Awal Mula Kades di Lutim Minum Air Aki yang Dimasukkan Ibunya ke Kulkas, Kisah Mengejutkan

Rabu, 16 April 2025 oleh aisyiyah

Awal Mula Kades di Lutim Minum Air Aki yang Dimasukkan Ibunya ke Kulkas, Kisah Mengejutkan

Kades di Luwu Timur Tak Sengaja Minum Air Aki dari Kulkas

Seorang kepala desa di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, mengalami kejadian tak terduga. Widayanto, Kades Argomulyo, Kecamatan Kalaena, tak sengaja menenggak air aki yang ia kira air minum dari dalam kulkas. Kejadian ini terjadi pada Minggu, 13 April 2025.

Rupanya, air aki tersebut diletakkan di kulkas oleh ibu Widayanto, Sitim. Beliau mengira cairan dalam botol itu adalah air minum yang tertinggal di atas meja. "Saya lihat ada botol di atas meja, saya pikir air minum, jadi saya masukkan ke kulkas," ungkap Sitim kepada wartawan.

Sepulang ke rumah, Widayanto yang merasa haus langsung menuju kulkas. Tanpa curiga, ia meneguk cairan dalam botol tersebut. Namun, bukannya rasa segar yang ia dapatkan, Widayanto justru merasakan sakit yang luar biasa hingga berteriak. Sitim yang panik segera meminta bantuan warga untuk membawa Widayanto ke Puskesmas Kalaena.

Karena kondisinya yang terus memburuk, Widayanto kemudian dirujuk ke RSUD I Lagaligo Wotu. "Sudah dirujuk, kondisinya mulai membaik dan sudah bisa diajak komunikasi, tapi masih mengeluh sakit di tenggorokan dan kepala," jelas Sitim.

Seorang perawat RSUD I Lagaligo Wotu, Maaruf, membenarkan kejadian tersebut. "Benar, beliau mengira itu air minum, ternyata air aki. Karena ada di dalam kulkas," katanya.

Berikut beberapa tips untuk mencegah kejadian serupa terulang di rumah Anda:

1. Beri label pada setiap wadah. - Biasakan memberi label yang jelas pada setiap botol atau wadah, terutama yang berisi cairan. Misalnya, tulis "Air Aki", "Cairan Pembersih", atau "Minuman".

Ini akan mencegah kesalahan identifikasi, terutama di tempat penyimpanan seperti kulkas.

2. Simpan cairan berbahaya di tempat terpisah. - Jangan menyimpan cairan berbahaya seperti air aki, cairan pembersih, atau pestisida berdekatan dengan makanan atau minuman. Gunakan lemari atau rak khusus yang terkunci dan jauh dari jangkauan anak-anak.

Misalnya, simpan air aki di garasi dan cairan pembersih di bawah wastafel dengan kunci pengaman.

3. Jangan pindahkan cairan ke wadah lain. - Hindari memindahkan cairan berbahaya ke wadah minuman bekas. Hal ini dapat menimbulkan kebingungan dan meningkatkan risiko keracunan. Selalu gunakan wadah asli produk.

Jangan pernah memindahkan air aki ke botol bekas air mineral.

4. Pastikan pencahayaan cukup. - Pencahayaan yang baik di dapur dan area penyimpanan dapat membantu Anda mengidentifikasi isi wadah dengan lebih jelas.

Lampu yang terang akan mengurangi risiko salah ambil.

5. Cek sebelum minum. - Biasakan untuk selalu memeriksa label dan aroma cairan sebelum meminumnya, terutama jika wadah tersebut berada di kulkas bersama minuman lain.

Jangan terburu-buru dan pastikan Anda tahu apa yang Anda minum.

6. Edukasi keluarga. - Berikan edukasi kepada seluruh anggota keluarga, terutama anak-anak, tentang bahaya cairan berbahaya dan pentingnya penyimpanan yang aman.

Ajarkan anak-anak untuk tidak sembarangan menyentuh atau meminum cairan dari wadah yang tidak dikenal.

Apa bahaya meminum air aki? (Pertanyaan dari Ani Wijaya)

dr. Reisa Broto Asmoro (Dokter dan Presenter): Meminum air aki sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan pada kerongkongan, lambung, dan organ dalam lainnya. Asam sulfat dalam air aki bersifat korosif dan dapat menyebabkan luka bakar kimia. Gejala keracunan air aki antara lain mual, muntah, sakit perut, diare, dan kesulitan bernapas.

Bagaimana pertolongan pertama jika tertelan air aki? (Pertanyaan dari Budi Santoso)

Prof. Dr. Zubairi Djoerban (Dokter Spesialis Penyakit Dalam): Segera hubungi layanan darurat atau bawa korban ke rumah sakit terdekat. Jangan mencoba memuntahkan atau memberi minum apa pun tanpa instruksi dari tenaga medis.

Bagaimana cara menyimpan air aki dengan aman? (Pertanyaan dari Cici Paramita)

Ir. Teten Masduki (Menteri Koperasi dan UKM): Simpan air aki di tempat yang kering, sejuk, dan jauh dari jangkauan anak-anak. Pastikan wadah tertutup rapat dan beri label yang jelas.

Apakah air aki bisa dibuang sembarangan? (Pertanyaan dari Dedi Supriadi)

Siti Nurbaya Bakar (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan): Air aki termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan tidak boleh dibuang sembarangan. Serahkan pada pihak yang berwenang untuk pengelolaan limbah B3.

Apa tanda-tanda keracunan cairan berbahaya? (Pertanyaan dari Eka Puspitasari)

dr. Nadia Alaydrus (Dokter dan Influencer): Tanda-tanda keracunan cairan berbahaya bervariasi tergantung jenis cairannya. Namun, beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai antara lain mual, muntah, sakit perut, pusing, kesulitan bernapas, dan perubahan kesadaran.

Bagaimana mencegah anak-anak meminum cairan berbahaya? (Pertanyaan dari Fajar Ramadhan)

Kak Seto Mulyadi (Psikolog Anak): Simpan semua cairan berbahaya di tempat yang terkunci dan jauh dari jangkauan anak-anak. Berikan edukasi kepada anak-anak tentang bahaya meminum cairan yang tidak dikenal. Jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami dan berikan contoh konkret.