Asing Gencar Net Sell, Saham Ini Jadi Sasaran Empuk Investor Asing

Rabu, 16 April 2025 oleh aisyiyah

Asing Gencar Net Sell, Saham Ini Jadi Sasaran Empuk Investor Asing

Asing Ramai-ramai Jual Saham BBNI dan BMRI, IHSG Tetap Menguat

Investor asing kembali melanjutkan aksi jual bersih (net sell) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (15/4/2025). Saham BBNI dan BMRI menjadi sasaran utama pelepasan saham oleh investor asing.

Total net sell asing di seluruh pasar mencapai Rp 2,47 triliun, dengan rincian Rp 301,5 miliar di pasar reguler dan Rp 2,1 triliun di pasar negosiasi. Dengan demikian, total net sell asing sejak awal tahun ini telah mencapai Rp 40,6 triliun.

Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi sasaran utama net sell di pasar reguler dengan nilai mencapai Rp 219,7 miliar. Selain BBNI, investor asing juga melepas saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 68,4 miliar.

Di sisi lain, investor asing juga melakukan aksi beli bersih (net buy) pada beberapa saham. Net buy terbesar tercatat pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) senilai Rp 77,4 miliar, diikuti oleh saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 69,4 miliar.

Meskipun terjadi aksi jual bersih oleh asing, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru ditutup menguat 73,16 poin (1,15%) ke level 6.441,6, melanjutkan reli penguatan empat hari berturut-turut. Sebanyak 335 saham menguat, 249 saham melemah, dan 219 saham stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp 13,6 triliun dengan volume perdagangan 24 miliar saham dan frekuensi 1,1 juta kali.

Sebagian besar sektor saham mengalami penguatan, dipimpin oleh sektor energi yang naik 2,07%. Sektor infrastruktur, properti, barang baku, dan barang konsumsi non primer juga menguat masing-masing sebesar 1,2%, 0,6%, 0,5%, dan 0,4%. Sementara itu, sektor kesehatan dan teknologi melemah masing-masing 1%, diikuti sektor keuangan, barang konsumsi primer, dan perindustrian yang melemah masing-masing 0,6%, 0,5%, dan 0,1%.

Jangan panik dengan aksi jual asing! Berikut beberapa tips untuk berinvestasi saham di tengah dinamika pasar:

1. Pahami fundamental perusahaan. - Jangan terbawa arus pasar. Lakukan riset dan pahami fundamental perusahaan sebelum berinvestasi. Perusahaan dengan fundamental kuat cenderung lebih tahan terhadap gejolak pasar.

Contoh: Periksa laporan keuangan, rasio keuangan, dan prospek bisnis perusahaan.

2. Diversifikasi portofolio. - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasi investasi Anda ke berbagai sektor dan instrumen untuk mengurangi risiko.

Contoh: Sebarkan investasi Anda ke saham, obligasi, reksa dana, dan instrumen lainnya.

3. Investasi jangka panjang. - Fluktuasi pasar adalah hal yang wajar. Fokus pada investasi jangka panjang untuk memaksimalkan potensi keuntungan.

Contoh: Tetapkan tujuan investasi jangka panjang, misalnya untuk pensiun atau pendidikan anak.

4. Pantau berita dan informasi pasar. - Tetap update dengan berita dan informasi terkini seputar pasar saham untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.

Contoh: Ikuti berita ekonomi, analisis pasar, dan laporan keuangan perusahaan.

Apakah aksi jual asing selalu berarti buruk bagi pasar saham, Pak Budi Santoso?

Tidak selalu. Aksi jual asing bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan kondisi global dan strategi portofolio investor. Penting untuk menganalisis konteks dan fundamental pasar secara keseluruhan. - Budi Santoso, Ekonom Senior

Bagaimana cara memilih saham yang tepat untuk diinvestasikan, Ibu Ani Wijaya?

Pilihlah saham perusahaan dengan fundamental yang kuat, pertumbuhan bisnis yang baik, dan manajemen yang terpercaya. Lakukan riset dan analisis secara mendalam sebelum berinvestasi. - Ani Wijaya, Analis Pasar Modal

Apa yang harus dilakukan jika portofolio saham saya sedang turun, Bapak Chandra Kusuma?

Jangan panik. Penurunan nilai portofolio adalah hal yang wajar dalam investasi saham. Evaluasi portofolio Anda, pastikan investasi Anda masih sesuai dengan tujuan keuangan Anda, dan konsultasikan dengan penasihat keuangan jika diperlukan. - Chandra Kusuma, Perencana Keuangan

Kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham, Ibu Dewi Pertiwi?

Tidak ada waktu yang tepat secara pasti. Keputusan membeli atau menjual saham harus didasarkan pada analisis fundamental, teknikal, dan pertimbangan pribadi. Penting untuk memiliki strategi investasi yang jelas dan disiplin dalam menjalankannya. - Dewi Pertiwi, Manajer Investasi