Heboh! Ilmuwan Bangkitkan Serigala Buas 'Dire Wolf' yang Punah 10.000,13.000 Tahun Lalu, Fakta Mengejutkan Terungkap!
Rabu, 9 April 2025 oleh aisyiyah
Ilmuwan Menghidupkan Kembali Serigala Purba 'Dire Wolf' yang Punah Ribuan Tahun Lalu
Bayangkan serigala berukuran raksasa, lebih besar dari serigala yang kita kenal sekarang, berkeliaran di bumi. Makhluk menakjubkan ini, yang oleh para ilmuwan disebut "dire wolf", pernah eksis sekitar 2,6 juta tahun yang lalu, sebelum akhirnya punah sekitar 10.000 hingga 13.000 tahun lalu. Namun, kisah mereka belum berakhir. Berkat kemajuan ilmu pengetahuan, para ilmuwan di Colossal Biosciences, sebuah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Dallas, telah berhasil "membangkitkan" kembali serigala purba ini.
Pada 8 April 2025, Colossal mengumumkan kelahiran tiga anak serigala dire wolf hasil kloning dan penyuntingan gen, berdasarkan dua sampel DNA purba. Ketiganya diberi nama Romulus dan Remus, si kembar jantan berusia enam bulan, dan Khaleesi, betina berusia dua bulan. "Tim kami berhasil mengekstrak DNA dari gigi berusia 13.000 tahun dan tengkorak berusia 72.000 tahun, dan menciptakan anak serigala dire wolf yang sehat," ujar CEO Colossal, Ben Lamm, dalam sebuah pernyataan.
Bagaimana Serigala Purba Ini Dihidupkan Kembali?
Prosesnya tidak sesederhana kloning tradisional seperti yang dilakukan pada domba Dolly. Para ilmuwan Colossal pertama-tama menganalisis genom serigala dire wolf dari sampel purba tersebut. Genom ini kemudian dibandingkan dengan genom serigala abu-abu, kerabat terdekat dire wolf yang masih hidup. Perbandingan ini mengungkap 20 perbedaan dalam 14 gen yang bertanggung jawab atas ciri khas dire wolf, seperti ukuran tubuh yang lebih besar, bulu putih, kepala lebar, gigi besar, bahu kuat, kaki berotot, dan vokalisasi yang unik.
Selanjutnya, tim Colossal mengambil sel progenitor endotel (EPC) dari serigala abu-abu dan mengedit 14 gen tersebut agar mengekspresikan 20 sifat dire wolf. Proses ini sangat rumit karena satu gen bisa memiliki banyak efek, tidak semuanya positif. Misalnya, gen yang mengkode bulu putih pada dire wolf bisa menyebabkan ketulian dan kebutaan pada serigala abu-abu. Untuk mengatasi hal ini, tim Colossal merekayasa dua gen lain yang menghentikan pigmentasi hitam dan merah, sehingga menghasilkan warna putih khas dire wolf tanpa efek samping negatif.
Inti sel yang telah diedit kemudian dimasukkan ke dalam sel telur serigala abu-abu yang intinya telah dihilangkan. Sel telur ini kemudian ditanamkan pada rahim anjing pengganti. Romulus, Remus, dan Khaleesi lahir melalui operasi caesar untuk meminimalisir risiko.
Teknik Serupa untuk Membangkitkan Mamut Berbulu
Colossal juga berencana menggunakan teknik serupa untuk menghidupkan kembali mamut berbulu pada tahun 2028. Mereka akan mengedit gen gajah Asia, kerabat terdekat mamut yang masih hidup. Colossal telah berhasil menguji metode ini pada tikus laboratorium, menghasilkan tikus berbulu lebat khas mamut. Mereka berharap dapat mewujudkan kehamilan gajah pengganti pada tahun 2026.
Selain menghidupkan kembali hewan punah, Colossal juga berupaya menyelamatkan hewan yang terancam punah, seperti burung dara merah muda di Mauritius. Mereka berusaha meningkatkan keragaman genetik spesies ini melalui penyuntingan gen untuk mengatasi masalah kemandulan akibat perkawinan sedarah.
FAQ Seputar Kebangkitan Dire Wolf
Pertanyaan dari Ani: Apakah dire wolf yang dibangkitkan ini benar-benar sama dengan dire wolf asli yang punah ribuan tahun lalu?
Jawaban dari Habibie: Meskipun dire wolf hasil kloning ini memiliki banyak kesamaan genetik dengan dire wolf asli, ada kemungkinan terdapat sedikit perbedaan karena proses rekonstruksi genom dan pengaruh lingkungan tempat mereka tumbuh.