Inilah Reformasi Birokrasi, SOPD Pemkab Banyumas Dirombak, Jabatan di Kecamatan Dipangkas demi efisiensi pelayanan publik
Selasa, 13 Mei 2025 oleh aisyiyah
Perombakan SOPD Banyumas: Kecamatan Bakal Lebih Ramping!
Kabar baik (atau mungkin tantangan?) bagi para pegawai Pemkab Banyumas! Struktur organisasi pemerintahan di wilayah ini akan segera ditata ulang. Tujuannya? Efisiensi anggaran. Sekretaris Daerah Banyumas, Agus Nur Hadie, menyampaikan langsung rencana ini di Purwokerto, Minggu (11/5/2025).
"Penataan ini bukan semata-mata ikut-ikutan perubahan nomenklatur kementerian. Kita justru ingin menggabungkan beberapa OPD dan merampingkan struktur organisasi," jelas Agus Nur Hadie.
Salah satu perubahan yang cukup signifikan adalah pengurangan jumlah kepala seksi di kelurahan dan kecamatan. Jika saat ini ada lima kepala seksi, rencananya akan dipangkas menjadi minimal tiga. Ini tentu akan berdampak pada alur kerja dan tanggung jawab masing-masing posisi.
Tak hanya itu, Pemkab Banyumas juga berencana menggabungkan dinas-dinas yang memiliki keterkaitan fungsi. Contohnya, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD). "Pertimbangannya karena masih dalam satu fungsi, satu urusan. Yang satu bertugas mencari uang, yang satu mengelola uang," imbuhnya.
Menurutnya, saat ini tugas BKAD justru terasa lebih berat karena berkaitan erat dengan pengelolaan dan administrasi aset daerah. Penggabungan ini diharapkan bisa mempermudah koordinasi dan pengambilan keputusan.
Lantas, mengapa perampingan ini perlu dilakukan? Agus Nur Hadie menjelaskan bahwa pertimbangan utamanya adalah efisiensi anggaran dan optimalisasi sumber daya manusia. "Saat ini, kami kekurangan orang yang memenuhi syarat untuk menempati posisi kepala seksi di kelurahan atau kecamatan. Karena itu, kami akan melakukan evaluasi dan kajian. Harapannya, efisiensi anggaran bisa mencapai 10-20 persen, dan SDM yang sesuai bisa ditempatkan," ujarnya.
Ia mengakui bahwa banyak posisi kepala seksi yang kosong karena ditinggalkan oleh pegawai yang pensiun dan belum tergantikan. Hal ini diperparah dengan belum adanya regulasi yang jelas mengenai penempatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada jabatan struktural.
"Banyumas sendiri mendapatkan 1.366 formasi PPPK, dan masih ada 101 formasi yang belum terisi. Rencananya, SK pengangkatan akan diberikan pada September 2025," katanya.
Mengenai kekosongan jabatan kepala dinas, Agus Nur Hadie menjelaskan bahwa sesuai aturan, bupati yang belum genap enam bulan menjabat harus mendapatkan izin dari Menteri Dalam Negeri sebelum melakukan mutasi. Saat ini, Pemkab Banyumas sedang menunggu izin tersebut untuk melaksanakan uji kompetensi bagi calon kepala OPD, yang kemudian akan dilanjutkan dengan seleksi terbuka.
Beberapa jabatan kepala OPD yang saat ini diisi oleh pelaksana tugas (Plt) antara lain Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Asisten Administrasi Sekretaris Daerah, dan Staf Ahli Bupati. "Dalam waktu dekat, tepatnya 1 Juni, jabatan kepala Bapenda dan DPMPTSP akan kosong. Kemudian, 1 Juli nanti Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan juga akan kosong karena pejabatnya pensiun. Jadi, total ada tujuh jabatan kepala OPD yang kosong," pungkas Sekda.
