Kisah Inspiratif Bupati Temanggung Agus Gondrong, Perjuangan Mengangkat Pendidikan di Desa Campurejo, Mengubah Nasib Generasi, Berawal dari Nol, Menuju Indonesia Maju
Minggu, 13 April 2025 oleh aisyiyah
Kisah Inspiratif Bupati Temanggung Agus Gondrong: Menggebrak Pendidikan dari Desa
Bupati Temanggung, Agus Setyawan, atau yang akrab disapa Agus Gondrong, memiliki dedikasi yang luar biasa terhadap dunia pendidikan. Jauh sebelum menjabat sebagai bupati, saat masih memimpin Desa Campurejo, beliau telah berjuang keras untuk memajukan pendidikan di desanya. Artikel ini mengisahkan perjalanan inspiratif beliau, yang dimulai dari keprihatinannya melihat kondisi memprihatinkan RA Campurejo di tahun 2007.
Saat itu, RA Campurejo masih menumpang di MTs dan Kantor Balai Desa Campurejo. Melihat kondisi ini, Agus Gondrong tergerak untuk berbuat sesuatu. Kesempatan datang melalui program PNPM Mandiri Perdesaan. Beliau pun segera mengusulkan pembangunan gedung RA di dua dusun.
"Waktu itu, saya berpikir keras bagaimana caranya meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat desa. Alhamdulillah, akhirnya kami berhasil membangun dua RA dan satu TK. Istri saya pun saya minta untuk memimpin salah satu RA tersebut," kenang Bupati Agus Gondrong saat menghadiri pelantikan IP/IG PAUD Muslimat NU kecamatan se-Kabupaten Temanggung di Graha Bhumi Phala, Sabtu (12/4/2025).
Tak berhenti di situ, Agus Gondrong juga mengajak para guru untuk melakukan studi banding ke TK Uswatun Hasanah di Yogyakarta. Beliau menyadari adanya kesenjangan pendidikan antara Yogyakarta dan Campurejo. Meskipun tidak semua bisa ditiru, beliau yakin ada hal-hal baik yang bisa diadaptasi dan diterapkan di desanya.
Upaya kerasnya membuahkan hasil. Perlahan tapi pasti, kualitas pendidikan di Campurejo meningkat. Bahkan, pada tahun 2025, 100% anak usia 5-6 tahun di desa tersebut telah bersekolah di RA/TK. Tak hanya membangun gedung sekolah, beliau juga menyediakan kendaraan untuk menjemput siswa dari dusun terjauh.
"Karena saat itu belum ada anggaran dari dana desa, saya menggunakan dana pribadi," ungkap beliau. "Tahun 2007, dari sekitar 3.400 jiwa penduduk, lulusan SMA tidak lebih dari 14 orang. Melalui berbagai program desa dan dukungan masyarakat, alhamdulillah saat ini jumlah lulusan SMA dan yang melanjutkan kuliah sudah mencapai ratusan orang. Bahkan, beberapa di antaranya telah diterima sebagai PNS dan PPPK."
Dari pengalamannya, Agus Gondrong berpesan kepada para pengurus IP/IG PAUD Muslimat NU untuk terus berinovasi dan kreatif dalam memajukan pendidikan di desa masing-masing. Beliau juga mendorong mereka untuk menjalin kerjasama yang baik dengan kepala desa.
Beliau yakin, jika untuk kepentingan masyarakat, para kepala desa pasti akan mendukung. "Desa Campurejo dulu bahkan bisa menyisihkan APBDes untuk insentif guru TK dan RA," pungkas beliau.
Bagaimana Pak Agus Gondrong mengatasi keterbatasan anggaran untuk pendidikan di Desa Campurejo? (Ditanyakan oleh Siti Nurhaliza)
Anies Baswedan (Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan): Langkah Pak Agus Gondrong menggunakan dana pribadi patut diapresiasi. Ini menunjukkan dedikasi yang tinggi terhadap pendidikan. Selain itu, menggerakkan partisipasi masyarakat dan memanfaatkan program pemerintah yang ada, seperti PNPM, merupakan strategi yang cerdas dalam mengatasi keterbatasan anggaran.