35 Kata,kata Bijak Ali bin Abi Thalib yang Inspiratif, Jadikan Motivasi Hidup untuk Menggapai Impian Anda

Selasa, 22 April 2025 oleh aisyiyah

35 Kata,kata Bijak Ali bin Abi Thalib yang Inspiratif, Jadikan Motivasi Hidup untuk Menggapai Impian Anda

Hikmah Kata-kata Ali bin Abi Thalib: Inspirasi untuk Kehidupan yang Lebih Bermakna

Ali bin Abi Thalib, sahabat sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW, bukan hanya figur penting dalam sejarah Islam, tetapi juga sumber kebijaksanaan yang tak lekang oleh waktu. Perannya sebagai salah satu Khulafaur Rasyidin menunjukkan kecerdasan dan kepemimpinannya. Dikenal sebagai sosok yang mengutamakan ilmu pengetahuan daripada harta, Ali bin Abi Thalib juga teguh pendiriannya, terbukti ketika ia rela menggantikan Rasulullah SAW yang sedang diburu kaum Quraisy.

Kearifan Ali bin Abi Thalib terabadikan dalam untaian kata-kata bijaknya. Berikut beberapa mutiara hikmah darinya yang dapat menjadi inspirasi dan motivasi hidup kita:

35 Kata-kata Bijak Ali bin Abi Thalib

1. Kemarahan itu laksana bara api, jika ditelan lebih manis dari madu. 2. Sahabat sejati adalah dia yang menegur kesalahnmu dan membelamu saat kau tak ada. 3. Tak perlu menjelaskan dirimu. Yang menyukaimu tak butuh itu, yang membencimu tak percaya itu. 4. Harta paling berharga adalah akal, kebodohan adalah kemiskinan sejati, dan pendidikan adalah warisan terbaik. 5. Memaafkan adalah kemenangan tertinggi. 6. Didiklah anakmu sesuai zamannya, bukan zamanmu. 7. Lebih baik mengalah terhormat daripada menang dengan kezaliman. 8. Kecantikan tak selalu berbudi, tapi budi pekerti selalu indah. 9. Kejujuran melahirkan kepercayaan, cinta, dan rasa hormat. 10. Jangan putuskan saat marah, jangan berjanji saat gembira. 11. Kepahitan hidup yang paling pahit adalah berharap pada manusia. 12. Jangan ucapkan apa yang tak ingin kau dengar dari orang lain. 13. Hormati seseorang untuk menguji karakternya. Yang baik akan lebih menghormatimu, yang buruk akan merasa dirinya paling baik. 14. Kesabaranku akan terus ada, hingga kesabaran itu sendiri lelah padaku. 15. Air membersihkan tubuh, air mata membersihkan jiwa, ilmu membersihkan akal, dan cinta membersihkan hati. 16. Wanita bisa sembunyikan cinta 40 tahun, tapi tak bisa sembunyikan cemburu walau sesaat. 17. Percayalah pada dunia, maka ia akan mengkhianatimu. 18. Pesimis melihat kesulitan di setiap kesempatan, optimis melihat kesempatan di setiap kesulitan. 19. Seorang teman diuji dalam tiga keadaan: saat membutuhkan, di belakangmu, dan setelah kematianmu. 20. Tak ada yang lebih menyakitkan hati selain dosa. 21. Jangan sakiti ibumu dengan kata-kata tajam, dialah yang mengajarimu berbicara. 22. Jangan bahas yang tak kau ketahui, jangan bicarakan yang bukan urusanmu. 23. Perhatikan dan bersikap baiklah pada istrimu, ia bunga yang lembut, bukan budakmu. 24. Kezaliman ada bukan karena banyaknya orang jahat, tapi diamnya orang baik. 25. Ucapan itu seperti obat, sedikit menyembuhkan, banyak membunuh. 26. Waspadalah jika nikmat terus bertambah sementara maksiatmu juga bertambah. 27. Orang yang berbuat baik lebih baik dari kebaikan itu sendiri, dan yang berbuat jahat lebih jahat dari kejahatan itu sendiri. 28. Lidah orang bijak di belakang hatinya, hati orang bodoh di belakang lidahnya. 29. Kemuliaan nasab takkan mengejar ketertinggalan amal. 30. Jangan berkawan dengan orang berbudi rendah, ia akan menjualmu murah. Jangan berteman dengan pendusta, ia seperti fatamorgana. 31. Sebodoh-bodohnya manusia adalah yang tak bisa mencari teman, lebih bodoh lagi yang kehilangan teman yang telah didapat. 32. Kekayaan sejati adalah mengurangi keinginan. 33. Kemenangan diraih dengan kebijakan, kebijakan diraih dengan berpikir benar, dan pikiran yang benar adalah dengan menjaga rahasia. 34. Hati manusia seperti binatang liar, jika dijinakkan dengan sungguh-sungguh, ia akan mendekat. 35. Segala aibmu tertutup selama nasib baik masih berpihak padamu.

