Malioboro Tercoreng Bau Pesing, Apa yang Terjadi & Bagaimana Solusinya?
Rabu, 9 April 2025 oleh aisyiyah
Bau Pesing Malioboro Bikin Wisatawan Mengeluh
Jalan Malioboro, ikon wisata Jogja, belakangan ini terusik oleh aroma tak sedap. Beberapa wisatawan yang tengah menikmati liburan di jalanan legendaris ini mengeluhkan bau pesing yang cukup mengganggu, dan curhatan mereka pun viral di media sosial.
Salah satu unggahan di akun Instagram @merapi_uncover menyoroti keluhan ini. Dalam caption-nya, tertulis keluhan tentang bau pesing yang sangat mengganggu di beberapa titik Malioboro. "Min, Ngurut dari depan toko Ramai sampai Mutiara hotel sepanjang jalan bau pesing sangat mengganggu," demikian bunyi keluhan tersebut, dilihat Selasa (8/4/2025).
Penelusuran langsung di lokasi yang disebutkan dalam unggahan tersebut membenarkan adanya aroma kurang sedap di beberapa titik pedestrian, baik di sisi barat maupun timur. Bau ini semakin menyengat di perbatasan antara pedestrian dan jalan raya, terutama di area parkir andong. Selain itu, bau tak sedap juga tercium di belakang halte TransJogja dekat Hotel Mutiara.
"Di beberapa titik memang ada bau pesing, kayak bau kencing kuda gitu. Bau pesing lainnya juga ada, tapi nggak terlalu menyengat," ujar Agung, seorang wisatawan yang ditemui di sekitar simpang Pajeksan, Selasa (8/4) siang.
Tanggapan Pemkot Jogja
Menanggapi keluhan ini, Pemkot Jogja melalui UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya atau UPT Malioboro angkat bicara. Kepala UPT Malioboro, Ekwanto, menduga bau pesing tersebut berasal dari dua kemungkinan sumber.
"Kalau yang di cowakan (tempat parkir andong) mungkin dari andong, tapi sebenarnya sudah ada SOP-nya. Setiap kali kuda pipis, langsung disiram, bahkan kami minta untuk disemprot parfum," jelas Ekwanto saat dihubungi.
Ia menambahkan, "Kemungkinan lain, ada oknum ODGJ atau orang lain yang diam-diam buang air kecil di situ. Bisa jadi salah satu penyebabnya."
Meski begitu, Ekwanto sedikit meragukan andong sebagai sumber utama bau. Pasalnya, UPT Malioboro telah memiliki SOP ketat yang disepakati oleh paguyuban andong.
"Kalau untuk andong, SOP-nya sudah jelas. Misalnya, kalau kuda BAB di jalan, kusir andong di belakangnya wajib membersihkan. Kan nggak mungkin dia bawa penumpang, terus kudanya BAB, lalu berhenti. Otomatis kusir di belakangnya yang akan membersihkan," terangnya.
Ekwanto juga menegaskan adanya sanksi bagi kusir andong yang melanggar SOP. "Sanksinya, mereka tidak boleh melewati Malioboro. Itu kesepakatan mereka sendiri, semacam sanksi sosial," imbuhnya.
Terkait bau pesing di pedestrian, Ekwanto menjelaskan bahwa pihaknya rutin melakukan penyemprotan. Namun, ia berjanji akan mengevaluasi kembali prosedur yang ada untuk mengatasi keluhan ini.
"Kami akan evaluasi lagi area tersebut dan menjadikannya fokus perhatian tim kebersihan. Penyemprotan juga rutin dilakukan seminggu dua kali. Kalau nggak, baunya pasti sudah luar biasa," pungkasnya.