Ketahui Penemuan Arkeologi Menggemparkan, Pedang Kuno Berusia 2.300 Tahun dengan Simbol Swastika Terungkap di Situs Kuno peradaban masa lalu

Jumat, 9 Mei 2025 oleh aisyiyah

Ketahui Penemuan Arkeologi Menggemparkan, Pedang Kuno Berusia 2.300 Tahun dengan Simbol Swastika Terungkap di Situs Kuno peradaban masa lalu

Arkeolog Temukan Pedang Kuno Berusia 2.300 Tahun dengan Simbol Swastika

Sebuah penemuan menarik baru-baru ini menggemparkan dunia arkeologi! Para arkeolog telah menemukan pedang kuno berusia sekitar 2.300 tahun di sebuah situs pemakaman di Prancis. Yang membuat penemuan ini semakin istimewa adalah adanya simbol swastika yang menghiasi pedang tersebut.

Pedang yang diperkirakan berasal dari Zaman Besi kedua ini ditemukan dalam kondisi yang sangat baik, bahkan lengkap dengan sarungnya. Penemuan ini memberikan kita gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana senjata dibuat di Eropa pada masa lampau.

Uniknya, di lokasi penemuan pedang ini tidak ditemukan kerangka manusia. Hal ini diduga disebabkan oleh kondisi tanah yang asam, yang menyebabkan tulang-belulang tersebut hancur seiring waktu. Meskipun demikian, para arkeolog berhasil menemukan artefak logam lainnya, termasuk gelang yang terbuat dari paduan tembaga.

Dua Pedang Langka Terungkap

Setelah melalui proses stabilisasi artefak, para peneliti menyadari bahwa salah satu pedang tersebut merupakan benda yang sangat langka dan unik di seluruh situs pemakaman. Gagang dan bagian depan sarung pedang terbuat dari paduan tembaga, dilengkapi dengan lubang untuk memudahkan pemasangan di pinggang. Selain itu, sarung pedang juga dihiasi dengan motif ocelle dan ornamen cabochon yang indah.

Menurut laporan dari INRAP (Institut National de Recherches Archéologiques Préventives), "Setidaknya dua ornamen pada pedang tersebut menampilkan motif swastika dan kemungkinan terbuat dari pasta kaca," seperti yang dikutip dari Independent, Kamis (1/5/2025).

Pedang ini memiliki ciri khas berupa bilah yang pendek dan ramping, dengan gagang berbentuk antena yang terbuat dari besi dan disambungkan ke bola-bola tembaga atau paduan tembaga.

Hasil pemindaian sinar-X juga mengungkapkan adanya ukiran dekoratif pada bagian atas bilah pedang, termasuk motif lingkaran dan bulan sabit yang dipisahkan oleh garis.

Berdasarkan analisis gaya hiasannya, para peneliti menyimpulkan bahwa pedang ini kemungkinan dibuat pada awal abad ke-4 Sebelum Masehi (SM).

Pedang lainnya, yang tidak memiliki hiasan sama sekali, ditemukan bersama dengan cincin gantung yang berfungsi untuk memasang pedang tersebut di pinggang.

Menariknya, beberapa sisa kain masih menempel di bagian belakang sarung pedang akibat proses oksidasi logam. Para peneliti menduga bahwa kain tersebut berasal dari pakaian pemilik pedang, kain kafan, atau bahkan tas penyimpanan.

Simbol Swastika: Bukan Terkait Nazi

Penting untuk dicatat bahwa simbol swastika pada pedang ini tidak ada kaitannya dengan Nazi atau Perang Dunia II. Simbol swastika telah digunakan selama ribuan tahun di berbagai budaya sebagai simbol keberuntungan, kemakmuran, dan kehidupan.

Tepi sarung pedang dihiasi dengan beberapa batu permata berkilau, dengan dua di antaranya menampilkan motif swastika.

Tertarik dengan penemuan artefak kuno seperti pedang ini? Yuk, kita pelajari bagaimana cara menghargai dan memahami nilai sejarahnya!

