Harga Batu Bara Anjlok Drastis, Apa yang Sebenarnya Terjadi? Rahasia Lo Kheng Hong yang Wajib Diketahui Sekarang Juga!
Selasa, 15 April 2025 oleh aisyiyah
Harga Batu Bara Anjlok, Apa Kata Lo Kheng Hong Dulu?
Tren penurunan harga batu bara kembali terjadi. Pada Jumat (11/4/2025), harga batu bara Newcastle untuk kontrak April 2025 merosot US$ 1,4 menjadi US$ 94,85 per ton. Kontrak Mei 2025 juga terkoreksi US$ 0,6 menjadi US$ 99 per ton, sementara Juni 2025 melemah US$ 0,65 menjadi US$ 102,25 per ton. Kondisi ini tentu menarik untuk dicermati, apalagi mengingat pernyataan-pernyataan investor kawakan, Lo Kheng Hong, tentang komoditas ini.
Trading Economics (14/4/2025) mencatat, banjirnya pasokan dari produsen utama dunia menjadi salah satu pemicu utama penurunan harga. Indonesia, misalnya, mencatatkan rekor produksi 836 juta ton tahun lalu, melampaui target awal sebesar 18%. Di sisi lain, China berencana meningkatkan produksi sebesar 1,5% menjadi 4,82 miliar ton tahun ini, melanjutkan tren produksi rekor pada tahun 2024.
Ironisnya, peningkatan produksi ini terjadi di tengah lesunya permintaan. Investasi di sumber energi alternatif semakin meningkat, membatasi kebutuhan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap. Kondisi ini diperparah dengan tingginya stok di China dan negara-negara tetangganya di Asia menjelang musim semi. Akibatnya, para penambang terpaksa menurunkan harga demi menarik minat pembeli.
Trading Economics juga menyoroti penurunan pembangkitan listrik dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil di China sebesar 1,3% year-on-year dalam dua bulan pertama tahun ini. Musim dingin yang lebih ringan mengurangi kebutuhan pemanas, yang biasanya menjadi faktor pendorong permintaan listrik yang signifikan. Situasi ini semakin menekan harga batu bara.
Meskipun harga batu bara sedang melemah, menarik untuk mengingat kembali pandangan Lo Kheng Hong. Beliau pernah menekankan pentingnya memahami siklus komoditas dan berinvestasi di perusahaan batu bara yang dikelola dengan baik dan memiliki fundamental kuat. Menurutnya, harga komoditas akan selalu berfluktuasi, dan investor yang sabar dan disiplin akan menuai hasilnya di masa depan.
Siti bertanya, apa dampak penurunan harga batu bara terhadap perekonomian Indonesia?
Sri Mulyani (Menteri Keuangan): Penurunan harga batu bara tentu berdampak pada penerimaan negara, mengingat batu bara merupakan salah satu komoditas ekspor utama kita. Namun, pemerintah telah mengantisipasi hal ini dengan melakukan diversifikasi ekonomi dan memperkuat sektor-sektor lain. Kami optimistis dampaknya dapat diredam.