Ketahui 8 Tanaman Herbal Ampuh Menurunkan Gula Darah Tinggi secara Alami, Alternatif Sehat selain Obat jadi solusi paling tepat

Kamis, 8 Mei 2025 oleh aisyiyah

Ketahui 8 Tanaman Herbal Ampuh Menurunkan Gula Darah Tinggi secara Alami, Alternatif Sehat selain Obat jadi solusi paling tepat

8 Tanaman Herbal Penurun Gula Darah: Alternatif Alami Selain Obat

Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi Anda yang sedang berjuang mengendalikan gula darah, selain obat-obatan medis, tahukah Anda bahwa alam Indonesia menyimpan beragam tanaman herbal yang berpotensi membantu? International Diabetes Federation (IDF) bahkan baru-baru ini mengumumkan adanya jenis diabetes baru, yaitu diabetes tipe 5, yang dikaitkan dengan malnutrisi di masa kanak-kanak atau remaja. Ini semakin menekankan pentingnya menjaga kadar gula darah tetap stabil, terutama karena diabetes termasuk penyakit tidak menular (PTM) yang ditandai dengan kadar gula darah di atas normal.

Meskipun obat-obatan seringkali menjadi andalan, kekayaan alam Indonesia menawarkan opsi pendukung yang menarik. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun mengakui potensi beberapa tanaman herbal sebagai antidiabetes. Bagaimana tanaman-tanaman ini bekerja menurunkan gula darah? Mari kita telusuri!

Mekanisme Kerja Tanaman Herbal Antidiabetes

Secara umum, tanaman herbal bekerja dengan berbagai cara untuk membantu menurunkan kadar gula darah. Beberapa di antaranya:

1. Menghambat Penyerapan Glukosa di Usus

Beberapa tanaman herbal memiliki kemampuan membentuk lapisan pelindung di usus. Lapisan ini membantu memperlambat penyerapan glukosa, sehingga lonjakan gula darah setelah makan tidak terlalu drastis. Contohnya:

  • Alpukat: Biji, buah, dan daun alpukat semuanya berpotensi membantu menurunkan gula darah. Selain itu, buah alpukat merupakan sumber lemak sehat yang baik untuk tubuh.
  • Buncis: Sayuran rendah kalori ini kaya serat dan protein. Bagian buah buncis dapat dimanfaatkan. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak buncis dapat menurunkan gula darah pada kelinci diabetes hingga 30 persen.
  • Jambu Biji: Buah ini kaya vitamin A dan C. Daunnya pun bermanfaat untuk mengatasi diare. Baik daun maupun buah jambu biji dapat digunakan untuk membantu mengendalikan diabetes.

2. Mendorong Pengeluaran Glukosa dari Darah

Tanaman herbal tertentu dapat memicu pengeluaran glukosa dari sirkulasi darah melalui peningkatan filtrasi dan ekskresi ginjal. Hal ini meningkatkan produksi urine, sehingga glukosa dikeluarkan melalui urine. Contohnya:

  • Bawang Putih: Selain sebagai bumbu masakan, umbi bawang putih dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
  • Kumis Kucing: Daun kumis kucing bersifat diuretik, sehingga memperlancar pengeluaran urine dan membantu menurunkan gula darah.

3. Mempercepat Metabolisme Glukosa dan Penyimpanan dalam Lemak

Mekanisme ini melibatkan peran pankreas dalam produksi insulin. Beberapa tanaman yang memiliki fungsi mempercepat pengeluaran glukosa atau memasukkannya ke deposit lemak adalah:

  • Lidah Buaya: Sejak lama, lidah buaya telah digunakan dalam pengobatan tradisional. Daunnya memiliki sifat antiinflamasi, antijamur, antibakteri, serta dapat membantu meregenerasi sel dan menurunkan kadar gula darah.
  • Pare: Biji dan buah pare dapat dimanfaatkan oleh penderita diabetes.
  • Sambiloto: Ekstrak daun sambiloto terbukti dapat menghambat kenaikan kadar glukosa darah pada hewan percobaan.

