Insentif Kendaraan Hidrogen Tunggu Investor Masuk untuk Mendorong Adopsi Massal

Kamis, 17 April 2025 oleh aisyiyah

Insentif Kendaraan Hidrogen Tunggu Investor Masuk untuk Mendorong Adopsi Massal

Insentif Kendaraan Hidrogen: Menanti Investor untuk Menggebrak Pasar

Pemerintah Indonesia, melalui Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa insentif untuk kendaraan berbahan bakar hidrogen akan digelontorkan setelah ada investor yang serius masuk ke pasar. Saat ini, hidrogen sebagai alternatif pengganti bensin sedang dalam tahap pengembangan dan pemerintah tengah menanti proposal konkret dari para calon investor.

"Kami sedang menunggu proposal investasi dari pihak yang berminat. Jika proposal tersebut layak, kami akan segera bergerak," ujar Bahlil dalam acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 Summit & Exhibition di Jakarta International Convention Centers (JCC), Selasa (15/4/2025).

Bahlil menjanjikan skema insentif yang serupa dengan yang diberikan kepada investor kendaraan listrik, mencontohkan kasus Hyundai yang membangun pabrik mobil listrik di Karawang, Jawa Barat. "Bayangkan seperti Hyundai yang membangun pabrik mobil listrik di Karawang. Itu adalah langkah pertama. Model insentif yang sama kemungkinan besar akan diterapkan untuk mobil hidrogen. Kami akan melihat variabel apa saja yang perlu didukung pemerintah agar investasi ini menarik dan menguntungkan," jelasnya.

Saat ini, regulasi terkait kendaraan hidrogen masih mengacu pada aturan yang berlaku untuk mobil listrik. "Regulasinya saat ini masih menggunakan aturan mobil listrik. Jika pasar kendaraan hidrogen sudah berkembang dan potensinya terlihat jelas, pemerintah tentu akan menyusun regulasi khusus," tambah Bahlil.

Bahlil menekankan bahwa hidrogen menjadi salah satu solusi strategis untuk mengurangi impor BBM yang mencapai 900-1.000 barel per hari. Indonesia sendiri memiliki sumber daya hidrogen yang melimpah, berasal dari batu bara, gas, dan air. "Untuk mengurangi impor BBM, kita bisa memanfaatkan berbagai alternatif, seperti B40, baterai listrik untuk mobil, dan juga hidrogen," pungkas Bahlil.

Tertarik berinvestasi di sektor kendaraan hidrogen? Simak tips berikut:

1. Riset Mendalam - Lakukan riset mendalam tentang teknologi hidrogen, pasar, dan potensi keuntungannya. Pahami betul seluk-beluk industri ini sebelum terjun berinvestasi.

Contoh: Pelajari berbagai jenis teknologi hidrogen, seperti fuel cell dan hydrogen combustion engine.

2. Pahami Regulasi - Ketahui regulasi terkait kendaraan hidrogen dan energi terbarukan di Indonesia. Pastikan investasi Anda sesuai dengan aturan yang berlaku.

Contoh: Cari informasi tentang insentif dan kebijakan pemerintah terkait hidrogen.

3. Analisis Kompetitor - Amati perkembangan kompetitor di pasar kendaraan hidrogen. Identifikasi kekuatan dan kelemahan mereka untuk menyusun strategi yang lebih efektif.

Contoh: Pelajari model bisnis perusahaan yang sudah berinvestasi di hidrogen.

4. Kemitraan Strategis - Jalin kemitraan dengan perusahaan atau lembaga riset yang ahli di bidang hidrogen. Kolaborasi dapat mempercepat pengembangan dan inovasi.

Contoh: Bekerja sama dengan universitas untuk mengembangkan teknologi fuel cell.

5. Pertimbangkan Infrastruktur - Perhatikan ketersediaan infrastruktur pendukung, seperti stasiun pengisian hidrogen. Infrastruktur yang memadai sangat penting untuk keberhasilan adopsi kendaraan hidrogen.

Contoh: Investasi di pembangunan stasiun pengisian hidrogen.

6. Proyeksi Jangka Panjang - Investasi di hidrogen adalah investasi jangka panjang. Pastikan Anda memiliki visi dan strategi yang jelas untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Contoh: Buat roadmap pengembangan bisnis hidrogen untuk 10-20 tahun ke depan.

Apa saja keuntungan menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan, Bu Sri Mulyani?

(Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI): Hidrogen menawarkan beberapa keuntungan kunci, termasuk emisi nol yang berkontribusi pada udara yang lebih bersih, potensi untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil, dan menciptakan peluang ekonomi baru di sektor energi terbarukan.

Bagaimana prospek investasi di sektor hidrogen di Indonesia, Pak Arifin Tasrif?

(Arifin Tasrif, Menteri ESDM RI): Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan hidrogen, mengingat sumber daya alam kita yang melimpah. Dengan dukungan kebijakan yang tepat dan minat investor, sektor hidrogen dapat menjadi motor penggerak ekonomi hijau di masa depan.

Apa tantangan terbesar dalam mengembangkan industri hidrogen di Indonesia, Pak Bambang Brodjonegoro?

(Bambang Brodjonegoro, Mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas): Tantangan utamanya adalah membangun infrastruktur yang memadai, termasuk stasiun pengisian hidrogen, serta mengembangkan teknologi produksi hidrogen yang efisien dan terjangkau.

Bagaimana pemerintah mendorong investasi di sektor kendaraan hidrogen, Pak Bahlil Lahadalia?

(Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM): Pemerintah berkomitmen untuk memberikan insentif yang menarik bagi investor, serta menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan industri kendaraan hidrogen di Indonesia. Kami juga sedang mengkaji regulasi yang lebih spesifik untuk sektor ini.