Inilah Efisiensi Anggaran Memukul Telak, 5.000 Karyawan Hotel di Yogyakarta Dirumahkan ancaman nyata bagi pariwisata

Rabu, 14 Mei 2025 oleh aisyiyah

Inilah Efisiensi Anggaran Memukul Telak, 5.000 Karyawan Hotel di Yogyakarta Dirumahkan ancaman nyata bagi pariwisata

Efisiensi Anggaran Berdampak: Ribuan Karyawan Hotel di Yogyakarta Terpaksa Dirumahkan

Kabar kurang sedap datang dari industri perhotelan di Yogyakarta. Dampak dari efisiensi anggaran yang ditetapkan pemerintah di awal tahun 2025, membuat sekitar 5.000 karyawan hotel dan restoran harus dirumahkan. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat, sebanyak 458 anggotanya dari sektor perhotelan dan restoran telah mengambil langkah berat ini.

"Saat ini, kami baru sebatas merumahkan karyawan. Belum sampai pada pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun, dampaknya sudah terasa bagi sekitar 5.000 orang," ungkap Deddy Pranowo Eryono, Ketua PHRI DIY, saat dihubungi pada Selasa (13/5/2025).

Ketidakpastian mengenai kelanjutan kontrak kerja para karyawan ini tentu menimbulkan kekhawatiran. Menurut Deddy, pihak hotel dan restoran sebenarnya tidak memiliki pilihan lain selain melakukan efisiensi sumber daya manusia. Kondisi ini diperparah dengan minimnya respons dari pemerintah daerah terhadap usulan relaksasi pajak dan potongan retribusi PLN serta PDAM yang diajukan.

Sejak efisiensi anggaran diberlakukan, tingkat okupansi hotel di Yogyakarta terus mengalami penurunan. Bahkan, setelah berjalan selama empat bulan sejak Februari 2025, penurunan tersebut semakin signifikan. Deddy menambahkan bahwa daya beli masyarakat juga menurun akibat instruksi presiden yang menyebabkan perputaran uang tidak berjalan dengan baik.

Merujuk pada informasi yang dihimpun, penurunan okupansi hotel di DIY ini bermula dari kebijakan efisiensi anggaran 2025 yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto bagi kementerian dan lembaga. Dampak dari kebijakan ini dirasakan luas oleh perekonomian nasional, terutama penurunan daya beli masyarakat yang berimbas pada keengganan untuk bepergian ke luar kota.

Jika kamu atau orang terdekatmu sedang mengalami situasi dirumahkan akibat efisiensi anggaran, jangan panik! Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengelola keuangan dengan bijak dan mencari peluang baru. Yuk, simak tips berikut ini:

1. Buat Anggaran Darurat - Identifikasi pengeluaran bulanan dan prioritaskan kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi. Kurangi pengeluaran yang tidak penting seperti hiburan atau makan di luar.

Contoh: Catat semua pengeluaranmu selama sebulan, lalu kelompokkan menjadi kebutuhan dan keinginan. Fokus hanya pada kebutuhan mendesak.

2. Manfaatkan Tabungan dan Dana Darurat - Jika memiliki tabungan atau dana darurat, inilah saatnya untuk menggunakannya. Gunakan dana ini untuk menutupi kebutuhan dasar selama mencari pekerjaan baru atau mengembangkan usaha.

Contoh: Jika punya tabungan 6 bulan gaji, gunakan sebagian untuk menutupi pengeluaran bulananmu sambil mencari sumber penghasilan lain.

3. Cari Peluang Penghasilan Tambahan - Manfaatkan keahlian dan minatmu untuk mencari penghasilan tambahan. Pertimbangkan pekerjaan lepas (freelance), berjualan online, atau memberikan les privat.

Contoh: Jika pandai menulis, tawarkan jasa penulisan artikel atau konten media sosial. Jika punya keahlian memasak, jual makanan secara online.

4. Perbarui CV dan Tingkatkan Keterampilan - Gunakan waktu luang untuk memperbarui CV dan meningkatkan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja. Ikuti kursus online atau pelatihan gratis untuk meningkatkan daya saingmu.