Perubahan dalam struktur organisasi pemerintahan bisa menjadi tantangan, tetapi juga membuka peluang baru. Berikut beberapa tips yang bisa membantu Anda menghadapinya dengan lebih baik:
1. Pahami Alasan Perubahan - Cari tahu apa yang melatarbelakangi perubahan struktur organisasi. Apakah untuk efisiensi, peningkatan kinerja, atau alasan lainnya? Dengan memahami alasan di balik perubahan, Anda bisa lebih mudah menerima dan beradaptasi.
Misalnya, jika perubahan dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, Anda bisa fokus pada cara kerja yang lebih efektif dan efisien.
2. Tingkatkan Kompetensi Diri - Perubahan organisasi seringkali menuntut kompetensi baru. Identifikasi keterampilan apa yang perlu Anda tingkatkan agar tetap relevan dan berkontribusi secara maksimal.
Contohnya, jika ada digitalisasi dalam proses kerja, ikuti pelatihan atau kursus tentang teknologi yang relevan.
3. Jalin Komunikasi yang Baik - Bangun komunikasi yang baik dengan atasan, rekan kerja, dan bawahan. Diskusikan kekhawatiran, ide, dan saran untuk mengatasi tantangan yang mungkin timbul akibat perubahan.
Misalnya, adakan pertemuan rutin dengan tim untuk membahas progres kerja dan mencari solusi bersama.
4. Bersikap Adaptif dan Fleksibel - Jangan terpaku pada cara kerja lama. Terbukalah terhadap perubahan dan bersedia untuk mencoba hal-hal baru. Fleksibilitas akan membantu Anda beradaptasi dengan lebih cepat dan efektif.
Contohnya, jika ada perubahan dalam SOP (Standar Operasional Prosedur), pelajari dan terapkan SOP baru tersebut dengan segera.
5. Fokus pada Tujuan Bersama - Ingatlah bahwa tujuan utama dari perubahan organisasi adalah untuk meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Tetaplah fokus pada tujuan ini dan berikan kontribusi terbaik Anda.
Misalnya, selalu ingat bahwa setiap tindakan yang Anda lakukan berdampak pada pelayanan publik secara keseluruhan.
Apa dampak perampingan SOPD ini bagi karir saya, menurut pendapat Bapak Bambang?
Menurut Bapak Bambang, seorang pengamat kebijakan publik, "Perampingan SOPD ini memang berpotensi menimbulkan perubahan dalam jenjang karir. Namun, ini juga membuka peluang bagi pegawai untuk mengembangkan kompetensi dan mengambil peran yang lebih strategis. Kuncinya adalah adaptasi dan peningkatan diri."
Bagaimana nasib PPPK dalam struktur organisasi yang baru ini, menurut Ibu Sinta?
Ibu Sinta, seorang pakar hukum kepegawaian, menjelaskan, "Status PPPK dalam jabatan struktural masih menjadi isu yang perlu diperjelas regulasinya. Namun, PPPK tetap memiliki peran penting dalam mendukung kinerja organisasi. Pemerintah daerah perlu segera menyusun aturan yang jelas mengenai penempatan dan pengembangan karir PPPK."
Apakah perubahan ini akan mempengaruhi kualitas pelayanan publik, menurut Bapak Joko?
Bapak Joko, seorang tokoh masyarakat Banyumas, berpendapat, "Perubahan ini justru diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dengan struktur organisasi yang lebih efisien dan SDM yang lebih kompeten, pelayanan kepada masyarakat seharusnya bisa menjadi lebih cepat, tepat, dan akuntabel."
Bagaimana cara agar pegawai bisa beradaptasi dengan cepat, menurut Ibu Ani?
Ibu Ani, seorang psikolog organisasi, menyarankan, "Kunci adaptasi adalah mindset yang positif dan proaktif. Pegawai perlu terbuka terhadap perubahan, mau belajar hal-hal baru, dan menjalin komunikasi yang baik dengan rekan kerja. Dukungan dari atasan dan lingkungan kerja juga sangat penting dalam proses adaptasi ini."