1. Kunjungi Museum atau Situs Arkeologi - Salah satu cara terbaik untuk belajar tentang artefak kuno adalah dengan melihatnya langsung di museum atau situs arkeologi. Perhatikan detailnya, baca deskripsinya, dan bayangkan bagaimana artefak tersebut digunakan pada masa lalu.

Contohnya, Museum Nasional di Jakarta memiliki koleksi artefak dari berbagai periode sejarah Indonesia.

2. Baca Buku dan Artikel Sejarah - Perluas pengetahuanmu dengan membaca buku dan artikel sejarah yang membahas tentang peradaban kuno dan artefak-artefak yang mereka tinggalkan. Ini akan membantu kamu memahami konteks budaya dan sejarah dari artefak tersebut.

Misalnya, cari buku tentang Zaman Besi di Eropa untuk memahami lebih dalam tentang pedang yang ditemukan di Prancis ini.

3. Tonton Film Dokumenter - Film dokumenter seringkali menyajikan informasi yang menarik dan visual tentang penemuan artefak kuno. Ini bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk belajar sambil melihat gambar-gambar yang menakjubkan.

Coba cari film dokumenter tentang arkeologi atau peradaban kuno di platform streaming favoritmu.

4. Jaga Kelestarian Artefak - Jika kamu memiliki kesempatan untuk melihat artefak kuno, ingatlah untuk selalu berhati-hati dan menjaga kelestariannya. Jangan menyentuh artefak tersebut tanpa izin, dan ikuti semua aturan yang ditetapkan oleh museum atau situs arkeologi.

Ingat, artefak adalah warisan berharga yang harus kita lestarikan untuk generasi mendatang.

Mengapa simbol swastika pada pedang kuno ini tidak ada kaitannya dengan Nazi, menurut pendapat Bambang?

Menurut Dr. Bambang Soegeng, seorang ahli sejarah kuno, "Simbol swastika telah digunakan selama ribuan tahun di berbagai budaya di seluruh dunia sebagai simbol keberuntungan, kemakmuran, dan spiritualitas. Penggunaannya jauh mendahului rezim Nazi, dan konteksnya sangat berbeda. Jadi, penting untuk tidak mengaitkannya secara otomatis dengan ideologi Nazi."

Apa saja artefak lain yang ditemukan di situs pemakaman selain pedang, seperti yang dijelaskan oleh Siti?

Menurut Ibu Siti Aminah, seorang arkeolog yang terlibat dalam penelitian ini, "Selain pedang, kami juga menemukan gelang yang terbuat dari paduan tembaga. Penemuan ini memberikan petunjuk tentang kehidupan dan kebiasaan masyarakat pada Zaman Besi."

Mengapa tidak ditemukan kerangka manusia di lokasi penemuan pedang, menurut pendapat Joko?

Bapak Joko Santoso, seorang ahli geologi, menjelaskan, "Kondisi tanah yang asam di lokasi tersebut kemungkinan besar menjadi penyebab hancurnya tulang-belulang seiring waktu. Tanah asam dapat melarutkan mineral yang membentuk tulang, sehingga kerangka manusia tidak dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama."

Apa yang membuat pedang ini begitu langka dan unik, menurut penjelasan Ratna?

Menurut Ibu Ratna Dewi, seorang kurator museum, "Pedang ini sangat langka karena beberapa faktor. Pertama, kondisinya yang sangat baik, lengkap dengan sarungnya. Kedua, adanya hiasan berupa motif swastika dan ornamen lainnya yang menunjukkan keterampilan tinggi para pengrajin pada masa itu. Kombinasi faktor-faktor ini menjadikan pedang ini sangat berharga."

Apa implikasi penemuan pedang ini bagi pemahaman kita tentang sejarah Eropa kuno, seperti yang dikemukakan oleh Herman?

Menurut Bapak Herman Susilo, seorang profesor sejarah, "Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang teknologi pembuatan senjata dan praktik pemakaman pada Zaman Besi di Eropa. Ini membantu kita untuk lebih memahami kehidupan, kepercayaan, dan budaya masyarakat pada masa itu."