Ketahui Rute Lengkap Bus Shalawat untuk Jemaah Haji Indonesia di Makkah, Permudah Ibadah dengan Transportasi Ini

Rabu, 14 Mei 2025 oleh aisyiyah

Ketahui Rute Lengkap Bus Shalawat untuk Jemaah Haji Indonesia di Makkah, Permudah Ibadah dengan Transportasi Ini

Bus Shalawat Siap Layani Jemaah Haji Indonesia di Makkah: Ini Rute Lengkapnya!

Alhamdulillah, ibadah haji tahun ini sudah dimulai! Jemaah haji Indonesia telah tiba di Makkah dan mulai melaksanakan umrah wajib sebagai bagian dari rangkaian ibadah haji. Untuk mendukung kelancaran mobilitas jemaah, Kementerian Agama (Kemenag) telah menyiapkan layanan transportasi khusus, yaitu bus Shalawat. Bus ini akan mengantarkan jemaah dari hotel tempat mereka menginap menuju Masjidil Haram dan sebaliknya selama 24 jam penuh.

Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag RI, Muchlis M Hanafi, menyampaikan langsung dari Makkah pada Minggu (11/5/2025) bahwa bus Shalawat ini adalah fasilitas penting yang disediakan untuk memudahkan jemaah. "Kita siapkan bus Shalawat yang akan beroperasi 24 jam untuk mengantar dari hotel ke Masjidil Haram," ujarnya.

Yang menarik, bus Shalawat yang digunakan adalah jenis low deck. Hal ini tentu sangat memudahkan jemaah lanjut usia (lansia) dan jemaah disabilitas. Kemenag berkomitmen untuk memberikan layanan inklusif bagi seluruh jemaah haji Indonesia.

Total ada 32 bus Shalawat yang siap melayani jemaah. Setiap bus dilengkapi dengan area khusus untuk kursi roda. Keamanan dan kenyamanan jemaah juga menjadi prioritas utama. "Seluruh armada telah dipasang GPS dan CCTV yang dapat diakses oleh petugas," tambah Muchlis.

Rute Bus Shalawat: Perhatikan Wilayah Hotel Anda!

Bus Shalawat melayani rute dari hotel tempat jemaah menginap ke Masjidil Haram dan sebaliknya. Rutenya disesuaikan dengan wilayah tempat hotel jemaah berada. Berikut detailnya:

  • Jemaah yang tinggal di wilayah Syisah dan Raudhah: Akan diantar ke Terminal Syib Amir, yang lokasinya dekat dengan Masjidil Haram.
  • Jemaah yang tinggal di wilayah Jarwal: Akan diantar ke Terminal Jabal Ka'bah.
  • Jemaah yang tinggal di wilayah Misfalah: Akan diantar ke Terminal Ajyad.

Tahun ini, PPIH bekerja sama dengan lima perusahaan otobus untuk menyediakan layanan bus Shalawat. Kepala Bidang Transportasi pada PPIH Arab Saudi, Mujib Roni, menegaskan bahwa layanan ini sudah termasuk dalam Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Beliau juga mengingatkan agar jemaah tidak perlu memberikan tips atau membayar lagi saat menggunakan bus. "Tidak ada uang tips, baksyis, apalagi pungutan liar," tegas Mujib.

Setelah tiba di Makkah, jemaah haji Indonesia langsung melaksanakan umrah wajib, termasuk tawaf, sai, dan tahalul. Setelah umrah wajib, jemaah dapat beraktivitas seperti biasa sambil menunggu puncak haji, yaitu wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, serta lempar jumrah. Rangkaian puncak haji diperkirakan akan dimulai pada 9 Zulhijah, yang kemungkinan jatuh pada 5 Juni 2025.

Penting bagi jemaah untuk selalu menjaga kesehatan dan stamina menjelang puncak haji. Diimbau untuk tidak memaksakan diri melakukan ibadah sunnah di Masjidil Haram jika kondisi fisik tidak memungkinkan.

Agar perjalanan ibadah haji Anda semakin lancar dan nyaman, berikut beberapa tips penting dalam memanfaatkan layanan bus Shalawat selama di Makkah:

1. Ketahui Rute Bus Shalawat Sesuai Wilayah Hotel Anda - Cari tahu terminal mana yang menjadi tujuan bus Shalawat dari wilayah hotel Anda. Misalnya, jika Anda menginap di Syisah, pastikan Anda tahu bahwa bus akan berhenti di Terminal Syib Amir.

