Kisah Pilu "Mama Uganda", Bagaimana Ia Merawat 44 Anak dengan Hati Seorang Ibu?

Senin, 7 April 2025 oleh aisyiyah

Kisah Pilu "Mama Uganda", Bagaimana Ia Merawat 44 Anak dengan Hati Seorang Ibu?

Kisah Pilu Mariam Nabatanzi, "Mama Uganda" dengan 44 Anak

Bayangkan kehidupan seorang perempuan yang dikaruniai 44 anak. Bukan hanya sekadar membayangkan, Mariam Nabatanzi, perempuan berusia 45 tahun, menjalaninya setiap hari. Kisah hidupnya begitu menyayat hati, penuh perjuangan antara mengasuh puluhan anak dan berjuang mencari nafkah.

Perjalanan hidup Mariam dimulai dengan pernikahan di usia yang sangat muda, 12 tahun. Setahun kemudian, ia dikaruniai anak kembar. Seperti dikutip dari detikHealth, "Mama Uganda", julukan yang diberikan padanya, kemudian melahirkan empat pasang anak kembar lagi, disusul tiga pasang, dan kemudian lima pasang lagi. Kini, di usianya yang ke-45, anak tertuanya telah berusia 33 tahun, sementara si bungsu baru menginjak usia 8 tahun.

Beban hidup Mariam semakin berat ketika suaminya meninggalkannya di tahun 2015. Sang suami tak sanggup menanggung beban ekonomi keluarga dengan anak yang begitu banyak. "Tuhan memberi saya 44 anak untuk dibesarkan," ungkap Mariam dalam perbincangannya dengan YouTuber Zack Mwekassa, sebuah pernyataan yang menggambarkan ketabahan sekaligus kepasrahannya.

Kondisi Langka dan Keterbatasan Akses Kesehatan

Mariam menyadari bahwa dirinya berbeda. Dokter mendiagnosisnya dengan kondisi hiperovulasi, di mana ovariumnya berukuran lebih besar dari normal dan menghasilkan lebih banyak sel telur. Kondisi ini membuat Mariam sangat subur. Meskipun ada perawatan untuk hiperovulasi, akses terhadap layanan kesehatan di Uganda, khususnya di pedesaan tempat Mariam tinggal, sangat terbatas.

"Saya tumbuh besar dengan penuh air mata, suami saya telah melewati banyak penderitaan," katanya lirih saat diwawancarai Reuters pada April 2019 di rumahnya, tangannya terkepal erat sementara matanya berkaca-kaca.

Ia menambahkan, "Seluruh waktu saya dihabiskan untuk mengurus anak-anak dan bekerja untuk mendapatkan uang."

Perjuangan Seorang Ibu

Demi menghidupi keluarganya yang besar, Mariam melakukan berbagai pekerjaan. Ia menjadi penata rambut, mendekorasi acara, mengumpulkan dan menjual besi tua, bahkan membuat dan menjual minuman gin lokal serta obat-obatan herbal. Semua penghasilannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarganya, mulai dari makanan, biaya pengobatan, pakaian, hingga biaya sekolah anak-anaknya.

Ironisnya, dokter justru menyarankan Mariam untuk terus melahirkan agar mengurangi tingkat kesuburan ovariumnya. Sebuah saran yang mungkin terdengar kontradiktif, namun menjadi salah satu pilihan yang ia hadapi dalam kondisi keterbatasan akses kesehatan.

Artikel ini disadur dari detikHealth.