Inilah Senyawa Ganja Ditemukan pada Tanaman Lain, Terobosan Medis yang Menjanjikan harapan bagi ilmu pengetahuan
Selasa, 13 Mei 2025 oleh aisyiyah
Senyawa Ganja Ditemukan pada Tanaman Liar: Terobosan Baru di Dunia Medis?
Kabar gembira datang dari Brasil! Ilmuwan telah menemukan cannabidiol (CBD), senyawa yang selama ini identik dengan tanaman ganja, pada tanaman lain yang sama sekali berbeda. Tanaman tersebut adalah Trema micrantha blume, sejenis semak liar yang mudah ditemukan di berbagai wilayah Brasil. Uniknya, tanaman ini sering dianggap sebagai gulma biasa.
Penemuan revolusioner ini diumumkan oleh Rodrigo Moura Neto, seorang ahli biologi molekuler dari Universitas Federal Rio de Janeiro. Dalam wawancaranya, Neto mengungkapkan bahwa timnya berhasil mengisolasi CBD dari buah dan bunga tanaman Trema.
"Ini adalah alternatif legal untuk memanfaatkan khasiat ganja," kata Neto. "Tanaman ini tumbuh subur di seluruh Brasil. Potensinya sebagai sumber cannabidiol yang lebih mudah diakses dan terjangkau sangat besar."
CBD Bebas THC: Potensi Medis Tanpa Kontroversi Hukum
CBD dikenal luas karena potensinya dalam meredakan berbagai kondisi medis, mulai dari epilepsi hingga nyeri kronis dan gangguan kecemasan. Sayangnya, selama ini CBD erat kaitannya dengan ganja, tanaman yang masih ilegal di banyak negara, termasuk Indonesia.
Yang membuat penemuan ini semakin menarik adalah tanaman Trema menghasilkan CBD tanpa kandungan THC (tetrahydrocannabinol), zat psikoaktif yang bertanggung jawab atas efek "mabuk" pada pengguna ganja. Dengan kata lain, Trema berpotensi menjadi sumber CBD yang aman, efektif, dan bebas dari masalah hukum.
Peluang Ekonomi dan Arah Penelitian Selanjutnya
Pasar global CBD terus berkembang pesat. Menurut riset dari Vantage Market Research, nilai pasar CBD global mencapai hampir 5 miliar dolar AS, dan diperkirakan akan melonjak menjadi lebih dari 47 miliar dolar AS pada tahun 2028. Peningkatan ini didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan manfaat CBD untuk kesehatan dan kebugaran.
Untuk menggali potensi tanaman Trema lebih dalam, tim Neto menerima hibah sebesar 500.000 real Brasil (sekitar Rp 1,66 miliar) dari pemerintah setempat. Dana ini akan digunakan untuk penelitian lanjutan, termasuk mengembangkan metode ekstraksi CBD yang paling efektif dan menguji efektivitasnya dalam pengobatan medis.
"Kami berencana untuk melanjutkan penelitian ini untuk memahami seberapa efektif ekstrak CBD dari Trema dalam menangani penyakit yang selama ini diobati dengan ganja medis," jelas Neto.
Meskipun hasil awal penelitian ini belum dipublikasikan secara resmi, penemuan ini membuka jalan bagi produksi CBD yang lebih mudah diakses dan terjangkau, tanpa terhambat oleh regulasi yang ketat seperti pada ganja.
Sebelumnya, penemuan serupa juga terjadi di Thailand, di mana tanaman kerabat Trema juga diketahui mengandung CBD. Ini semakin membuktikan bahwa dunia botani masih menyimpan banyak rahasia yang dapat membuka pintu bagi terobosan besar dalam bidang kesehatan.
Tertarik dengan potensi CBD untuk kesehatan? Yuk, simak beberapa tips penting berikut ini agar Anda bisa memanfaatkannya dengan aman dan efektif:
1. Konsultasikan dengan Dokter - Sebelum menggunakan produk CBD apa pun, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda. Dokter dapat memberikan saran yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan Anda dan potensi interaksi dengan obat-obatan lain yang sedang Anda konsumsi.
