Awas! Pendaki Ilegal Gunung Merapi Terancam Sanksi Berat, Jalur Pendakian Masih Ditutup Demi Keamanan, Keselamatan, Kelestarian, dan Kenyamanan Anda

Kamis, 10 April 2025 oleh aisyiyah

Awas! Pendaki Ilegal Gunung Merapi Terancam Sanksi Berat, Jalur Pendakian Masih Ditutup Demi Keamanan, Keselamatan, Kelestarian, dan Kenyamanan Anda

Pendaki Ilegal Merajalela, Gunung Merapi Tetap Tertutup

Gunung Merapi, gunung berapi yang gagah dan memesona, kembali menjadi sorotan. Bukan karena aktivitas vulkaniknya, melainkan karena ulah sejumlah pendaki yang nekat menerobos jalur pendakian yang masih resmi ditutup. Dokumentasi pendakian ilegal ini viral di media sosial, memicu keprihatinan dan kecaman dari berbagai pihak.

Pihak Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) tak tinggal diam. Kepala Balai TNGM, Muhammad Wahyudi, menegaskan bahwa pihaknya tengah melacak para pendaki ilegal tersebut. "Kami sedang menelusuri pemilik akun media sosial yang mengunggah dokumentasi pendakian. Jika identitas mereka sudah diketahui, akan diproses sesuai aturan yang berlaku," tegas Wahyudi dalam siaran resmi, Kamis (10/4/2025).

Beberapa akun media sosial, seperti akun TikTok yang kini telah hilang, memamerkan foto dan video pendakian mereka. Dalam salah satu unggahan, seorang pendaki bahkan berpose dengan papan bertuliskan "MT. MERAPI". Aksi nekat ini tentu saja sangat disayangkan, mengingat status Gunung Merapi yang masih Siaga (Level III).

Wahyudi menjelaskan, TNGM telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian, TNI, aparat desa, dan masyarakat setempat, untuk menyosialisasikan penutupan jalur pendakian. Sosialisasi juga dilakukan melalui media sosial. Selain itu, papan larangan pendakian telah dipasang di pintu masuk jalur Selo dan Sapuangin, dan petugas juga rutin melakukan pengecekan jalur.

“Aktivitas pendakian yang terekam di media sosial itu jelas ilegal. Jalur pendakian berada dalam radius kurang dari tiga kilometer dari puncak, sangat berbahaya,” tegas Wahyudi. Ia mengingatkan, status Siaga (Level III) berarti potensi bahaya guguran lava dan awan panas masih tinggi.

Sebagai informasi, jalur pendakian Gunung Merapi telah ditutup sejak Mei 2018 berdasarkan rekomendasi BPPTKG. Penutupan ini belum ditentukan batas waktunya, mengingat aktivitas vulkanik Merapi masih fluktuatif. Potensi bahaya meliputi guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya (Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng) dan sektor tenggara (Sungai Woro, Gendol), serta lontaran material vulkanik hingga radius 3 kilometer dari puncak.

Sebelum ditutup, jalur pendakian Gunung Merapi bisa diakses melalui Selo (Boyolali) dan Sapuangin (Klaten). Semoga dengan adanya tindakan tegas dan sosialisasi yang terus menerus, kejadian serupa tidak terulang kembali. Keselamatan para pendaki dan masyarakat sekitar tetap menjadi prioritas.

FAQ Seputar Pendakian Gunung Merapi

Siti Nurhaliza: Kapan jalur pendakian Gunung Merapi akan dibuka kembali?

Joko Widodo: Belum ada kepastian kapan jalur pendakian Gunung Merapi akan dibuka kembali. Pembukaan jalur pendakian akan dilakukan setelah status Gunung Merapi dinyatakan aman oleh BPPTKG dan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk keselamatan pendaki.