizi.
“Setiap SPPG membutuhkan tiga pegawai fungsional: kepala satuan pelayanan (satpel) pemenuhan gizi, ahli gizi, dan ahli akuntansi. Selain itu, ada juga relawan yang bertugas memasak, memotong, dan membersihkan, dengan total 50 orang yang bekerja langsung di setiap SPPG,” jelasnya.
Hingga April 2025, sudah terdapat 1.072 SPPG yang beroperasi, artinya sudah ada 1.072 kepala SPPG, 1.072 ahli gizi, dan 1.072 ahli akuntansi yang telah bekerja. “Banyak ibu rumah tangga (40-45 tahun) yang sebelumnya tidak berpenghasilan kini bisa mendapatkan gaji Rp 2 juta per bulan dengan bekerja di SPPG,” tambah Dadan.
Dadan juga meyakini bahwa keberadaan SPPG di seluruh Indonesia dapat menciptakan 15 wirausaha baru di sektor pangan, mulai dari pemasok daging, telur, buah-buahan, sayur, tepung, susu, hingga pengelola minyak jelantah dan limbah/sampah organik.
Berikut beberapa tips untuk memaksimalkan manfaat dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG):
1. Cari lokasi SPPG terdekat. - Anda bisa mencari informasi lokasi SPPG terdekat melalui website resmi pemerintah daerah atau bertanya kepada petugas kesehatan setempat. Misalnya, cek website Dinas Kesehatan kota Anda.
2. Manfaatkan pelatihan di BLK. - Jika tertarik bekerja di SPPG, manfaatkan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) untuk meningkatkan keterampilan di bidang pengolahan makanan. Contohnya, ikuti pelatihan memasak dan hygiene sanitasi makanan.
3. Jalin kerjasama dengan SPPG. - Bagi para pelaku usaha di sektor pangan, jalin kerjasama dengan SPPG untuk memasok bahan makanan. Misalnya, jika Anda petani sayuran, tawarkan produk Anda ke SPPG terdekat.
4. Sebarkan informasi tentang MBG. - Bantu sebarkan informasi tentang manfaat MBG kepada masyarakat luas agar lebih banyak yang merasakan manfaatnya. Contohnya, bagikan informasi ini di media sosial Anda.
Bagaimana cara mendaftar sebagai relawan di SPPG? (Pertanyaan dari Ani Handayani)
Tri Rismaharini (Menteri Sosial RI): Silakan hubungi SPPG terdekat di wilayah Anda. Biasanya, mereka menerima pendaftaran relawan secara berkala. Persyaratannya cukup mudah, umumnya yang dibutuhkan adalah minat dan kesediaan untuk membantu.
Apa saja kriteria makanan bergizi yang disajikan di MBG? (Pertanyaan dari Budi Santoso)
Prof. Dr. Hardinsyah, MS (Pakar Gizi IPB): Makanan yang disajikan dalam program MBG memenuhi standar gizi seimbang, mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Komposisinya disesuaikan dengan kebutuhan gizi berdasarkan usia dan kondisi kesehatan.
Apakah program MBG berbayar? (Pertanyaan dari Citra Dewi)
Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan RI): Program MBG sepenuhnya gratis dan dibiayai oleh pemerintah sebagai bentuk investasi dalam peningkatan kualitas SDM Indonesia.
Bagaimana mekanisme pengawasan terhadap kualitas makanan di SPPG? (Pertanyaan dari Dedi Supriyanto)
Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi): Ada mekanisme pengawasan yang ketat terhadap kualitas makanan di SPPG, mulai dari pemilihan bahan baku, proses pengolahan, hingga penyajian. Pengawasan dilakukan secara berkala oleh petugas kesehatan dan instansi terkait.
Bagaimana cara mengajukan proposal kerjasama penyediaan bahan makanan untuk SPPG? (Pertanyaan dari Eka Nurmala)
Erick Thohir (Menteri BUMN): Anda dapat menghubungi Dinas Koperasi dan UKM setempat atau langsung ke SPPG terdekat untuk menanyakan prosedur dan persyaratan kerjasama penyediaan bahan makanan.