2. Pilih Produk CBD yang Terpercaya - Pastikan Anda membeli produk CBD dari merek yang memiliki reputasi baik dan transparan mengenai proses produksi serta kandungan produknya. Cari tahu apakah produk tersebut telah diuji oleh pihak ketiga untuk memastikan kualitas dan keamanannya. Contohnya, periksa apakah ada sertifikasi dari lembaga independen.
3. Perhatikan Dosis yang Tepat - Dosis CBD yang efektif dapat bervariasi tergantung pada individu dan kondisi yang ingin diobati. Mulailah dengan dosis rendah dan secara bertahap tingkatkan hingga Anda menemukan dosis yang paling cocok untuk Anda. Misalnya, mulai dengan 5mg CBD per hari dan tingkatkan 5mg setiap beberapa hari hingga Anda merasakan efek yang diinginkan.
4. Perhatikan Efek Samping - Meskipun umumnya dianggap aman, CBD dapat menyebabkan efek samping pada beberapa orang, seperti kelelahan, diare, atau perubahan nafsu makan. Jika Anda mengalami efek samping yang mengganggu, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.
5. Waspadai Interaksi Obat - CBD dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat-obatan, seperti obat pengencer darah atau obat anti-depresan. Pastikan untuk memberi tahu dokter Anda tentang semua obat-obatan yang sedang Anda konsumsi sebelum menggunakan CBD.
6. Bersabar dan Konsisten - Efek CBD mungkin tidak langsung terasa. Butuh waktu beberapa hari atau bahkan beberapa minggu penggunaan yang konsisten untuk merasakan manfaatnya secara penuh. Jadi, bersabarlah dan gunakan CBD secara teratur sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Apakah CBD dari tanaman Trema aman dikonsumsi, menurut pendapat Budi?
Menurut Dr. Tania Putri, seorang ahli farmakologi, "CBD dari tanaman Trema berpotensi aman dikonsumsi karena tidak mengandung THC, zat psikoaktif yang ada pada ganja. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya dalam jangka panjang."
Bagaimana cara membedakan produk CBD berkualitas baik dan buruk, menurut pendapat Ani?
Menurut Bapak Surya Dharma, seorang pakar herbal, "Produk CBD berkualitas baik biasanya memiliki sertifikasi dari lembaga independen, mencantumkan komposisi lengkap, dan diproduksi oleh perusahaan yang transparan mengenai proses produksinya. Hindari produk yang tidak jelas asal-usulnya atau memiliki klaim manfaat yang berlebihan."
Apakah CBD bisa membantu mengatasi insomnia, menurut pendapat Rina?
Menurut Ibu Dr. Maya Sari, seorang spesialis tidur, "CBD memiliki potensi untuk membantu mengatasi insomnia karena dapat memberikan efek relaksasi dan mengurangi kecemasan. Namun, efektivitasnya dapat bervariasi pada setiap individu. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan insomnia yang tepat."
Apakah CBD legal di Indonesia, menurut pendapat Joko?
Menurut Bapak Kompol Agus Setiawan, seorang perwira polisi yang bertugas di bidang narkotika, "Status legalitas CBD di Indonesia masih abu-abu. CBD yang berasal dari ganja masih ilegal, namun CBD yang berasal dari sumber lain dan tidak mengandung THC dalam jumlah signifikan mungkin dapat diperdagangkan dengan izin tertentu. Peraturan mengenai hal ini masih terus berkembang."
Apakah CBD bisa menyebabkan ketergantungan, menurut pendapat Susi?
Menurut Dr. Ratna Dewi, seorang psikiater, "CBD tidak memiliki sifat adiktif seperti THC. CBD tidak menyebabkan efek euforia atau sakau yang sering dikaitkan dengan penggunaan ganja. Namun, penggunaan CBD sebaiknya tetap dilakukan dengan bijak dan sesuai anjuran dokter."