Contoh: Ikuti kursus online tentang digital marketing, data analysis, atau bahasa asing untuk meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan baru.

5. Jalin Komunikasi dan Perluas Jaringan - Berkomunikasi dengan teman, kolega, dan mantan rekan kerja. Informasikan bahwa kamu sedang mencari pekerjaan atau peluang bisnis. Jaringan yang luas dapat membantumu menemukan informasi dan kesempatan baru.

Contoh: Hadiri acara networking industri, bergabung dengan komunitas online, dan aktif berinteraksi dengan orang-orang di bidangmu.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan efisiensi anggaran yang menyebabkan ribuan karyawan hotel dirumahkan, menurut Bapak Budi Santoso?

Menurut Bapak Budi Santoso, seorang ekonom, efisiensi anggaran adalah upaya pemerintah untuk mengurangi pengeluaran di berbagai sektor, termasuk kementerian dan lembaga. Hal ini dilakukan untuk menyeimbangkan anggaran negara. Namun, dampaknya bisa signifikan bagi sektor-sektor yang bergantung pada anggaran pemerintah, seperti pariwisata, yang kemudian berimbas pada industri perhotelan.

Bagaimana pandangan Ibu Ani Wijaya, seorang pakar pariwisata, mengenai dampak dirumahkannya karyawan hotel terhadap citra pariwisata Yogyakarta?

Ibu Ani Wijaya, seorang pakar pariwisata, berpendapat bahwa dirumahkannya karyawan hotel dapat memberikan dampak negatif pada citra pariwisata Yogyakarta. Pelayanan yang kurang optimal akibat kekurangan staf dapat menurunkan kepuasan wisatawan. Selain itu, berita tentang PHK atau dirumahkannya karyawan dapat menciptakan persepsi negatif tentang stabilitas ekonomi di Yogyakarta.

Apa saran dari Bapak Joko Susilo, seorang konsultan keuangan, bagi karyawan hotel yang terpaksa dirumahkan?

Bapak Joko Susilo, seorang konsultan keuangan, menyarankan agar karyawan hotel yang dirumahkan segera membuat perencanaan keuangan yang matang. Prioritaskan kebutuhan pokok, kurangi pengeluaran yang tidak perlu, dan manfaatkan tabungan atau dana darurat dengan bijak. Selain itu, penting untuk mencari peluang penghasilan tambahan dan meningkatkan keterampilan agar lebih kompetitif di pasar kerja.

Langkah konkret apa yang bisa dilakukan pemerintah daerah untuk membantu industri perhotelan yang sedang kesulitan, menurut Ibu Rina Permata, seorang pengamat kebijakan publik?

Menurut Ibu Rina Permata, seorang pengamat kebijakan publik, pemerintah daerah dapat memberikan bantuan konkret kepada industri perhotelan dengan memberikan relaksasi pajak, subsidi listrik dan air, serta mempermudah proses perizinan. Selain itu, pemerintah daerah juga dapat mempromosikan pariwisata Yogyakarta secara lebih agresif untuk meningkatkan tingkat hunian hotel.

Bagaimana pandangan Bapak Herman Prayogo, seorang ahli hukum ketenagakerjaan, mengenai hak-hak karyawan yang dirumahkan dalam situasi seperti ini?

Bapak Herman Prayogo, seorang ahli hukum ketenagakerjaan, menjelaskan bahwa karyawan yang dirumahkan memiliki hak untuk mendapatkan kompensasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Perusahaan wajib memberikan pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak. Karyawan juga berhak mendapatkan surat keterangan kerja dan mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Apa harapan dari Bapak Anton Nugroho, seorang pelaku industri perhotelan, terhadap pemerintah pusat terkait situasi ini?

Bapak Anton Nugroho, seorang pelaku industri perhotelan, berharap agar pemerintah pusat dapat memberikan stimulus ekonomi yang lebih besar bagi sektor pariwisata. Stimulus ini dapat berupa insentif pajak, pinjaman berbunga rendah, atau program pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di industri perhotelan. Selain itu, Bapak Anton juga berharap agar pemerintah pusat dapat lebih fleksibel dalam menerapkan kebijakan efisiensi anggaran agar tidak terlalu membebani sektor-sektor yang rentan.