2.700 Pelajar SD, SMA, SMK dari Yayasan Lazaris Bersihkan Pantai Kenjeran Demi Lingkungan Bersih Lestari

Rabu, 30 April 2025 oleh aisyiyah

2.700 Pelajar SD, SMA, SMK dari Yayasan Lazaris Bersihkan Pantai Kenjeran Demi Lingkungan Bersih Lestari

Ribuan Pelajar Yayasan Lazaris Bersihkan Pantai Kenjeran dari Sampah

Surabaya, Jawa Timur - Lebih dari 2.700 siswa-siswi SD, SMA, dan SMK Katolik di bawah naungan Yayasan Lazaris turun ke Pantai Kenjeran, tepatnya di bawah Jembatan Suramadu, Kelurahan Tambak Wedi, Surabaya. Aksi bersih-bersih pantai ini dipenuhi semangat gotong royong para pelajar yang memunguti sampah di sepanjang pesisir hingga kaki jembatan Suramadu.

Sampah yang terkumpul, mulai dari plastik bekas makanan dan minuman hingga popok bekas pakai, dimasukkan ke dalam karung dan keranjang sampah. Truk-truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya pun disiagakan untuk mengangkut sampah hasil kerja bakti tersebut.

Sebastian Abimanyu Davino, siswa kelas X Teknik Permesinan SMK St. Louis Surabaya, mengaku terkejut dengan banyaknya sampah popok yang berserakan, terutama di sekitar pemukiman warga dekat pantai. "Sangat menjijikan melihat sampah popok berserakan. Sampah plastik makanan dan minuman juga banyak, tapi popok yang paling parah," ungkapnya sambil membantu teman-temannya menghitung karung sampah yang telah terkumpul. Ini adalah pengalaman pertama Sebastian mengikuti kegiatan bersih-bersih pantai, dan ia berharap aksi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Permasalahan sampah di pantai, khususnya sampah popok, memang menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Surabaya. Muhammad Rokim, Kepala Bidang Kebersihan dan Pemberdayaan DLH Kota Surabaya, mengakui masih adanya warga yang membuang sampah sembarangan ke sungai dan laut. "Kami terus berupaya mengatasi masalah ini dengan sosialisasi dan penegakan hukum melalui tim yustisi yang rutin berpatroli," jelasnya. DLH juga menggandeng kader kesehatan dan lingkungan untuk mengedukasi warga tentang pengelolaan sampah, termasuk melalui bank sampah di tingkat RT/RW.

Aksi bersih-bersih pantai ini merupakan bagian dari perayaan 50 tahun Yayasan Lazaris dengan tema "Membangun Manusia Utuh". Bernadus Widodo, Ketua Kegiatan Perayaan 50 tahun Lazaris, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian lingkungan kepada para siswa. "Kami ingin siswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tapi juga berkontribusi nyata bagi lingkungan. Dengan melihat langsung permasalahan sampah di pantai, mereka diharapkan lebih peduli dan turut menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya.

Yuk, kita jaga kebersihan pantai dengan langkah-langkah sederhana berikut ini!

1. Bawa Kantong Sampah Sendiri - Siapkan kantong sampah sendiri saat berkunjung ke pantai. Jangan sampai sampah kita mencemari keindahan pantai.

Misalnya, bawa kantong plastik bekas belanja atau kantong khusus sampah yang bisa dilipat kecil.

2. Pilah Sampahmu - Pisahkan sampah organik dan anorganik. Ini akan memudahkan proses daur ulang nantinya.

Contohnya, kulit buah masuk sampah organik, sedangkan botol plastik masuk sampah anorganik.

3. Buang Sampah pada Tempatnya - Pastikan sampah dibuang di tempat sampah yang tersedia. Kalau tidak ada, bawa pulang sampahmu dan buang di rumah.

Jangan biarkan sampah berserakan, meskipun terlihat kecil.

4. Ajak Orang Lain untuk Peduli - Beri contoh yang baik dan ajak teman, keluarga, atau siapapun untuk ikut menjaga kebersihan pantai.

Tegur dengan sopan jika melihat orang membuang sampah sembarangan.

Bagaimana cara mengatasi masalah sampah popok di pantai, Pak Ridwan Kamil?

Sampah popok memang jadi tantangan tersendiri. Perlu edukasi intensif pada masyarakat tentang pengelolaan sampah popok, misalnya dengan menyediakan drop box khusus popok di area publik dan menggalakkan penggunaan popok ramah lingkungan.

Apa dampak negatif sampah plastik di laut, Ibu Susi Pudjiastuti?

Dampaknya sangat merusak ekosistem laut! Biota laut bisa terjerat, menelan mikroplastik, hingga mati. Ini mengancam keberlanjutan sumber daya laut kita.

Bagaimana peran sekolah dalam menumbuhkan kepedulian lingkungan, Pak Nadiem Makarim?

Sekolah berperan penting dalam membentuk karakter peduli lingkungan sejak dini. Integrasikan isu lingkungan dalam kurikulum, adakan kegiatan ekstrakurikuler berbasis lingkungan, dan libatkan siswa dalam aksi nyata seperti bersih-bersih pantai.

Apa saran Ibu Tri Rismaharini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan?

Kuncinya ada pada kolaborasi dan konsistensi. Pemerintah, swasta, dan masyarakat harus bersinergi. Terapkan sanksi tegas bagi pelanggar, sekaligus berikan apresiasi bagi yang peduli. Sosialisasi dan edukasi juga harus terus dilakukan secara berkesinambungan.

Bagaimana cara mendaur ulang sampah plastik, Pak Ganjar Pranowo?

Banyak cara mendaur ulang sampah plastik, mulai dari yang sederhana seperti membuat kerajinan tangan, hingga yang lebih kompleks seperti mengolahnya menjadi bahan bangunan. Dukung bank sampah dan industri daur ulang lokal untuk menciptakan ekonomi sirkular.