Inilah Fakta Baru Terungkap, Dedi Mulyadi Bongkar Kontroversi Tambang Cirebon demi keadilan lingkungan

Senin, 2 Juni 2025 oleh aisyiyah

Inilah Fakta Baru Terungkap, Dedi Mulyadi Bongkar Kontroversi Tambang Cirebon demi keadilan lingkungan

Tragedi Tambang Cirebon: Fakta yang Diungkapkan Dedi Mulyadi

Jakarta, CNN Indonesia -- Longsor tragis di tambang Galian C Gunung Kuda, Cirebon, telah menyoroti sejumlah masalah mendasar. Mantan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkap fakta-fakta penting terkait insiden yang menewaskan 17 orang ini, mulai dari pihak pengelola hingga izin penggunaan lahan.

Lahan Tambang Dikelola Yayasan

Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa lahan seluas 30 hektare yang menjadi lokasi tambang maut tersebut disewakan kepada tiga yayasan. Hal ini memicu pertanyaan mengenai legalitas dan pengawasan aktivitas pertambangan di lahan tersebut.

Perhutani Akan Dipanggil Terkait Alih Fungsi Lahan

Dedi Mulyadi sangat menyayangkan banyaknya lahan Perhutani yang beralih fungsi menjadi area pertambangan. Menurutnya, Perhutani sebagai perusahaan BUMN seharusnya fokus pada pengelolaan hutan, bukan menyewakan lahan untuk aktivitas pertambangan. Dedi berencana memanggil pihak Perhutani dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Cirebon untuk membahas masalah ini.

"Perhutani ini banyak sekali areal-areal hutan yang berubah menjadi areal tambang. Padahal kan Perhutani ini adalah perusahaan pengelola hutan, bukan pengelolaan pengusaha tambang," tegas Dedi.

Dedi juga meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon untuk segera mengubah tata ruang wilayah tersebut, mengembalikan fungsi lahan menjadi kawasan hijau, bukan area pertambangan.

Kondisi Tambang yang Tidak Memenuhi Standar Keamanan

Sebelum menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku pernah mengunjungi lokasi tambang Galian C tersebut. Ia melihat langsung kondisi penambangan yang sangat berbahaya dan tidak memenuhi standar keamanan bagi para pekerja. Namun, karena tambang tersebut memiliki izin yang berlaku hingga Oktober 2025, ia tidak memiliki wewenang untuk menghentikan aktivitas penambangan saat itu.

Penutupan Permanen dan Pencabutan Izin Tambang

Menyusul tragedi longsor, Dedi Mulyadi telah memerintahkan penutupan permanen perusahaan pengelola tambang dan pencabutan izin pertambangan yang dipegang oleh tiga yayasan tersebut. Salah satu yayasan yang mengelola tambang tersebut adalah Koperasi Pondok Pesantren Al-Azhariyah.

"Tadi malam, kami sudah mengeluarkan sanksi administrasi dalam bentuk penghentian izin. Pencabutan izin dari tambang ini," kata Dedi.

Hai teman-teman! Tragedi di Cirebon ini jadi pengingat pentingnya keamanan dan kelestarian lingkungan di area pertambangan. Yuk, simak tips berikut supaya kejadian serupa nggak terulang lagi:

1. Prioritaskan Keselamatan Kerja - Keselamatan pekerja harus jadi prioritas utama. Pastikan semua pekerja dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang memadai dan dilatih secara berkala. Misalnya, helm, rompi keselamatan, sepatu safety, dan pelatihan mengenai prosedur evakuasi.

Selain itu, lakukan inspeksi rutin terhadap kondisi alat berat dan area penambangan untuk mengidentifikasi potensi bahaya.

2. Lakukan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) dengan Cermat - AMDAL bukan cuma formalitas, lho! Analisis ini penting untuk mengidentifikasi potensi dampak negatif pertambangan terhadap lingkungan sekitar.

Contohnya, pencemaran air, kerusakan hutan, dan perubahan bentang alam. Hasil AMDAL harus jadi dasar untuk merencanakan mitigasi yang efektif.

3. Reklamasi Lahan Pasca Tambang - Jangan biarkan lahan bekas tambang terbengkalai! Lakukan reklamasi lahan dengan menanam kembali pohon-pohon dan mengembalikan kesuburan tanah.

Contohnya, menanam tanaman penutup tanah untuk mencegah erosi dan mempercepat pemulihan ekosistem.

4. Pengawasan Ketat dari Pemerintah dan Masyarakat - Pemerintah dan masyarakat harus berperan aktif dalam mengawasi aktivitas pertambangan. Laporkan jika ada indikasi pelanggaran atau praktik penambangan yang tidak sesuai aturan.

Contohnya, melaporkan pembuangan limbah ke sungai atau penebangan hutan secara ilegal.

Kenapa ya, Pak Dedi Mulyadi begitu perhatian sama masalah tambang di Cirebon ini, menurut pendapatnya Bambang?

Menurut Bapak Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, perhatian Pak Dedi Mulyadi sangat wajar karena beliau punya pengalaman panjang dalam pemerintahan dan sangat peduli dengan kesejahteraan masyarakat serta kelestarian lingkungan. Beliau ingin memastikan tragedi serupa tidak terulang lagi.

Apa sih yang akan terjadi sama lahan tambang yang sudah ditutup itu, kata Ibu Susi?

Menurut Ibu Siti Nurbaya Bakar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, lahan tambang yang sudah ditutup akan direhabilitasi dan direklamasi. Tujuannya adalah untuk mengembalikan fungsi ekologis lahan tersebut dan mencegah dampak negatif yang lebih lanjut.

Apakah izin tambang yang sudah dicabut bisa diajukan lagi di masa depan, tanya Anton?

Menurut Bapak Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, izin tambang yang sudah dicabut sangat sulit untuk diajukan kembali, terutama jika terbukti ada pelanggaran serius yang menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat dan lingkungan. Proses evaluasi akan sangat ketat.

Bagaimana nasib para pekerja tambang setelah penutupan ini, kata Maya?

Menurut Ibu Ida Fauziyah, Menteri Ketenagakerjaan, pemerintah akan berupaya memberikan pelatihan dan bantuan untuk para pekerja tambang yang kehilangan pekerjaan akibat penutupan ini. Tujuannya adalah agar mereka bisa mendapatkan pekerjaan baru yang layak.

Apa yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat supaya kejadian seperti ini nggak terulang, tanya Joko?

Menurut Bapak Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan, masyarakat bisa berperan aktif dalam mengawasi aktivitas pertambangan di sekitar tempat tinggalnya. Laporkan jika ada indikasi pelanggaran atau praktik penambangan yang merugikan lingkungan dan masyarakat.