Inilah Panduan Lengkap, Berapa Idealnya Jumlah Uang Tunai di Rekening Anda? agar keuangan tetap aman

Senin, 2 Juni 2025 oleh aisyiyah

Inilah Panduan Lengkap, Berapa Idealnya Jumlah Uang Tunai di Rekening Anda? agar keuangan tetap aman

Berapa Idealnya Jumlah Uang Tunai yang Harus Ada di Rekeningmu? Ini Dia Jawabannya!

Pernah dengar istilah "cash is king"? Ungkapan ini sering muncul saat kondisi ekonomi sedang kurang stabil. Banyak orang dan pelaku pasar lebih memilih memegang uang tunai, entah itu dalam bentuk tabungan atau investasi likuid seperti dolar AS. Tapi, sebenarnya, seberapa banyak sih uang tunai yang sebaiknya kita simpan di rekening?

Idealnya, para perencana keuangan menyarankan agar kita punya dana yang cukup untuk menutupi pengeluaran rutin bulanan. Kenapa begitu? Karena menyimpan terlalu banyak uang tunai di rekening juga ada risikonya. Apa saja?

Salah satunya adalah risiko penipuan (fraud), inflasi yang menggerogoti nilai uang, atau bahkan kesalahan transaksi yang bisa merugikan. Seperti yang dikatakan Jessica Goedtel, seorang perencana keuangan bersertifikat, "Rekening tabungan seringkali tidak memiliki perlindungan seperti kartu kredit. Jadi, dana yang hilang bisa lebih sulit untuk dikembalikan jika rekening Anda dibobol."

Jadi, intinya jangan sampai menimbun uang di rekening ya! Gregory Guenther, seorang konselor perencanaan pensiun, menyarankan agar kita cukup menyimpan dana untuk menutupi tagihan selama satu atau dua minggu saja. "Kalau terlalu sedikit, Anda akan merasa cemas setiap kali bertransaksi. Tapi kalau terlalu banyak, Anda kehilangan potensi pertumbuhan dana di instrumen investasi yang lebih menguntungkan. Idealnya, saldo yang cukup adalah yang membuat Anda tenang tanpa harus terus-menerus mengecek saldo sebelum membeli kebutuhan sehari-hari," jelas Gregory.

Penting untuk diingat, meskipun menjaga saldo yang cukup di rekening bisa membantu menghindari biaya administrasi bank, dana ini bukanlah pengganti dana darurat. Dana darurat diperuntukkan bagi pengeluaran tak terduga yang besar, seperti biaya pengobatan atau saat kehilangan pekerjaan.

Para perencana keuangan biasanya menyarankan untuk menyisihkan dana darurat sebesar tiga hingga enam bulan pengeluaran di tempat yang mudah diakses, seperti rekening tabungan berbunga tinggi. Dengan begitu, uang akan selalu tersedia saat dibutuhkan dan tentunya aman.

Bingung bagaimana cara mengatur jumlah uang tunai yang ideal di rekeningmu? Jangan khawatir! Ikuti tips praktis berikut ini agar keuanganmu tetap aman dan berkembang:

1. Hitung Pengeluaran Bulananmu - Langkah pertama adalah mengetahui berapa banyak uang yang kamu butuhkan setiap bulan untuk membayar tagihan, cicilan, belanja, dan kebutuhan lainnya. Buatlah catatan pengeluaran secara detail agar kamu punya gambaran yang jelas.

Contoh: Jika total pengeluaran bulananmu adalah Rp 5.000.000, maka idealnya kamu memiliki saldo minimal sebesar itu di rekeningmu.

2. Siapkan Dana Darurat Terpisah - Jangan mencampuradukkan dana darurat dengan uang yang ada di rekening utama. Simpan dana darurat di rekening terpisah yang mudah diakses tapi tidak kamu gunakan sehari-hari.

Contoh: Buka rekening tabungan berbunga tinggi khusus untuk dana darurat. Usahakan dana darurat mencukupi 3-6 bulan pengeluaranmu.

3. Manfaatkan Fitur Autopay - Aktifkan fitur autopay untuk pembayaran tagihan rutin seperti listrik, air, internet, dan cicilan. Ini akan membantumu menghindari keterlambatan pembayaran dan denda.

Contoh: Daftarkan tagihan listrik bulananmu ke fitur autopay di rekeningmu. Pastikan saldo mencukupi setiap bulannya.

4. Pantau Saldo Rekening Secara Berkala - Lakukan pengecekan saldo secara rutin, minimal seminggu sekali. Ini akan membantumu mendeteksi potensi transaksi mencurigakan atau kesalahan yang mungkin terjadi.

Contoh: Gunakan aplikasi mobile banking untuk mengecek saldo dan mutasi rekeningmu setiap minggu.

5. Pertimbangkan Investasi Jangka Pendek - Jika ada dana lebih di rekeningmu yang tidak terpakai, pertimbangkan untuk menginvestasikannya ke instrumen jangka pendek yang likuid, seperti reksadana pasar uang atau deposito.

Contoh: Alokasikan sebagian dana lebihmu ke reksadana pasar uang yang bisa dicairkan kapan saja saat kamu membutuhkannya.

Berapa idealnya jumlah uang yang harus disimpan di rekening tabungan menurut Bapak Budi Santoso?

Menurut Bapak Budi Santoso, seorang perencana keuangan independen, "Idealnya, simpanlah dana yang cukup untuk menutupi pengeluaran bulanan Anda ditambah sedikit cadangan untuk berjaga-jaga. Jangan biarkan terlalu banyak uang mengendap di rekening karena nilainya bisa tergerus inflasi. Manfaatkan instrumen investasi untuk mengembangkan dana Anda."

Apa saja risiko menyimpan terlalu banyak uang di rekening menurut Ibu Ani Rahmawati?

Ibu Ani Rahmawati, seorang pakar ekonomi dari Universitas Indonesia, menjelaskan, "Risiko menyimpan terlalu banyak uang di rekening antara lain adalah potensi terkena biaya administrasi yang tinggi, nilai uang yang tergerus inflasi, dan hilangnya potensi keuntungan jika dana tersebut diinvestasikan. Selain itu, risiko kejahatan perbankan juga perlu diwaspadai."

Bagaimana cara membedakan antara dana darurat dan uang yang disimpan di rekening sehari-hari menurut Mas Joko Susilo?

Mas Joko Susilo, seorang financial blogger, memberikan tips, "Dana darurat itu seperti 'safety net' yang hanya digunakan saat benar-benar terdesak, misalnya saat sakit atau kehilangan pekerjaan. Sedangkan uang di rekening sehari-hari digunakan untuk kebutuhan rutin bulanan. Jadi, keduanya harus dipisahkan dan tidak boleh saling mengganggu."

Instrumen investasi apa yang cocok untuk menyimpan dana lebih dari rekening menurut Mbak Rina Setiawan?

Mbak Rina Setiawan, seorang influencer keuangan, menyarankan, "Untuk dana lebih yang tidak terpakai dalam waktu dekat, pertimbangkan reksadana pasar uang, deposito, atau obligasi pemerintah. Pilihlah instrumen yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda. Jangan lupa, diversifikasi itu penting!"