Kisah Ajaib Hagia Sophia, Transformasi Menakjubkan dari Gereja Megah Menjadi Masjid Agung di Turki
Minggu, 6 April 2025 oleh aisyiyah
Sejarah Pembangunan Hagia Sophia, dari Gereja hingga Jadi Masjid Megah di Turki
Hagia Sophia, masjid megah yang berdiri kokoh di Istanbul, Turki, memukau dunia dengan arsitekturnya yang luar biasa. Namun, di balik keindahannya tersimpan sejarah panjang dan menarik. Bangunan ini telah mengalami beberapa kali perubahan fungsi, berawal sebagai gereja, kemudian menjadi masjid, lalu museum, dan kini kembali menjadi masjid. Perjalanan panjang sejak abad ke-6 Masehi ini tentu menyimpan kisah yang patut kita telusuri.
Kisah Perjalanan Hagia Sophia
Mengutip Britannica, Hagia Sophia merupakan salah satu monumen paling bersejarah di dunia. Dibangun pada masa kejayaan Bizantium di Istanbul, Hagia Sophia awalnya didirikan oleh Kaisar Bizantium Justinianus I sebagai gereja Kristen pada abad ke-6 Masehi (532-537 M). Perubahan fungsinya yang berulang kali mencerminkan dinamika keagamaan di wilayah tersebut. Perpaduan menara yang merupakan warisan arsitektur Islam dan mosaik mewah peninggalan Kristen menciptakan perpaduan yang menakjubkan.
1. Berdirinya Gereja Pertama
Jauh sebelum Hagia Sophia yang kita kenal sekarang, di lokasi yang sama telah berdiri sebuah gereja yang diperkirakan dibangun atas perintah Konstantinus I pada tahun 325 M di atas fondasi sebuah kuil pagan. Gereja ini kemudian disucikan oleh putranya, Konstantius II, pada tahun 360 M. Sayangnya, gereja tersebut mengalami kebakaran hebat pada tahun 404 M akibat kerusuhan setelah pengasingan St. John Chrysostom, patriark Konstantinopel saat itu. Gereja yang rusak kemudian dibangun kembali dan diperbesar oleh Kaisar Romawi Constans I dan akhirnya disucikan kembali pada tahun 415 M oleh Theodosius II. Namun, bencana kembali melanda pada Januari 532 M ketika gereja tersebut terbakar habis dalam pemberontakan Nika. Inilah yang mendorong Justinianus I untuk membangun kembali gereja tersebut dengan lebih megah, menghasilkan Hagia Sophia yang kita kagumi saat ini.
2. Kelahiran Kembali yang Lebih Megah
Hagia Sophia yang kita lihat sekarang dibangun hanya dalam waktu sekitar enam tahun dan selesai pada 537 M. Meskipun sempat mengalami beberapa kali bencana alam, seperti gempa bumi yang meruntuhkan kubahnya pada 558 M, bangunan ini selalu berhasil dipulihkan. Pada 562 M, kubahnya dibangun kembali dengan ukuran yang lebih kecil dan seluruh struktur gereja diperkuat. Selama lebih dari satu milenium, gereja ini menjadi Katedral Patriarkat Ekumenis Konstantinopel. Namun, pada 1204, gereja ini dijarah oleh pasukan Venesia dan Tentara Salib dalam Perang Salib Keempat. Setelah itu, gereja ini direnovasi kembali pada pertengahan abad ke-14 M.
3. Transformasi dan Kontroversi di Era Modern
Pada tahun 1453 M, Konstantinopel ditaklukkan oleh Turki Utsmani. Sultan Mehmed II kemudian mengubah gereja tersebut menjadi masjid. Ia menambahkan menara kayu, lampu gantung besar, mihrab (ceruk yang menunjukkan arah kiblat ke Makkah), dan mimbar. Menara kayu aslinya memang tidak bertahan lama, namun kemudian digantikan oleh menara-menara lain yang lebih kokoh. Putra Bayezid II membangun menara merah di sudut tenggara dan menara putih ramping di sisi timur laut masjid. Dua menara identik di sisi barat kemungkinan besar dibangun atas perintah Selim II atau Murad III oleh arsitek Ottoman ternama, Sinan, pada tahun 1500-an.
Pada tahun 1934, Presiden Turki Kemal Atatürk mengubah Hagia Sophia menjadi museum. Hagia Sophia kemudian ditetapkan sebagai bagian dari situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985, bersama dengan bangunan dan lokasi bersejarah lainnya di Istanbul. Namun, pada tahun 2020, Presiden Recep Tayyip Erdoğan membuat keputusan kontroversial untuk mengembalikan fungsi Hagia Sophia menjadi masjid, status yang tetap disandangnya hingga saat ini.