BBRI dan BBCA Lagi Kemurahan, Harusnya Harga Segini, Saatnya Beli Saham?
Minggu, 20 April 2025 oleh aisyiyah
BBCA dan BBRI: Mungkinkah Saatnya Beli?
Dua raksasa perbankan Indonesia, Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI), sedang menjadi sorotan. OCBC Sekuritas menilai saham blue chip ini, yang juga merupakan anggota indeks IDX30 dan MSCI, sedang berada di bawah nilai wajarnya (undervalued). Bahkan, broker ini memasang target harga yang cukup tinggi untuk kedua saham tersebut.
Optimisme OCBC Sekuritas juga tertuang pada prediksi IHSG yang ditargetkan mencapai 7.100 pada akhir 2025, dengan perkiraan pertumbuhan laba bersih per saham (EPS) sebesar 4,7%. Meskipun sentimen negatif global masih membayangi, OCBC Sekuritas melihat kondisi makroekonomi Indonesia yang kuat sebagai peluang emas untuk mengakumulasi saham-saham unggulan.
“Level indeks saat ini adalah kesempatan untuk mengoleksi saham-saham berkualitas, mengingat fundamental ekonomi Indonesia yang masih kokoh, meskipun dihadapkan pada tekanan global,” demikian kutipan riset OCBC Sekuritas mengenai prospek saham April 2025.
Beberapa faktor pendukung optimisme ini antara lain program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), program penyediaan 3 juta rumah, investasi besar-besaran melalui proyek Danantara, dan kelanjutan program hilirisasi. Semua inisiatif ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Meskipun IHSG tahun ini mengalami penurunan sebesar 9,06% ke level 6.438, sebagian besar disebabkan oleh arus modal asing keluar (capital outflow) yang mencapai Rp 49,5 triliun year-to-date, OCBC Sekuritas tetap yakin dengan potensi pasar saham Indonesia.
Tertarik investasi di saham blue chip seperti BBCA dan BBRI? Simak tips berikut:
1. Riset dan Analisis Fundamental - Pahami bisnis perusahaan, kinerja keuangan, dan prospek industrinya. Jangan hanya ikut-ikutan tren.
Contoh: Periksa laporan keuangan BBCA dan BBRI, bandingkan dengan kompetitor, dan baca analisis dari sumber terpercaya.
2. Diversifikasi Portofolio - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi Anda ke berbagai instrumen dan sektor.
Contoh: Selain saham, pertimbangkan obligasi, reksa dana, atau aset lainnya untuk mengurangi risiko.
3. Investasi Jangka Panjang - Saham blue chip cocok untuk investasi jangka panjang. Hindari panik saat pasar bergejolak.
Contoh: Fokus pada pertumbuhan perusahaan dalam beberapa tahun ke depan, bukan fluktuasi harga harian.
4. Kelola Risiko dengan Bijak - Tentukan batas toleransi risiko Anda dan sesuaikan strategi investasi.
Contoh: Gunakan stop-loss order untuk membatasi potensi kerugian.
5. Pantau Portofolio Secara Berkala - Evaluasi kinerja investasi Anda dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Contoh: Tinjau portofolio Anda setiap kuartal atau semester, dan sesuaikan dengan tujuan keuangan Anda.
Apakah saham BBCA dan BBRI masih menarik untuk dibeli di tengah koreksi IHSG? - Pertanyaan dari Ani Wijaya
Menurut Lo Kheng Hong (Investor Saham): Koreksi IHSG justru bisa menciptakan peluang untuk membeli saham-saham berkualitas dengan harga lebih murah. Penting untuk menganalisis fundamental perusahaan dan prospek jangka panjangnya.
Apa faktor yang mempengaruhi target harga BBCA dan BBRI yang ditetapkan oleh OCBC Sekuritas? - Pertanyaan dari Budi Santoso
Desmond Silitonga (Analis OCBC Sekuritas): Target harga dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk proyeksi kinerja keuangan, valuasi relatif terhadap kompetitor, dan kondisi makroekonomi.
Bagaimana program pemerintah seperti MBG dan hilirisasi dapat berdampak pada kinerja saham perbankan? - Pertanyaan dari Citra Dewi
Perry Warjiyo (Gubernur Bank Indonesia): Program-program tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan daya beli masyarakat, dan pada akhirnya berdampak positif pada kinerja sektor perbankan.
Apa risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum berinvestasi di saham BBCA dan BBRI? - Pertanyaan dari Dedi Prasetyo
Friderica Widyasari Dewi (Direktur BEI): Seperti investasi lainnya, investasi saham memiliki risiko, termasuk fluktuasi harga, risiko likuiditas, dan risiko perusahaan. Penting untuk memahami risiko-risiko ini sebelum berinvestasi.
Bagaimana cara memilih saham blue chip yang tepat untuk investasi jangka panjang? - Pertanyaan dari Eka Putri
Erry Firmansyah (CEO Mandiri Sekuritas): Pilihlah perusahaan dengan fundamental yang kuat, riwayat kinerja yang baik, dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan. Lakukan riset dan analisis yang mendalam sebelum membuat keputusan investasi.