HP Mahal Huawei Laku Keras Bak Kacang Goreng, iPhone Minggir, Rahasia Sukses, Spesifikasi Canggih, Harga Fantastis, dan Testimoni Mengejutkan
Senin, 14 April 2025 oleh aisyiyah
HP Mahal Huawei Laku Keras Bak Kacang Goreng, iPhone Minggir
Ingatkah Anda dengan peluncuran ponsel lipat tiga pertama di dunia? Ya, Huawei Mate XT yang mencuri perhatian pada September 2024 lalu, berbarengan dengan debut iPhone 16. Saat itu, banyak analis yang menyebut kehadiran Mate XT sebagai kemenangan simbolis Huawei di tengah tekanan AS. Bayangkan, di tengah gempuran blokir, Huawei berhasil melahirkan ponsel canggih dengan inovasi layar lipat tiga yang pertama kali dipasarkan secara komersial. Sementara itu, kompetitor beratnya, Apple, masih belum merilis ponsel lipat.
Dengan harga fantastis, 3.499 euro atau sekitar Rp66 juta, banyak yang meragukan penjualan Mate XT. Ketidakpastian ekonomi global membuat orang berpikir dua kali untuk merogoh kocek dalam-dalam. Namun, rumor dari Tiongkok justru mengklaim penjualan Mate XT melejit bak kacang goreng! GSMArena (11/4/2025) melaporkan 400.000 unit Mate XT ludes terjual.
Meskipun 400.000 unit mungkin tidak terdengar fantastis jika dibandingkan dengan ponsel lipat lain, angka ini terbilang luar biasa untuk ponsel seharga selangit. Apalagi, Mate XT adalah produk perdana di lini tersebut. Kesuksesan ini tentu menjadi prestasi tersendiri bagi Huawei.
Pada Februari lalu, Mate XT resmi melenggang di pasar global. Namun, prediksi penjualan di luar Tiongkok tidak seoptimis di negara asalnya. Absennya layanan Google dan harga yang lebih mahal di pasar global menjadi tantangan tersendiri bagi Huawei.
Pertanyaan Seputar Huawei Mate XT
Rina dari Surabaya bertanya, "Apa yang membuat Huawei Mate XT begitu istimewa meskipun harganya sangat mahal?"
Dijawab oleh Onno W. Purbo, Pakar Teknologi Informasi
Inovasi layar lipat tiga menjadi daya tarik utama Mate XT. Teknologi ini belum pernah ada sebelumnya di pasaran. Selain itu, performanya juga sangat tangguh. Meskipun tanpa layanan Google, Huawei berhasil membangun ekosistemnya sendiri. Bagi sebagian konsumen, memiliki teknologi tercanggih dan eksklusif menjadi nilai tambah yang sepadan dengan harganya.