Informasi ini biasanya tersedia di hotel atau bisa ditanyakan kepada petugas haji.

2. Manfaatkan Aplikasi atau Informasi dari Petugas Haji - Beberapa aplikasi haji menyediakan informasi real-time mengenai keberadaan bus Shalawat. Jika tidak, jangan ragu untuk bertanya kepada petugas haji di hotel atau di sekitar Masjidil Haram.

Mereka akan dengan senang hati membantu Anda.

3. Perhatikan Jam Operasional Bus - Meskipun bus Shalawat beroperasi 24 jam, frekuensi kedatangan bus mungkin berbeda pada jam-jam tertentu. Hindari bepergian pada jam-jam sibuk jika memungkinkan, atau bersabar jika harus menunggu.

Siapkan air minum dan camilan ringan jika Anda harus menunggu lama.

4. Prioritaskan Jemaah Lansia dan Disabilitas - Ingatlah bahwa bus Shalawat juga melayani jemaah lansia dan disabilitas. Berikan tempat duduk kepada mereka jika memungkinkan, dan bantu mereka naik dan turun bus jika mereka membutuhkan bantuan.

Bersikaplah sabar dan penuh pengertian.

5. Jaga Barang Bawaan Anda - Pastikan barang bawaan Anda aman dan tidak tertinggal di dalam bus. Simpan barang berharga di tempat yang aman dan mudah dijangkau.

Waspadalah terhadap tindakan pencurian.

6. Laporkan Jika Ada Masalah - Jika Anda mengalami masalah dengan layanan bus Shalawat, seperti bus yang tidak sesuai rute atau perilaku sopir yang tidak pantas, segera laporkan kepada petugas haji.

Laporan Anda akan membantu meningkatkan kualitas layanan bus Shalawat.

Apakah benar kata Ibu Fatimah, bus Shalawat ini gratis untuk semua jemaah haji Indonesia?

Menurut Bapak Mujib Roni, Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi, benar sekali! Layanan bus Shalawat ini sudah termasuk dalam Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Jadi, jemaah tidak perlu membayar lagi saat menggunakan bus ini. Jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan situasi ya!

Pak Budi bertanya, kalau saya tinggal di wilayah Raudhah, terminal mana yang menjadi tujuan bus Shalawat?

Dijawab oleh Bapak Muchlis M Hanafi, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag RI, jemaah yang tinggal di wilayah Raudhah akan diantar ke Terminal Syib Amir. Terminal ini lokasinya sangat strategis karena dekat dengan Masjidil Haram. Jadi, Bapak Budi tidak perlu khawatir, ya!

Kata Mbak Ani, dia dengar ada CCTV di setiap bus. Apakah ini benar dan untuk apa ya?

Benar sekali, Mbak Ani! Seperti yang disampaikan oleh Bapak Muchlis M Hanafi, seluruh armada bus Shalawat telah dipasang CCTV. Tujuannya adalah untuk memantau keamanan dan kenyamanan jemaah selama perjalanan. Rekaman CCTV ini juga bisa digunakan untuk menindaklanjuti jika ada laporan atau keluhan dari jemaah.

Pak Joko bertanya, apakah bus Shalawat ini ramah untuk jemaah yang menggunakan kursi roda?

Tentu saja, Pak Joko! Bus Shalawat yang digunakan adalah jenis low deck yang memudahkan akses bagi jemaah lansia dan disabilitas. Selain itu, di dalam bus juga terdapat area khusus untuk kursi roda. Kemenag sangat memperhatikan kebutuhan semua jemaah, termasuk yang menggunakan kursi roda.

Ibu Sinta khawatir, kalau ada sopir bus yang meminta tips, bagaimana ya?

Ibu Sinta tidak perlu khawatir! Bapak Mujib Roni sudah menegaskan bahwa tidak boleh ada pungutan liar dalam bentuk apapun, termasuk tips. Jika ada sopir yang meminta tips, segera laporkan kepada petugas haji. Jangan takut untuk melaporkan, ya! Hak Ibu Sinta sebagai jemaah haji harus dilindungi.