Inilah 10 Ikan Tinggi Merkuri yang Sering Dikonsumsi di Indonesia, Waspada Efeknya bagi Kesehatan Tubuh Anda setiap hari

Senin, 12 Mei 2025 oleh aisyiyah

Inilah 10 Ikan Tinggi Merkuri yang Sering Dikonsumsi di Indonesia, Waspada Efeknya bagi Kesehatan Tubuh Anda setiap hari

Waspada! 10 Jenis Ikan Populer Ini Ternyata Tinggi Merkuri

Ikan merupakan sumber protein yang sangat baik dan digemari banyak orang. Namun, tahukah kamu bahwa beberapa jenis ikan yang sering kita konsumsi sehari-hari ternyata mengandung kadar merkuri yang tinggi? Pencemaran laut menjadi penyebab utama kontaminasi merkuri pada ikan.

Meskipun hampir semua ikan mengandung merkuri dalam jumlah kecil, ada beberapa jenis yang perlu diwaspadai karena kadarnya yang signifikan. Konsumsi berlebihan ikan dengan merkuri tinggi dapat berdampak buruk bagi kesehatan kita. Berikut daftar 10 jenis ikan yang perlu kamu perhatikan:

1. Tuna (0,350 ppm)

Ikan tuna, terutama jenis albacore, memiliki kandungan merkuri yang cukup tinggi. Sebaiknya batasi konsumsi tuna, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak.

2. King Mackerel (0,730 ppm)

Berbeda dengan makarel kalengan yang mudah ditemukan, King Mackerel berukuran besar dan mengandung merkuri tinggi. Meski digemari sebagai ikan pancingan, sebaiknya hindari konsumsinya.

3. Tuna Mata Besar (Big Eye Tuna) (0,689 ppm)

Daging tuna mata besar memang lezat, namun kandungan merkurinya yang tinggi membuatnya kurang ideal untuk dikonsumsi secara rutin.

4. Lobster (0,166 ppm)

Siapa yang bisa menolak kelezatan lobster? Sayangnya, lobster juga mengandung merkuri dalam kadar sedang. Konsumsi secukupnya saja, ya!

5. Ikan Todak (Swordfish) (0,995 ppm)

Ikan todak dengan tekstur dagingnya yang tebal dan gurih sering dijadikan steak. Namun, kandungan merkurinya yang tinggi perlu menjadi pertimbangan sebelum mengonsumsinya.

6. Ikan Hiu (0,979 ppm)

Meskipun ikan hiu dilindungi, di beberapa daerah dagingnya masih dikonsumsi. Kandungan merkuri yang tinggi dalam daging hiu perlu diwaspadai.

7. Ikan Jabad (Tilefish) (1,123 ppm)

Ikan Jabad dikenal sebagai salah satu ikan dengan kandungan merkuri tertinggi. Hal ini disebabkan oleh usia hidupnya yang panjang.

8. Ikan Orange Roughy (0,571 ppm)

Ikan predator yang hidup di laut dalam ini juga memiliki umur yang panjang, sehingga kandungan merkurinya pun tinggi.

9. Ikan Marlin (0,485 ppm)

Daging ikan marlin yang lembut dan juicy memang menggugah selera, namun kandungan merkurinya perlu menjadi perhatian.

10. Ikan Barramundi (Bass) (0,167 ppm)

Ikan barramundi atau ikan kakap putih cukup populer di Indonesia. Meskipun kandungan merkurinya tergolong sedang, tetap perlu diperhatikan jumlah konsumsinya.

Jadi, sebelum memilih ikan sebagai sumber protein, perhatikan kandungan merkurinya ya! Konsumsi ikan yang bervariasi dan tidak berlebihan adalah kunci untuk mendapatkan manfaatnya tanpa risiko kesehatan.

Supaya kita tetap bisa menikmati manfaat ikan tanpa khawatir terpapar merkuri berlebihan, yuk simak beberapa tips berikut ini:

1. Pilih Ikan yang Lebih Kecil - Ikan yang lebih kecil cenderung memiliki kandungan merkuri yang lebih rendah dibandingkan ikan yang lebih besar dan berumur lebih panjang. Misalnya, pilihlah ikan teri atau sarden daripada ikan tuna besar.

Ikan kecil biasanya berada di dasar rantai makanan, sehingga akumulasi merkuri di tubuhnya tidak sebanyak ikan predator besar.

2. Variasikan Jenis Ikan yang Dikonsumsi - Jangan hanya terpaku pada satu jenis ikan saja. Dengan mengonsumsi berbagai jenis ikan, kita dapat meminimalkan paparan merkuri dari satu jenis ikan tertentu.

Cobalah menggabungkan konsumsi ikan salmon, lele, atau ikan kembung dalam menu mingguan Anda.

3. Batasi Konsumsi Ikan Tinggi Merkuri - Jika kamu penggemar ikan-ikan seperti tuna, todak, atau marlin, batasi konsumsinya menjadi tidak lebih dari satu kali seminggu.

Ingat, konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko paparan merkuri.

4. Perhatikan Porsi Makan - Selain jenis ikan, perhatikan juga porsi makan. Jangan mengonsumsi ikan dalam jumlah yang terlalu besar dalam satu waktu.

Porsi ideal untuk sekali makan adalah sekitar 100-150 gram.

5. Konsultasikan dengan Dokter atau Ahli Gizi - Jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi konsumsi ikan yang tepat.

Mereka dapat memberikan saran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tubuhmu.

Apakah benar ikan lele aman dikonsumsi setiap hari, menurut pendapat Bambang?

Menurut Dr. Tania Putri, seorang ahli gizi, ikan lele umumnya aman dikonsumsi setiap hari karena kandungan merkurinya rendah. Namun, tetap perhatikan variasi makanan dan pastikan lele diolah dengan benar untuk menghindari kontaminasi bakteri.

Bagaimana cara mengetahui apakah ikan yang saya beli mengandung merkuri tinggi, menurut Santi?

Menurut Chef Juna Rorimpandey, sulit untuk mengetahui kandungan merkuri pada ikan hanya dengan melihatnya. Sebaiknya ikuti panduan jenis ikan yang cenderung tinggi merkuri dan batasi konsumsinya. Pilih ikan dari sumber yang terpercaya.

Apakah ibu hamil boleh makan ikan tuna kaleng, menurut Rina?

Menurut dr. Reisa Broto Asmoro, ibu hamil boleh mengonsumsi ikan tuna kaleng, tetapi dalam jumlah terbatas. Pilih tuna kaleng yang light tuna (tuna ringan) karena kandungan merkurinya lebih rendah dibandingkan white tuna (tuna putih/albacore). Konsultasikan dengan dokter kandungan untuk rekomendasi yang lebih spesifik.

Apakah memasak ikan bisa mengurangi kadar merkurinya, menurut Joko?

Menurut Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, seorang ahli perikanan dan kelautan, memasak ikan tidak bisa mengurangi kadar merkurinya. Merkuri terikat kuat dalam daging ikan dan tidak akan hilang meskipun dimasak pada suhu tinggi. Pencegahan terbaik adalah memilih jenis ikan yang rendah merkuri.

Apa saja manfaat mengonsumsi ikan yang perlu diketahui oleh Dewi?

Menurut Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, mengonsumsi ikan sangat penting karena kaya akan protein, omega-3, vitamin, dan mineral. Nutrisi ini penting untuk kesehatan otak, jantung, dan pertumbuhan anak-anak. Ayo makan ikan!