Selain memanfaatkan tanaman herbal, ada beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan sehari-hari untuk membantu mengendalikan gula darah. Yuk, simak tips berikut!

1. Perhatikan Porsi Makan - Makanlah dengan porsi yang lebih kecil namun lebih sering. Ini membantu mencegah lonjakan gula darah yang tiba-tiba setelah makan. Misalnya, daripada makan tiga kali sehari dengan porsi besar, cobalah makan enam kali sehari dengan porsi yang lebih kecil.

2. Pilih Karbohidrat Kompleks - Ganti nasi putih dengan nasi merah, roti putih dengan roti gandum, dan hindari minuman manis. Karbohidrat kompleks dicerna lebih lambat, sehingga gula darah naik secara bertahap. Contohnya, saat sarapan, pilih oatmeal daripada sereal manis.

3. Konsumsi Serat yang Cukup - Serat membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah. Perbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan. Misalnya, tambahkan sayuran hijau ke setiap makanan Anda atau ngemil buah-buahan seperti apel dan pir.

4. Rutin Berolahraga - Olahraga membantu tubuh menggunakan glukosa sebagai energi, sehingga menurunkan kadar gula darah. Lakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang selama 30 menit setiap hari.

5. Kelola Stres dengan Baik - Stres dapat memengaruhi kadar gula darah. Temukan cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau melakukan hobi yang Anda sukai. Coba luangkan waktu 15 menit setiap hari untuk bermeditasi atau melakukan pernapasan dalam.

6. Pantau Kadar Gula Darah Secara Teratur - Dengan memantau kadar gula darah secara teratur, Anda dapat mengetahui bagaimana makanan, aktivitas, dan obat-obatan memengaruhi kadar gula darah Anda. Catat hasilnya dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Apakah benar daun alpukat bisa menurunkan gula darah, menurut Bapak Budi?

Menurut Prof. Dr. dr. Agung Pranoto, SpPD-KEMD, seorang ahli endokrinologi, "Daun alpukat memang memiliki potensi untuk membantu menurunkan gula darah karena mengandung senyawa tertentu. Namun, perlu diingat bahwa efektivitasnya dapat bervariasi pada setiap individu dan sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu."

Bagaimana cara mengonsumsi buncis untuk menurunkan gula darah yang benar, menurut Ibu Ani?

Menurut Chef Farah Quinn, "Buncis bisa dikonsumsi dengan berbagai cara, seperti direbus, dikukus, atau ditumis. Yang penting, jangan memasaknya terlalu lama agar nutrisinya tidak hilang. Tambahkan buncis ke dalam menu harian Anda sebagai bagian dari pola makan sehat."

Apakah lidah buaya aman dikonsumsi setiap hari untuk menurunkan gula darah, menurut Mas Joko?

Menurut Dr. Tirta Mandira Hudhi, seorang dokter dan influencer kesehatan, "Lidah buaya umumnya aman dikonsumsi, tetapi beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti diare atau sakit perut. Sebaiknya konsumsi dalam jumlah sedang dan perhatikan reaksi tubuh Anda. Jika ada efek samping, segera hentikan penggunaan."

Apakah semua jenis bawang putih sama efektifnya untuk menurunkan gula darah, menurut Mbak Rina?

Menurut William Wongso, seorang pakar kuliner Indonesia, "Secara umum, semua jenis bawang putih memiliki kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa bawang putih segar memiliki kandungan senyawa aktif yang lebih tinggi dibandingkan bawang putih yang sudah diolah."

Bagaimana cara mengolah sambiloto agar rasanya tidak terlalu pahit, menurut Dek Santi?

Menurut Ny. Liem, seorang ahli jamu tradisional, "Rasa pahit sambiloto memang cukup kuat. Untuk mengurangi rasa pahitnya, Anda bisa mencampurnya dengan madu atau bahan lain yang memiliki rasa manis. Selain itu, Anda juga bisa merebus sambiloto dengan menambahkan sedikit jahe atau serai untuk memberikan aroma yang lebih segar."