Jarang Disadari, Berikut 5 Kebiasaan Sehari,hari yang Memicu Kanker dan Cara Menghindarinya
Jumat, 25 April 2025 oleh aisyiyah
Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Memicu Kanker
Siapa sih yang tak ingin hidup sehat? Sayangnya, kita seringkali tak menyadari bahwa ancaman kesehatan bisa datang dari kebiasaan sehari-hari yang luput dari perhatian. Rutinitas yang tampak sepele, jika dilakukan terus-menerus, bisa berdampak buruk bagi tubuh dalam jangka panjang, bahkan memicu pertumbuhan sel kanker.
Berita baiknya, kita bisa mencegahnya sejak dini dengan mengubah pola hidup. Yuk, kita kenali lima kebiasaan sehari-hari yang diam-diam bisa memicu kanker:
1. Asap Rokok: Racun dalam Genggaman
Merokok adalah kebiasaan yang sangat berisiko menyebabkan kanker. Menurut Kementerian Kesehatan, rokok mengandung 250 jenis zat beracun dan 70 zat karsinogenik, salah satunya tar. Tar dapat mengendap di paru-paru, memicu kanker paru-paru dan emfisema. Tak hanya itu, tar juga bisa menyebabkan diabetes, penyakit jantung, dan gangguan kesuburan.
2. Deterjen Berbahaya: Ancaman Tersembunyi
Siapa sangka, deterjen yang kita gunakan sehari-hari untuk mencuci pakaian juga bisa memicu kanker? Beberapa deterjen mengandung 1,4-dioksan, zat kimia yang berpotensi menyebabkan kanker hati. Jadi, penting untuk teliti membaca komposisi deterjen sebelum membelinya.
3. Alkohol: Kenikmatan Semu yang Berbahaya
Mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko kanker. Yale School of Public Health menjelaskan bahwa alkohol mengandung etanol yang menghasilkan asetaldehida, zat yang dapat mengikat DNA dan memicu mutasi penyebab kanker. Studi dari US Department of Health and Human Services juga mengaitkan konsumsi alkohol dengan peningkatan risiko kanker.
4. Daging Olahan: Lezat Tapi Berisiko
Daging olahan seperti sosis, ham, salami, dan sejenisnya memang lezat, tapi ternyata bersifat karsinogenik. Studi observasional menunjukkan hubungan antara konsumsi daging olahan dan peningkatan risiko kanker kolorektal hingga 20-50 persen, terutama pada mereka yang mengonsumsinya dalam jumlah besar.
5. Makanan Terlalu Matang: Hati-hati dengan Proses Memasak
Memasak makanan dengan suhu tinggi (menggoreng, membakar, memanggang) dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti amina heterosiklik (HA) dan produk akhir glikasi lanjut (AGEs). Senyawa ini dapat memicu peradangan dan perkembangan kanker. Makanan hewani tinggi lemak dan protein, serta makanan olahan, rentan menghasilkan senyawa berbahaya ini saat dimasak dengan suhu tinggi. Untuk meminimalkan risiko, pilih metode memasak yang lebih sehat seperti mengukus, merebus, atau menumis.
Yuk, terapkan langkah-langkah sederhana ini untuk mengurangi risiko kanker:
1. Berhenti Merokok - Segera hentikan kebiasaan merokok. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan bantuan dan dukungan dalam proses berhenti merokok.
Misalnya, Anda bisa mencoba terapi pengganti nikotin atau bergabung dengan komunitas support group.
2. Pilih Deterjen Aman - Cermati komposisi deterjen dan pilih yang bebas dari 1,4-dioksan. Carilah deterjen dengan label "eco-friendly" atau "bahan alami".
Beberapa merek deterjen ramah lingkungan sudah tersedia di pasaran.
3. Batasi Konsumsi Alkohol - Jika Anda mengonsumsi alkohol, batasi jumlahnya. Pria disarankan maksimal dua gelas per hari, sedangkan wanita satu gelas per hari.
Ingat, lebih baik menghindari alkohol sepenuhnya.
4. Kurangi Daging Olahan - Ganti daging olahan dengan sumber protein lain seperti ikan, ayam tanpa kulit, tahu, tempe, atau kacang-kacangan.
Jika ingin mengonsumsi daging olahan, batasi porsinya dan frekuensinya.
5. Masak dengan Bijak - Pilih metode memasak yang lebih sehat seperti mengukus, merebus, menumis, atau memanggang dengan suhu rendah. Hindari membakar makanan.
Variasikan metode memasak agar asupan nutrisi lebih seimbang.
Apakah semua deterjen mengandung zat berbahaya? (Pertanyaan dari Ani)
"Tidak semua deterjen mengandung zat berbahaya. Namun, penting bagi konsumen untuk teliti membaca label dan memilih deterjen yang bebas dari 1,4-dioksan dan zat berbahaya lainnya." - Dr. Reisa Broto Asmoro, Dokter dan Presenter Kesehatan
Bagaimana cara mengurangi risiko kanker dari makanan yang dimasak? (Pertanyaan dari Budi)
"Pilih metode memasak dengan suhu rendah seperti merebus, mengukus, atau menumis. Hindari membakar makanan dan batasi konsumsi makanan yang digoreng atau dipanggang dengan suhu tinggi." - Chef Rinrin Marinka, Chef dan Pakar Kuliner
Apa saja jenis kanker yang dipicu oleh merokok? (Pertanyaan dari Citra)
"Merokok dapat memicu berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru-paru, tenggorokan, mulut, kerongkongan, ginjal, pankreas, kandung kemih, dan serviks." - dr. Ardi Pramono, Sp.P(K), Dokter Spesialis Paru
Apakah mengonsumsi sedikit daging olahan masih berbahaya? (Pertanyaan dari Dedi)
"Meskipun dalam jumlah sedikit, konsumsi daging olahan tetap meningkatkan risiko kanker kolorektal. Sebaiknya batasi konsumsinya dan pilih sumber protein yang lebih sehat." - Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Hematologi Onkologi Medik
Bagaimana alkohol memicu kanker? (Pertanyaan dari Eka)
"Alkohol diubah menjadi asetaldehida di dalam tubuh. Zat ini dapat merusak DNA dan memicu mutasi yang berujung pada kanker." - Dr. Raihaanah Az-Zahra, M. Biomed, Ahli Biomedik
Apakah makanan yang gosong selalu menyebabkan kanker? (Pertanyaan dari Fajar)
"Makanan yang gosong mengandung senyawa berbahaya yang dapat meningkatkan risiko kanker. Meskipun tidak selalu langsung menyebabkan kanker, sebaiknya dihindari untuk mengurangi risiko jangka panjang." - dr. Tan Shot Yen, M.Hum, Dokter dan Konsultan Nutrisi