Berikut beberapa tips praktis untuk menerapkan kebijaksanaan Ali bin Abi Thalib dalam kehidupan kita:

1. Kendalikan Emosi - Seperti nasihat Ali bin Abi Thalib tentang kemarahan, belajarlah mengelola emosi. Tarik napas dalam-dalam sebelum bereaksi. Misalnya, saat menghadapi situasi yang menjengkelkan di jalan, cobalah untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi.

2. Hargai Persahabatan Sejati - Carilah teman yang berani menegur dan membela kita. Misalnya, jika teman kita melakukan kesalahan, kita wajib mengingatkannya dengan cara yang baik.

3. Utamakan Pendidikan - Investasikan waktu dan energi untuk belajar dan mengembangkan diri. Ikuti kursus online atau membaca buku untuk menambah wawasan.

4. Berpikir Positif - Seperti kata Ali bin Abi Thalib, lihatlah kesempatan dalam setiap kesulitan. Saat menghadapi masalah, fokuslah pada solusi, bukan pada masalahnya itu sendiri.

5. Berbicara dengan Bijak - Pikirkan sebelum berbicara. Ucapkan kata-kata yang membangun dan bermanfaat, hindari perkataan yang menyakitkan atau tidak perlu.

Bagaimana cara mengaplikasikan kata-kata bijak Ali bin Abi Thalib dalam kehidupan modern, Buya Yahya?

Kata-kata bijak beliau tetap relevan. Misalnya, nasihat tentang kemarahan, sangat penting di era media sosial yang penuh provokasi. Kita harus bijak menyikapi informasi dan tidak mudah terpancing emosi.

Apa makna penting pendidikan menurut Ali bin Abi Thalib, Prof. Quraish Shihab?

Beliau menekankan pentingnya ilmu pengetahuan sebagai warisan terbaik. Pendidikan bukan hanya tentang akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan moral yang luhur.

Bagaimana pandangan Aa Gym tentang pentingnya memaafkan seperti yang disarankan Ali bin Abi Thalib, Rina?

Memaafkan adalah kemenangan sejati. Dengan memaafkan, kita membebaskan diri dari belenggu kebencian dan dendam, serta membuka pintu ketenangan hati.

Bagaimana menurut Habib Luthfi bin Yahya kita bisa menemukan sahabat sejati seperti yang digambarkan Ali bin Abi Thalib, Andi?

Sahabat sejati adalah cerminan diri kita. Carilah mereka yang berani menegur ketika kita salah, dan membela kita di belakang kita.

Bagaimana menurut Ustaz Adi Hidayat kita bisa menerapkan kata-kata bijak Ali bin Abi Thalib tentang perkataan, Siti?

Jagalah lisan kita. Ucapkanlah perkataan yang baik dan bermanfaat, atau lebih baik diam.