IHSG Bergejolak, Saham Ini Justru Jadi Incaran Investor, Apa Rahasianya?

Senin, 7 April 2025 oleh aisyiyah

IHSG Bergejolak, Saham Ini Justru Jadi Incaran Investor, Apa Rahasianya?

Ada Badai IHSG, Saham Ini Jadi Fokus Investasi

Di tengah gejolak pasar saham yang penuh tantangan, BRI Danareksa Sekuritas memberikan pandangannya. Mereka memangkas proyeksi pertumbuhan laba emiten di tahun 2025 menjadi 4,5%, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 6,5%. Meskipun begitu, kabar baiknya, mereka juga merekomendasikan beberapa saham unggulan yang layak dipertimbangkan untuk investasi di kuartal II-2025, di antaranya BBCA dan ICBP.

Mengapa Proyeksi Laba Dipangkas?

BRI Danareksa Sekuritas menjelaskan bahwa revisi proyeksi pertumbuhan laba ini didasari oleh kinerja laba tahun 2024 yang lebih lemah dari perkiraan, khususnya di sektor perbankan dan telekomunikasi, yang diumumkan pada Februari-Maret 2025. Analis Erindra Krisnawan dan Wilastita Muthia Sofi, dalam riset mereka, menyebutkan, “Dari sejumlah perusahaan yang kami amati yang telah melaporkan laba 2024, sekitar 37% berada di bawah ekspektasi konsensus, 34% sesuai ekspektasi, dan 29% melampaui ekspektasi.”

Target IHSG Turun, Apa Artinya?

Tak hanya proyeksi laba, BRI Danareksa Sekuritas juga menurunkan target IHSG tahun ini menjadi 7.350 dari sebelumnya 7.850. Target ini mencerminkan rasio price-to-earnings ratio (PE) sebesar 13 kali. Skenario optimistis (bull case) IHSG tahun ini berada di level 7.660, sementara skenario pesimistis (bear case) di level 7.090.

Kondisi IHSG saat ini menunjukkan diskon yang cukup besar, mencerminkan prospek yang pesimistis. IHSG diperdagangkan pada PE 11,4 kali atau setara standar deviasi (SD) -1,8 terhadap rata-rata 10 tahun, dengan selisih earning yield sebesar 154 bps terhadap yield obligasi 10 tahun – terluas sejak Juni 2012.

“Ada kemiripan kondisi pasar saat ini dengan tahun 2015, tahun pertama Presiden Joko Widodo menjabat. Kita melihat perlambatan pertumbuhan ekonomi dan laba, defisit fiskal yang melebar, serta peluncuran kebijakan baru pemerintah,” ujar Erindra.

Secercah Harapan di Tengah Badai

Meskipun demikian, ada sisi positifnya. Neraca perdagangan Indonesia saat ini lebih kuat, didukung oleh peningkatan ekspor. Jika tren ini berlanjut, stabilitas nilai tukar rupiah dapat terjaga. Namun, risiko volatilitas harga komoditas seperti batu bara dan CPO tetap perlu diwaspadai.

Bagaimana Prospek Kuartal II-2025?

Dengan minimnya katalis pertumbuhan, BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan laba emiten akan melemah di kuartal II-2025 dan stagnan di kuartal III-2025. IHSG sendiri diprediksi akan bergerak di kisaran 5.900-6.700 pada kuartal II-2025.